3 Penyebab Kanker Ovarium yang Perlu Diwaspadai
Halodoc, Jakarta - Kanker ovarium sering kali tidak terdeteksi hingga telah menyebar ke dalam panggul dan perut. Jika hal ini sudah terjadi, kanker ovarium akan sulit sekali untuk diobati, bahkan bisa saja mengakibatkan kehilangan nyawa bagi pengidapnya. Jadi, sebelum terlambat, kenali beberapa penyebab kanker ovarium yang perlu diwaspadai berikut!
Baca juga: Beginilah Cara Mendeteksi Kanker Ovarium
Kanker Ovarium, Tumor Ganas yang Berkembang Dalam Indung Telur
Kanker ovarium merupakan tumor ganas yang tumbuh dan berkembang di dalam indung telur. Indung telur sendiri merupakan tempat sel-sel hormon wanita berada, seperti estrogen dan progesteron dihasilkan. Jika kanker ini dapat dideteksi pada stadium awal perkembangannya, kemungkinan besar kanker ovarium masih dapat diobati dengan penanganan tepat. Sayangnya, kanker ini sangat sulit untuk dideteksi pada stadium awal perkembangannya.
Pada Pengidap Kanker Ovarium, Ini Gejala yang Akan Muncul
Karena kanker ini sulit sekali dideteksi pada stadium awal perkembangannya, biasanya kanker ovarium terdeteksi ketika sudah memasuki stadium lanjut. Dengan kata lain, kanker sudah menyebar pada organ disekitarnya, seperti panggul dan perut. Pada perkembangan stadium lanjut, biasanya gejala yang ditimbulkan meliputi:
-
Perut kembung dan cepat merasa kenyang.
-
Mual dan sakit perut.
-
Konstipasi atau sembelit.
-
Adanya penurunan berat badan
-
Adanya pembengkakan pada perut.
-
Merasakan sakit punggung bagian bawah.
-
Adanya rasa nyeri saat berhubungan intim.
-
Perubahan siklus menstruasi pada pengidapnya.
Baca juga: 10 Gejala Kanker Ovarium yang Perlu Diketahui
Beberapa Penyebab Kanker Ovarium yang Perlu Diwaspadai
Belum diketahui pasti apa yang menjadi penyebab terjadinya kanker ovarium. Namun kanker ini biasanya terjadi pada wanita yang sudah menginjak masa menopause, serta wanita yang memiliki riwayat kanker ovarium sebelumnya. Beberapa hal yang dapat menjadi faktor pemicu terjadinya kanker ovarium pada wanita, antara lain:
1. Wanita yang Menjalani Terapi Hormon Estrogen
Wanita yang tengah melakukan terapi ini, atau wanita yang dulunya pernah menjalani terapi ini mempunyai risiko lebih besar mengidap kanker ovarium.
2. Riwayat Keluarga yang Juga Mengalami Kanker Ovarium
Wanita dengan keluarga yang juga memiliki riwayat penyakit kanker ovarium akan lebih mudah mengalami kanker ovarium. Untuk mengetahui adanya kanker atau tidak, kamu bisa melakukan tes darah untuk mengetahui kadar CA-125, sebagai penanda adanya tumor pada organ ovarium.
3. Gaya Hidup yang Kurang Sehat
Wanita dengan berat badan berlebih akan memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker ovarium. Untuk itu, lakukan diet sehat sesuai dengan petunjuk dokter, konsumsi makanan sehat, serta berolahraga dengan teratur membantu menurunkan risiko mengidap penyakit ini.
Kanker ovarium biasanya akan sulit untuk dicegah, karena penyebabnya belum diketahui. Wanita yang memiliki risiko tinggi terkena kanker ovarium disarankan untuk melakukan operasi pengangkatan ovarium sebelum terkena kanker. Hal ini dapat dilakukan guna menurunkan risiko. Prosedur pengangkatan rahim biasanya akan dianjurkan bagi wanita yang sudah memutuskan untuk tidak memiliki keturunan.
Baca juga: Perhatikan 5 Gejala Kanker Rahim Sejak Dini
Jika kamu tertarik untuk melakukan prosedur pencegahan di atas, Halodoc bisa jadi solusinya! Kamu bisa diskusi langsung dengan dokter ahli melalui Chat atau Voice/Video Call. Enggak hanya itu, kamu juga bisa membeli obat yang sedang kamu butuhkan. Tanpa perlu repot, pesanan kamu akan diantar ke tempat tujuan dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan