3 Infeksi Telinga yang Dapat Terjadi pada Anak
Halodoc, Jakarta – Bentuk dan fungsi telinga yang masih dalam masa perkembangan membuat balita dan anak-anak rentan mengalami infeksi telinga. Sistem kekebalan tubuh yang belum terbentuk sempurna juga menjadi penyebab balita dan anak-anak mudah terserang berbagai macam penyakit. Jenis infeksi telinga yang sering dialami pada anak-anak adalah infeksi telinga tengah (otitis media) dan infeksi telinga luar (otitis eksterna).
Baca Juga: 5 Pemeriksaan untuk Deteksi Infeksi Telinga pada Anak
Infeksi telinga terjadi cairan terkumpul di belakang gendang telinga. Cairan ini perlahan hilang dengan sendirinya, tetapi anak-anak cairan dapat menetap di belakang gendang telinga lebih lama. Kondisi ini disebut sebagai glue ear. Glue ear dapat berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, sehingga bisa membuat Si Kecil kesulitan mendengar.
Penyebab Infeksi Telinga pada Anak
Ukuran tabung eustachius pada balita dan anak-anak cenderung lebih kecil dari orang dewasa. Oleh karena itu, ketika Si Kecil mengalami pilek, kuman bisa menyebar ke telinga, dan menyebabkan infeksi. Infeksi berkembang lebih mudah dalam tabung yang lebih kecil dan tidak jarang anak kecil lebih sering infeksi telinga dalam satu tahun.
Sedangkan infeksi telinga luar biasanya disebabkan oleh kelebihan air di saluran, misalnya setelah berenang. Kondisi ini juga dapat disebabkan oleh kerusakan saluran akibat goresan atau membersihkan telinga dengan cotton bud.
Infeksi Telinga yang Sering Menyerang Anak
Ada beberapa jenis infeksi telinga yang dapat menyerang anak, di antaranya adalah:
-
Infeksi Telinga Tengah (Otitis Media)
Otitis media terjadi ketika cairan terkumpul di belakang gendang telinga yang menyebabkan gendang telinga membengkak, sehingga menghasilkan rasa sakit yang hebat. Kondisi ini berisiko menyebabkan gendang telinga robek (gendang telinga pecah). Robeknya gendang telinga menimbulkan gejala keluarnya cairan kuning tebal dari telinga. Ketika terjadi, anak-anak sering merasa lebih baik, karena pembengkakan telah berhenti.
Pecahnya gendang telinga dapat sembuh tanpa perawatan. Anak-anak dengan infeksi telinga tengah dapat mengalami demam. Demam biasanya menjadi satu-satunya gejala infeksi telinga tengah.
Baca Juga: Bayi Menyusu dengan Botol Rentan Terkena Infeksi Telinga
-
Infeksi Telinga Luar (Otitis Eksterna)
Otitis eksterna umumnya menimbulkan perasaan seperti ada kotoran dari telinga atau perasaan penuh di telinga. Bukan cuma itu, telinga mungkin menjadi bengkak dan merah yang bisa menyebar ke luar telinga. Ketika disentuh atau digerakan, Si Kecil mungkin merasakan sakit. Infeksi telinga luar juga menyebabkan anak mengalami demam dan demam menjadi gejala satu-satunya.
Kalau ibu membutuhkan obat penurun demam untuk Si Kecil, belinya lewat aplikasi Halodoc saja. Lewat aplikasi, ibu dapat membeli obat yang dibutuhkan dengan mudah dan pesanan akan diantar ke tempat tujuan dalam waktu satu jam.
-
Glue Ear
Glue ear sebenarnya tidak termasuk ke dalam jenis infeksi, tetapi kondisi ini sering mengikuti satu atau lebih infeksi telinga tengah. Tanda dan gejala lem telinga meliputi masalah pendengaran, sehingga Si Kecil sering meminta ucapan diulangi atau ibu diminta berbicara dengan keras.
Pada balita, kesulitan mendengar dapat menunda atau menghambat perkembangan bahasa mereka. Glue ear menyebabkan gejala seperti tekanan atau rasa sakit di telinga, masalah tidur, masalah keseimbangan dan menyebabkan Si Kecil lekas marah (rewel).
Baca Juga: 9 Tanda Anak Alami Infeksi Telinga
Antibiotik jarang digunakan untuk mengobati infeksi telinga tengah, karena infeksi telinga lebih sering disebabkan oleh virus. Pada anak-anak, dokter mungkin meresepkan antibiotik jangka pendek bila infeksi telinga disebabkan oleh infeksi bakteri. Pada infeksi telinga luar, perawatannya sering menggunakan antibiotik dalam bentuk tetes.