3 Pilihan Penanganan untuk Mengatasi Mirror Syndrome
“Ibu harus segera melakukan tindakan untuk mengatasi mirror syndrome agar terhindar dari komplikasi. Ada beberapa pilihan penanganan yang biasa dokter lakukan untuk mengatasi mirror syndrome.”
Halodoc, Jakarta – Mirror syndrome telah menjadi kondisi yang membuat banyak ibu khawatir. Kondisi ini disebut juga sebagai ballantyne syndrome yang merujuk pada gangguan perkembangan edema ibu yang berhubungan dengan hydrops fetalis. Sindrom ini termasuk langka terjadi dan hanya menyerang pada ibu hamil di usia kandungan 14-34 minggu.
Sindrom ini dapat menyebabkan tubuh ibu dan janin dalam kandungan membengkak. Sebenarnya, pembengkakan pada tubuh ibu hamil adalah hal yang wajar. Namun, dalam kondisi ini, tubuh janin juga mengalami pembengkakan yang membahayakan. Ibu harus segera melakukan penanganan untuk mengatasi mirror syndrome agar tidak terkena komplikasi.
Penanganan untuk Mengatasi Mirror Syndrome
Sindrom ini bersifat serius dan kronis. Pasalnya, mirror syndrome yang tidak segera mendapatkan penanganan akan menjadi semakin parah, sehingga dapat membuat janin terinfeksi dan meninggal dunia.
Meski begitu, masih belum banyak penelitian tentang sindrom ini karena kasusnya yang jarang. Penanganannya pun akan bergantung pada hasil diagnosis dokter.
Dokter akan melakukan beberapa tindakan untuk mendiagnosis sindrom ini, seperti:
- Amniocentesis yaitu pemeriksaan sampel cairan ketuban.
- Tes urine untuk mendeteksi adanya protein yang berlebihan saat hamil.
- Pemeriksaan USG dan MRI untuk mendeteksi jumlah cairan ketuban, pembesaran plasenta, serta pembengkakan pada janin.
Sindrom cermin termasuk sulit untuk diidentifikasi pada tahap awal. Sindrom ini biasanya tidak teridentifikasi sampai ibu dan janin berada dalam bahaya kematian.
Sekitar 50 persen kasus bayi dengan sindrom ini harus merenggang nyawa. Namun, ada beberapa pilihan penanganan yang biasa dokter lakukan untuk mengatasi mirror syndrome.
1. Transfusi Darah
Dalam situasi dengan sindrom cermin, kekurangan darah adalah masalah yang sering terjadi. Dokter dapat melakukan transfusi darah untuk mengatasi hal ini. Baik ibu maupun janin dapat melakukan transfusi darah untuk pilihan penanganan.
2. Mengeluarkan Cairan pada Bayi
Bayi yang mengidap sindrom ini akan memiliki cairan ekstra yang harus segera dikeluarkan pada organ penting bayi termasuk jantung dan ginjal jika bayi ingin hidup. Namun, dokter baru bisa melakukan prosedur ini ketika Si Kecil telah lahir.
Setelah melahirkan, dokter akan mengambil sejumlah langkah untuk mengeluarkan cairan tubuh bayi dan memberikan obat-obatan untuk menghindari gagal jantung. Kemudian, bayi harus melalui prosedur di unit perawatan intensif neonatal (NICU) agar dokter dapat meninjau perkembangan statusnya.
3. Persalinan Darurat
Karena transfusi darah dilakukan saat kehamilan, ibu yang mengidap sindrom ini akan tetap merasa kesulitan untuk mempertahankan kehamilan. Oleh karena itu, dokter biasanya akan melakukan tindakan persalinan darurat, seperti kelahiran prematur.
Dokter akan memberikan obat perangsang untuk mempercepat kontraksi atau dengan melakukan operasi caesar agar persalinan dapat segera berlangsung.
Ketika berkonsultasi dengan dokter, pastikan untuk menyebutkan semua gejala yang mungkin ibu alami kepada dokter. Gejala tersebut mungkin terasa seperti nyeri kehamilan biasa.
Namun, jika gejalanya tidak kunjung hilang dan semakin sakit, lebih baik segera mengunjungi dokter. Perawatan prenatal secara teratur juga dapat membantu memantau tanda-tanda preeklamsia dan perkembangan janin.
Itulah pembahasan seputar pilihan penanganan untuk mengatasi mirror syndrome. Apabila ibu mengalami masalah kesehatan saat hamil, jangan ragu untuk berkonsultasi langsung pada dokter.
Pakai aplikasi Halodoc untuk cek kesehatan rutin yang lebih mudah dengan memanfaatkan layanan janji medis. Yuk, download Halodoc secara gratis di App Store atau Google Play.
Referensi
Healthline. Diakses pada 2022. Hydrops Fetalis.
Very Well Family. Diakses pada 2022. Mirror Syndrome.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan