3 Penyebab dan Cara Mengatasi Keputihan Menggumpal
“Keputihan menggumpal berwarna putih tidak selalu menjadi hal yang berbahaya. Namun, kondisi ini bisa menjadi tanda bahwa ada perubahan pada kondisi tubuh, hingga indikasi infeksi jamur pada organ intim.”
DAFTAR ISI
- Penyebab Keputihan Menggumpal
- Rekomendasi Obat Keputihan yang Bisa Digunakan
- Kapan Harus ke Dokter?
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Keputihan Menggumpal
Halodoc, Jakarta – Keputihan adalah kondisi keluarnya lendir atau cairan bening dari vagina. Sama seperti cairan dan sekresi tubuh lainnya, keputihan menjadi proses alami pada tubuh. Namun, tak sedikit wanita mengeluhkan keputihan menggumpal yang terasa tidak nyaman.
Sebenarnya, wajar jika vagina melepaskan sel dan bakteri yang keluar dari tubuh dalam bentuk seperti cairan. Namun terkadang, perubahan pada keputihan bisa menjadi tanda ada sesuatu yang tidak beres dengan kesehatan, seperti infeksi jamur.
Lantas apa penyebab keputihan menggumpal dan cara mengatasinya? Simak selengkapnya berikut ini!
Penyebab Keputihan Menggumpal
Setiap wanita bisa mengalami keputihan yang berbeda satu dengan lainnya.
Namun, hal yang perlu kamu perhatikan adalah normal atau tidaknya keputihan yang kamu alami. Bagaimana cara mengetahuinya? Baca artikel: Begini Ciri Keputihan yang Normal atau Ini Tanda Keputihan yang Berbahaya.
Sementara itu, apabila kamu mengalami keputihan menggumpal dan berwarna putih, bukan tidak mungkin salah satu dari tiga hal ini adalah penyebabnya:
1. Siklus menstruasi
Warna dan tekstur keputihan dapat berubah sepanjang siklus menstruasi. Namun, zat yang berhubungan dengan siklus menstruasi sebenarnya adalah lendir serviks, bukan keputihan, meski keduanya keluar dari vagina.
Keputihan yang kental dan berwarna putih dapat menjadi hal yang biasa, terutama jika tidak mengalami perubahan bau dan tidak memicu gatal.
Keputihan menggumpal dengan warna putih biasanya terjadi antara menstruasi dan ovulasi. Teksturnya bisa lengket dan mirip dengan pasta, atau lembut hampir seperti tekstur yogurt.
Jadi, kondisi ini adalah hal yang normal terjadi, terutama menjelang menstruasi dan tidak perlu adanya penanganan medis.
2. Perubahan kondisi kesehatan
Keputihan juga bisa terjadi karena adanya perubahan kondisi kesehatan. Hal ini biasanya dipicu oleh beberapa kondisi seperti:
- Kehamilan dan persalinan.
- Mengonsumsi antibiotik atau obat lain.
- Memulai menggunakan alat kontrasepsi.
Namun, jika kamu merasa khawatir akan hal ini, tidak ada salahnya untuk melakukan cek kesehatan ke dokter.
3. Infeksi jamur
Penyebab keputihan menggumpal selanjutnya adalah infeksi jamur vagina. Sebenarnya, jamur muncul secara alami pada vagina, tetapi terkadang jamur dapat tumbuh tiba-tiba dan menyebabkan ketidakseimbangan yang berujung pada infeksi jamur.
Salah satu gejala paling umum adalah keluarnya cairan kental, putih, dan menggumpal dengan tekstur keju. Sering kali, keputihan menggumpal ini juga muncul bersamaan rasa terbakar atau gatal pada vagina dan bau yang kurang sedap.
Cari tahu selengkapnya, Bukan Cuma Gatal, Ini 5 Gejala Infeksi Jamur pada Vagina.
Infeksi jamur sering terjadi dan dapat sembuh dengan sendirinya. Kamu dapat membeli krim yang dijual bebas untuk mencoba mengatasinya sendiri, atau dokter mungkin meresepkan krim atau pil.
Rekomendasi Obat Keputihan yang Bisa Digunakan
Ada beberapa obat yang bisa digunakan untuk mengatasi keputihan, seperti:
- Flagystatin 5 Ovula. Mengandung metronidazol dan nistatin untuk mengatasi infeksi pada area vagina yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis dan Candida albicans.
- Fluconazole 150 mg Kapsul. Obat antijamur yang mengandung fluconazole 150 mg, untuk mengatasi infeksi akibat jamur khususnya di vagina, mulut, tenggorokan, dan aliran darah.
- Flagyl Forte 500 mg. Mengandung metronidazole untuk menghambat sintesis protein, degradasi, serta membuat sel bakteri mati. Bisa digunakan untuk mengatasi vaginitis karena Trichomonas vaginalis.
- Betadine Feminine Hygiene 60 ml. Pembersih kewanitaan yang mengandung povidone iodine untuk mengatasi masalah kewanitaan seperti gatal, bau tidak sedap, dan keputihan.
- Metronidazole 500 mg. Obat generik antimikroba yang bisa membantu mengatasi vaginitis karena Trichomonas vaginalis, serta digunakan untuk mencegah infeksi anaerob pasca operasi.
- Nystatin 100000 IU 10 Ovula (Tablet Vaginal). Obat dengan kandungan metronidazole dan nystatin untuk menangani gejala infeksi bakteri seperti keputihan
- Zemyc Kapsul 150 mg. Obat dengan kandungan fluconazole ini bisa digunakan untuk mengatasi infeksi seperti jamur pada vagina, mulut, tenggorokan dan aliran darah. Fluconazole kan bekerja dengan cara mengganggu sintesis membran sel jamur.
- Diflucan 150 mg Kapsul. Bisa digunakan untuk mengatasi infeksi non sistemik oleh jamur candida (vagina, mulut, tenggorokan), infeksi jamur orofaringeal dan kandidiasis esofagus, infeksi jamur candida pada saluran kemih peritonitis dan infeksi candida sistemik.
Mau tahu apa saja obat-obatan untuk mengatasi keputihan? Baca di artikel ini: “7 Obat Keputihan yang Bisa Dipilih Berdasarkan Penyebabnya“.
Obat keputihan bisa dibeli dengan mudah di Toko Kesehatan Halodoc. Tak perlu repot keluar rumah, kamu bisa memesan obat kapan saja dan di mana saja.
Kapan Harus Ke Dokter?
Dokter adalah satu-satunya yang dapat memberi tahu dengan pasti apakah keputihan normal atau tidak.
Jadi, jika mengalami keputihan yang baru, tidak biasa, sering terjadi, atau mengkhawatirkan, pastikan untuk langsung memeriksakannya ke dokter.
Untuk mengetahuinya, dokter akan mengajukan pertanyaan, seperti kapan mulainya, atau apakah kamu mengalami gejala lain. Selain itu, dokter mungkin juga menjalankan tes untuk membantu memberi petunjuk apakah itu suatu masalah.
Perhatikan keputihan jika ada perubahan warna, tekstur atau bau yang tiba-tiba, termasuk keputihan menggumpal.
Namun, ingat bahwa keputihan dalam jumlah tertentu juga bagian dari kesehatan vagina. Itu tandanya vagina melakukan tugasnya secara alami.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Keputihan Menggumpal
Jika kamu mengalami keputihan yang menggumpal, hubungi dokter kulit di Halodoc untuk tahu pengobatan yang tepat.
Mereka bisa memberikan solusi perawatan yang tepat sekaligus meresepkan obat jika dibutuhkan.
Kamu bisa menghubungi dokter spesialis kulit yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 8 tahun dan mendapatkan rating yang baik dari para pasien di Halodoc.
Berikut daftar dokternya:
1. dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E
Dokter Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada 2013 dan Universitas Hasanuddin pada 2022.
Saat ini, dokter Dyah sedang menjalani praktik di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI).
Berpengalaman sebagai dokter spesialis kulit selama 10 tahun, dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E mampu memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait keputihan menggumpal.
Chat dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E dari Rp 55.000,- di Halodoc.
2. dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E
Kamu juga bisa menghubungi Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E. Ia merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya pada 2011 dan Universitas Udayana pada 2017.
Ia kini berpraktik di Denpasar, Bali dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI).
Berbekal pengalaman selama 12 tahun, dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar cara mengatasi keputihan menggumpal.
Chat dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
3. dr. Dina Febriani Sp.D.V.E
Rekomendasi selanjutnya adalah dr. Dina Febriani Sp.D.V.E. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi Jakarta pada 2009 dan Universitas Sebelas Maret Surakarta pada 2023.
Dokter Dina Febriani Sp.D.V.E saat ini berpraktik di Pekanbaru, Riau dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI).
Dengan pengalaman selama 14 tahun yang ia miliki, dr. Dina Febriani Sp.D.V.E memberikan layanan konsultasi di Halodoc perawatan keputihan menggumpal.
Chat dr. Dina Febriani Sp.D.V.E mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
4. dr. Frieda Sp.D.V.E
Dokter kulit lain yang bisa kamu hubungi adalah dr. Frieda Sp.D.V.E. Ia merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Atma Jaya pada 2015 dan Universitas Sebelas Maret pada 2022.
Ia kini berpraktik di Bogor, Jawa Barat dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI).
Memiliki pengalaman selama 8 tahun, dr. Frieda Sp.D.V.E memberikan layanan konsultasi di Halodoc tentang pengobatan keputihan menggumpal.
Chat dr. Frieda Sp.D.V.E mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
5. dr. Ryski Meilia Novarina Sp.D.V.E
Rekomendasi dokter lain yang bisa kamu hubungi yaitu, dr. Ryski Meilia Novarina Sp.D.V.E.
Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang pada 2010 dan Universitas Airlangga pada 2016.
Dokter Ryski saat ini berpraktik di Gresik, Jawa Timur dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI).
Berbekal pengalaman selama 13 tahun, dr. Ryski Meilia Novarina Sp.D.V.E memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar perawatan keputihan menggumpal.
Chat dr. Ryski Meilia Novarina Sp.D.V.E mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
Itulah berbagai daftar dokter spesialis kulit yang bisa kamu hubungi untuk bertanya seputar pengobatan skabies.
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.