3 Penyebab Serangan Jantung yang Harus Diketahui

Ditinjau oleh  dr. Fitrina Aprilia   30 September 2019
3 Penyebab Serangan Jantung yang Harus Diketahui3 Penyebab Serangan Jantung yang Harus Diketahui

Halodoc, Jakarta – Serangan jantung alias sindrom koroner akut bisa dialami siapa saja dan menyerang kapan saja. Meski begitu, ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan serangan jantung terjadi pada seseorang. Kondisi serius ini terjadi ketika otot jantung tidak mendapat aliran darah yang cukup. Saat hal ini terjadi, fungsi organ jantung dalam mengalirkan darah ke seluruh tubuh akan terhambat. 

Penyebab utama serangan jantung adalah terhambatnya aliran darah ke otot jantung. Penyakit jantung koroner menjadi penyebab tersering serangan jantung muncul. Kondisi ini terjadi karena tersumbatnya pembuluh darah yang bertugas memasok darah ke jantung atau pembuluh darah koroner. Gangguan ini bisa terjadi karena timbunan kolesterol yang membentuk plak di dinding pembuluh darah.

Baca juga: Perbedaaan Serangan Jantung dan Gagal Jantung

Waspadai Penyebab Munculnya Serangan Jantung 

Secara umum, serangan jantung terjadi karena pasokan darah ke otot jantung mengalami gangguan. Organ vital ini secara konstan membutuhkan pasokan darah yang mengandung oksigen. Setelah itu, jantung bertugas untuk memompa dan mengalirkan darah ke jaringan atau organ lain di dalam tubuh. Proses penting ini akan mengalami gangguan saat pasokan darah tidak mencukupi yang pada akhirnya bisa memicu kerusakan pada jantung. 

Saat jantung tidak mendapat pasokan darah yang cukup, otot-otot jantung mengalami kerusakan dan tidak bisa lagi mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Serangan jantung biasanya datang secara mendadak dengan beberapa gejala, seperti nyeri di dada yang menyebar ke daerah leher, rahang, lengan, atau punggung. Kondisi ini juga memicu gejala sesak napas, keringat dingin, pusing, gangguan pencernaan, hingga penurunan kesadaran. 

Namun, tidak semua serangan jantung akan muncul secara mendadak. Ada beberapa kondisi serangan jantung yang gejalanya sudah terasa beberapa hari atau beberapa minggu sebelumnya. Gejala yang terasa adalah nyeri dada alias angina yang muncul saat tubuh sedang beraktivitas. Namun, biasanya gejala akan mereda saat beristirahat. Dalam beberapa kasus, pengidap penyakit jantung juga bisa tidak mengalami gejala sama sekali. Hal itu sering terjadi pada pengidap diabetes, wanita, dan lansia. 

Baca juga: Serangan Jantung pada Wanita, Ini Dia Gejalanya!

Ada berbagai kondisi yang bisa menyebabkan serangan jantung, di antaranya: 

1. Penyakit Jantung Koroner 

Penyebab utama dari serangan jantung adalah penyakit jantung koroner. Kondisi ini terjadi saat salah satu atau beberapa pembuluh darah yang bertugas memasok darah ke jantung tersumbat. Gangguan ini bisa terjadi karena adanya penumpukan plak kolesterol dan gumpalan darah. 

2. Hipoksia

Hipoksia alias kekurangan oksigen dalam darah bisa menjadi salah satu pemicu serangan jantung. Asupan oksigen dalam darah bisa menurun akibat keracunan karbon monoksida atau kerusakan fungsi paru-paru. Kondisi tersebut, kemudian menyebabkan otot jantung kekurangan oksigen dan berujung pada serangan jantung. 

3. Gaya Hidup Tidak Sehat

Ada beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko serangan jantung terjadi, salah satunya gaya hidup tidak sehat. Serangan jantung rentan menyerang orang yang jarang berolahraga, aktif merokok, mengalami stres, serta kurang istirahat atau sering begadang. Faktor usia juga bisa meningkatkan risiko serangan jantung. Penyakit ini rentan menyerang pria berusia lebih dari 45 tahun atau wanita berusia 55 tahun ke atas. 

Baca juga: Gejala Serangan Jantung pada Pria dan Wanita, Apa Bedanya?

Cari tahu lebih lanjut seputar serangan jantung dan penyebabnya dengan bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa kapan dan di mana saja menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

Referensi:
American Heart Association. Diakses pada 2019. About Heart Attacks.
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Heart Attack.