3 Fakta Mengenai Sparkling Water untuk Kesehatan
“Disebut sebagai pengganti minuman bersoda, sparkling water diyakini memiliki lebih banyak manfaat untuk kesehatan. Minuman ini banyak dikonsumsi oleh generasi muda produktif.”
Halodoc, Jakarta – Sparkling water merupakan jenis air minum yang jernih, tidak berasa, dan tidak berbau. Sebenarnya, air minum ini termasuk jenis minuman berkarbonasi. Gelembung yang terdapat di minuman ini bersumber dari sumur atau mata air yang memiliki karbonasi alami.
Meski demikian, tak sedikit produsen pembuat minuman sparkling water dengan tambahan karbon dioksida alias karbonasi buatan. Alhasil, minuman akan menjadi lebih berbuih. Sementara itu, minuman bersoda, sebut saja soft drink masih memiliki tambahan berbagai zat kimia, seperti perasa, garam, dan natrium bikarbonat untuk menambah cita rasa.
Fakta Seputar Sparkling Water
Lantas, apakah sparkling water bisa disebut dengan minuman yang lebih menyehatkan daripada minuman bersoda? Sebenarnya, ini bergantung pada jenis minuman yang kamu pilih. Sebab, ada banyak jenis minuman berkarbonasi yang dibuat oleh penyedia. Setiap jenis tentunya berbeda dari sisi tambahan maupun kandungan yang dipakai.
Jika membicarakan kesehatan, jenis sparkling water yang menyehatkan tentunya mineral water. Kamu juga bisa menemukan sparkling water yang memiliki aroma dan rasa, pastinya untuk jenis ini tidak menyehatkan. Agar lebih jelas, berikut beberapa fakta tentang sparkling water yang perlu diketahui:
- Tidak menyebabkan kerusakan gigi
Sparkling water yang berasal dari bahan alami tidak memiliki kandungan asam sitrat dan gula tambahan yang bisa mengakibatkan kerusakan pada lapisan gigi luar. Sebab, jika memiliki kandungan dan gula tambahan, tentunya jenis minuman ini akan meningkatkan risiko kerusakan gigi.
Kamu sebenarnya juga tidak perlu cemas apabila karbon dioksida yang terdapat pada minuman ini mengalami perubahan menjadi asam karbonat, jenis asam kuat yang bisa memicu kerusakan gigi. Sebab, karbon dioksida yang terkandung pada minuman berkarbonasi tersebut berbentuk gas.
- Memicu munculnya gejala gangguan iritasi usus
Minuman seperti sparkling water atau jenis berkarbonasi lain benar dapat memicu perut bergas dan kembung. Kondisi ini dapat mengarah pada terjadinya gejala iritasi usus atau irritable bowel syndrome (IBS) kambuh.
Meski demikian, jenis minuman ini tidak menyebabkan terjadi IBS untuk seseorang yang memang tidak memiliki riwayat kelainan kesehatan tersebut. Akan tetapi, kalai kamu kerap mengalami masalah pada lambung, terlebih setelah kamu mengonsumsi minuman berkarbonasi, sebaiknya kamu tidak mengonsumsi minuman ini.
- Tidak menurunkan densitas dari mineral tulang
Minuman dengan kandungan soda memang disebutkan bisa menurunkan densitas (kepadatan) mineral tulang. Sebab, minuman tersebut memiliki kandungan fosfor yang bisa menaikkan pembuangan mineral kalsium melalui urine.
Namun, sparkling water alami tidak memiliki kandungan fosfor seperti halnya minuman bersoda, meski keduanya masuk dalam kelompok minuman berkarbonasi. Jadi, sparkling water tidak memberikan efek serupa seperti halnya minuman bersoda.
Sparkling water sebenarnya aman dikonsumsi kapan saja. Apabila kamu suka, kamu bisa menjadikan air berkarbonasi ini bisa kamu kombinasikan dengan air mineral yang biasa kamu minum setiap hari. Namun, pastikan sparkling water yang kamu konsumsi tidak memiliki tambahan apa pun, terutama gula.
Selalu lebih teliti dalam membaca label kandungan nutrisi sebelum mengonsumsi sparkling water. Pastikan air berkarbonasi yang kamu konsumsi murni hanya memiliki kandungan karbondioksida.
Apabila kamu membutuhkan informasi kesehatan tentang air minum ini, atau memiliki keluhan kesehatan, kamu bisa tanyakan pada dokter secara online di aplikasi Halodoc. Selain itu, kamu juga bisa cek semua keperluan medis lebih lengkap di Halodoc, caranya cukup download aplikasi Halodoc di ponselmu.