3 Makanan yang Dianjurkan untuk Dikonsumsi Pengidap Neurofibromatosis Tipe 2
Halodoc, Jakarta - Neurofibromatosis tipe 2 adalah kondisi genetik yang umumnya memengaruhi sistem saraf. Seseorang yang menjadi pengidap neurofibromatosis tipe 2 berisiko lebih tinggi untuk mengembangkan tumor di dalam sarafnya. Jenis tumor yang paling umum pada orang dengan neurofibromatosis tipe 2 adalah schwannoma vestibular atau disebut juga sebagai neuroma akustik.
Schwannoma vestibular berkembang di sepanjang saraf yang membawa informasi dari telinga bagian dalam ke otak atau saraf pendengaran. Pada pengidap neurofibromatosis tipe 2, schwannomas vestibular biasanya berkembang pada kedua saraf pendengaran di usia rata-rata 18 hingga 24 tahun. Hampir semua pengidap neurofibromatosis tipe 2 akan mengalami schwannoma vestibular bilateral pada usia 30 tahun.
Tumor yang terjadi di bagian lain dari sistem saraf juga dapat menyerang pengidap penyakit tersebut. Jenis tumor yang dapat terjadi adalah:
-
Meningioma: tumor yang terbentuk pada membran yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.
-
Ependymomas: tumor yang terbentuk di sel penghasil cairan otak atau sumsum tulang belakang.
-
Astrocytomas: tumor yang terbentuk di jaringan pendukung di otak atau sumsum tulang belakang.
-
Hamartoma retina: tumor yang terbentuk di belakang mata.
Selain itu, katarak dan masalah mata lainnya juga sering terjadi pada orang dengan neurofibromatosis tipe 2. Neurofibromatosis tipe 2 adalah penyakit yang dapat diturunkan dari orangtua kepada anak-anaknya. Seberapa parah tanda dan gejala kondisi ini dapat berbeda-beda di setiap keluarga. Namun, seseorang dengan neurofibromatosis tipe 2 yang berada di keluarga yang sama akan menimbulkan gejala yang serupa.
Baca Juga: Ini Bedanya Neurofibromatosis Tipe 1 dan Tipe 2
Diagnosis Neurofibromatosis Tipe 2
Diagnosis untuk penyakit neurofibromatosis tipe 2 dapat dilakukan dengan atau tanpa tes genetik. Selain itu, seseorang yang tidak mempunyai riwayat keluarga terhadap neurofibromatosis tipe 2, beberapa gejala yang muncul akan diperhitungkan apabila seseorang terserang penyakit ini. Gejala yang dapat terlihat adalah:
-
Tumor schwannoma vestibular bilateral.
-
Tumor schwannoma vestibular unilateral.
Lalu, ditambah beberapa hal berikut:
-
Meningioma.
-
Schwannoma.
-
Glioma.
-
Neurofibroma.
-
Katarak.
Baca Juga: Faktor Risiko yang Dapat Memicu Neurofibromatosis Tipe 2
Makanan yang Dianjurkan untuk Pengidap Neurofibromatosis Tipe 2
Makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi oleh seorang pengidap neurofibromatosis tipe 2 adalah mulai berhenti mengonsumsi karbohidrat, gula, dan minyak biji-bijian. Selain itu, cobalah untuk mengonsumsi makanan hasil fermentasi, suplemen, bermeditasi, dan berolahraga secara teratur.
Makanan yang baik untuk dikonsumsi oleh pengidap gangguan genetik tersebut adalah:
1. Sayuran
Seseorang yang terserang oleh gangguan tersebut harus banyak mengonsumsi sayur-sayuran. Kebanyakan sayuran yang direkomendasikan adalah yang berwarna hijau seperti bayam, brokoli, paprika, dan sawi. Selain itu, kembang kol dan jamur juga baik untuk seseorang dengan gangguan neurofibromatosis tipe 2 ini.
2. Daging dan Ikan
Pengidap neurofibromatosis tipe 2 disarankan untuk banyak mengonsumsi daging dan ikan. Daging sapi dan unggas yang kaya akan lemak dan rendah karbohidrat sangat cocok untuk menurunkan gejala-gejala yang dapat muncul pada pengidapnya. Selain itu, semua jenis ikan juga baik untuk orang yang terserang gangguan tersebut, terutama ikan yang berlemak seperti salmon, sarden, dan tuna.
3. Buah-Buahan
Beberapa buah-buahan yang kaya akan lemak dan rendah karbohidrat juga disarankan untuk seseorang yang mengalami masalah genetik yang berhubungan dengan saraf tersebut. Buah-buahan seperti alpukat, blueberry, dan raspberry sangat cocok untuk dikonsumsi.
Baca Juga: Perhatikan 11 Gejala dari Penyakit Neurofibromatosis Tipe 2
Itulah makanan-makanan yang cocok untuk dikonsumsi oleh pengidap neurofibromatosis tipe 2. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal gangguan ini, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya yaitu dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!