3 Kondisi Medis yang Bisa Sebabkan Dismenore Sekunder

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   16 Oktober 2020
3 Kondisi Medis yang Bisa Sebabkan Dismenore Sekunder3 Kondisi Medis yang Bisa Sebabkan Dismenore Sekunder

Halodoc, Jakarta - Dismenore adalah kondisi yang menyebabkan kram dan nyeri yang parah dan sering terjadi selama menstruasi. Kondisi ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu dismenore primer dan sekunder. Dismenore primer terjadi ketika kamu pertama kali menstruasi dan berlanjut sepanjang hidup. Kondisi ini menyebabkan kram menstruasi yang parah dan sering terjadi akibat kontraksi uterus yang parah dan abnormal. 

Sementara dismenore sekunder disebabkan oleh beberapa penyebab fisik, biasanya terjadi di kemudian hari. Kemungkinan disebabkan oleh kondisi medis lain, seperti penyakit radang panggul atau endometriosis. Perlu diketahui, kondisi ini umum terjadi pada wanita. Hanya saja jika kondisi yang mendasarinya memperparah gejala, maka sebaiknya segera diberi penanganan. 

Baca juga: Hati-Hati, Ini Penyakit yang Sebabkan Nyeri Haid

Kondisi Medis yang Sebabkan Dismenore Sekunder

Dismenore sekunder disebabkan oleh kondisi medis lain, biasanya yang paling sering adalah endometriosis. Ini merupakan kondisi di mana jaringan endometrium tertanam di luar rahim. Endometriosis sering menyebabkan perdarahan internal, infeksi, dan nyeri panggul.

Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan dismenore sekunder yaitu seperti:

  1. Endometriosis adalah kondisi dimana jaringan yang melapisi rahim (endometrium) ditemukan di luar rahim.
  2. Penyakit radang panggul adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang berawal di dalam rahim dan dapat menyebar ke organ reproduksi lainnya. 
  3. Stenosis (penyempitan) serviks, yang merupakan bagian bahwa rahim, bisa disebabkan oleh jaringan parut, serta kekurangan estrogen setelah menopause. Dinding bagian dalam rahim mungkin memiliki pertumbuhan yang disebut fibroid. 

Baca juga: Nyeri di Perut Bagian Bawah saat Haid, Ini Dismenore

Ketika kamu mencoba untuk mencari tahu penyebab dari nyeri haid atau dismenore sekunder, dokter mungkin akan memeriksa riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik. Ini termasuk pemeriksaan panggul untuk memeriksa adanya kelainan pada sistem reproduksi dan untuk mencari tanda-tanda infeksi. 

Jika dokter mencurigai adanya kondisi medis yang menyebabkan gejala, ia mungkin akan melakukan pemeriksaan USG, CT scan, dan MRI.

Penanganan Medis untuk Atasi Dismenore Sekunder

Jika perawatan rumahan tidak mampu meredakan nyeri haid, maka sebaiknya kamu bertanya pada dokter melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan perawatan medis.

Penanganan tergantung pada tingkat keparahan dan penyebab nyeri. Jika nyeri panggul atau infeksi menular seksual menyebabkan rasa sakit, maka dokter akan meresepkan antibiotik untuk membersihkan infeksi. 

Dokter mungkin juga akan meresepkan obat-obat berikut:

  • Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Kamu bisa menggunakan obat resep dari dokter.
  • Obat pereda nyeri. Ini termasuk obat yang dijual bebas di apotek, seperti acetaminophen (Tylenol).
  • Antidepresan. Obat ini terkadang diresepkan untuk membantu mengurangi beberapa perubahan suasana hati terkait PMS. 
  • Dokter mungkin juga menyarankan agar kamu mencoba kontrasepsi hormonal, seperti pil, koyo, cincin vagina, suntikan, atau IUD. Hormon mencegah terjadinya ovulasi yang dapat mengontrol kram dan menstruasi. 

Baca juga: Jangan Tertukar, Ini Bedanya PMS dan Dismenore

Tindakan pembedahan juga dapat mengobati endometriosis atau fibroid uterus. Ini merupakan pilihan jika perawatan lain tidak berhasil. Operasi menghilangkan implan endometriosis, fibroid rahim, atau kista. 

Pada kasus yang jarang terjadi, tindakan histerektomi (operasi pengangkatan rahim) adalah pilihan yang harus ditempuh jika perawatan lain tidak berhasil dan rasa sakitnya kian parah.

Jika kamu menjalani histerektomi, pastikan bahwa kamu tidak menginginkan kehamilan atau mengharapkan anak lagi. Pilihan ini biasanya hanya digunakan jika seseorang tidak berencana memiliki anak atau di akhir masa subur. 

Referensi:

Healthline. Diakses pada 2020. What Causes Painful Menstrual Periods and How Do I Treat Them?
WebMD. Diakses pada 2020. What causes secondary dysmenorrhea?
Hopkins Medicine. Diakses pada 2020. Dysmenorrhea