3 Prosedur Melakukan Echocardiografi

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   28 Oktober 2019
3 Prosedur Melakukan Echocardiografi3 Prosedur Melakukan Echocardiografi

Halodoc, Jakarta – Tahukah kamu bahwa pemeriksaan kesehatan jantung juga bisa dilakukan dengan echocardiografi? Pemeriksaan echocardiografi atau USG jantung adalah salah satu pemeriksaan yang dilakukan untuk menangkap struktur organ jantung dengan gelombang suara yang berfrekuensi tinggi.

Baca juga: Kapan Sebaiknya Melakukan Echocardiografi

Pemeriksaan echocardiografi dapat dilakukan untuk memeriksa adanya kelainan pada struktur jantung. Tidak hanya itu, pemeriksaan echocardiografi juga bisa dilakukan untuk memastikan kondisi aliran darah, pembuluh darah, dan kemampuan otot jantung dalam memompa darah.

Inilah Prosedur yang Dilakukan pada Echocardiografi

Sebelum mengetahui prosedur yang dilakukan ketika melakukan pemeriksaan echocardiografi, tidak ada salahnya untuk mengenal jenis-jenis pemeriksaan echocardiografi. Setiap jenis echocardiografi melalui prosedur yang berbeda-beda. Jangan ragu untuk tanyakan pada dokter untuk memastikan pemeriksaan kesehatan yang paling tepat, yaitu:

 

1. Transthoracic Echocardiogram (TTE)

 

Ada beberapa kondisi yang disarankan untuk lakukan pemeriksaan dengan jenis transthoracic echocardiogram, seperti adanya gangguan irama jantung, penyakit katup jantung, gangguan pompa jantung, adanya gumpalan darah penyebab stroke, infeksi sekitar katup jantung dan kelainan otot jantung. Pada jenis ini, pasien akan berbaring dan kemudian dipasangkan elektroda pada beberapa titik. Kemudian, dokter mengoleskan gel dan menggerakan probe yang tersambung ke monitor. Gelombang suara dari elektroda dan probe terlihat pada monitor.

 

2. Transesophageal Echocardiogram (TEE)

 

Biasanya pemeriksaan dengan jenis ini dilakukan ketika pemeriksaan melalui transthoracic echocardiogram tidak menunjukan hasil yang optimal. Ada beberapa faktor yang menyebabkan hasil TTE tidak optimal, seperti struktur dada, paru-paru atau ada lemak yang menutupi karena obesitas. Pemeriksaan dengan TEE menghasilkan hasil lebih detail dibandingkan TTE. Prosedur pemeriksaan ini berbeda dengan TTE. Pasien yang berbaring akan diberikan obat penenang dan semprotan obat bius lokal, kemudian alat endoskopi dimasukkan melalui mulut dan didorong menuju kerongkongan. Setelah alat endoskopi berada pada posisi yang tepat, dokter akan merekam jantung, termasuk katup jantung.

Baca juga: 8 Penyakit yang Bisa Dideteksi Lewat Echocardiografi

 

3. Stress Echocardiogram

 

Pemeriksaan melalui stress echocardiogram dilakukan pada seseorang yang mengalami gangguan irama jantung, memiliki penyakit jantung koroner yang berpotensi tingkatkan serangan jantung, melihat pasokan oksigen menuju otot saat beraktivitas hingga seseorang yang baru saja alami pengobatan dan tindakan medis seperti operasi by pass dan pemasangan ring.

Sebelum lakukan pemeriksaan ini, dokter akan melakukan pemeriksaan dengan TTE. Setelah itu pasien diminta untuk beraktivitas di atas alat treadmill selama 6-10 menit. Setelah dirasa cukup, dokter akan membandingkan kondisi jantung pasien pada saat melakukan olahraga dengan kondisi jantung sebelum lakukan olahraga.

Tindakan yang Perlu Dilakukan Sebelum dan Sesudah Echocardiografi

Sebelum melakukan pemeriksaan echocardiografi, ada beberapa hal yang harus dilakukan. Untuk pemeriksaan dengan jenis TEE umumnya pasien diminta untuk berpuasa beberapa jam sebelum melakukan pemeriksaan. Kondisi ini dilakukan untuk menghindari mual dan muntah, serta masuknya isi lambung pada paru-paru. Sebab kondisi ini dapat dialami ketika alat endoskopi dimasukkan dalam tubuh untuk pemeriksaan.

Baca juga: Perlu Tahu, Ini 6 Jenis Pemeriksaan untuk Diagnosis Penyakit Katup Jantung

Sesudah pemeriksaan dilakukan, kondisi pasien akan terus dipantau. Jika kondisi kesehatan stabil, pasien diperbolehkan untuk pulang. Ketahui efek samping yang mungkin terjadi setelah pemeriksaan, seperti rasa perih ketika elektroda dicabut dari dada dan terasa tidak nyaman. Selain itu, bisa terjadi iritasi pada tenggorokan, merasa mual, pusing, dan alami reaksi ringan pada bekas suntikan setelah menerima zat kontras.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2019. Echocardiogram
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Echocardiogram