3 Cara Mengatasi Munculnya Jerawat Pasca Melahirkan

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   28 April 2021
3 Cara Mengatasi Munculnya Jerawat Pasca Melahirkan3 Cara Mengatasi Munculnya Jerawat Pasca Melahirkan

Halodoc, Jakarta – Jerawat bukan hanya masalah para remaja saja. Nyatanya, jerawat juga sering muncul dan mengganggu banyak wanita selama masa kehamilan, bahkan setelah melahirkan.

Meskipun jerawat yang muncul saat hamil biasanya bisa menghilang setelah melahirkan, beberapa wanita tetap memiliki wajah yang berjerawat setelah melahirkan. Namun, jangan khawatir, ada beberapa cara yang bisa ibu lakukan untuk mengatasi jerawat pasca melahirkan. Berikut ulasan selengkapnya.

Baca juga: Usai Melahirkan, Ini Cara Tepat Menghilangkan Bekas Jerawat

Apa Penyebab Jerawat Setelah Melahirkan?

Perlu diketahui dulu bahwa munculnya jerawat selama dan setelah kehamilan adalah hal yang normal. Kehamilan menyebabkan banyak perubahan hormonal dan beberapa perubahan tersebut bisa memengaruhi kulit wajah ibu.

Jerawat sering kali disebabkan oleh perubahan kadar progesteron. Kadar hormon yang lebih tinggi meningkatkan produksi sebum (minyak) yang bisa menyumbat pori-pori dan memicu munculnya jerawat.

Progesteron adalah hormon seks wanita yang diproduksi oleh ovarium. Hormon ini membangun lapisan rahim selama menstruasi. Tubuh ibu juga membuat progesteron selama kehamilan untuk menjaga kehamilan yang sehat.

Setelah melahirkan, kadar progesteron ibu akan kembali normal, sehingga jerawat hormonal biasanya akan menghilang. Namun, pada beberapa wanita, dibutuhkan waktu yang lebih lama hingga kadar hormon normal kembali. Karena itu, mereka terus memiliki wajah yang berjerawat.

Namun, hormon progesteron bukan satu-satunya penyebab jerawat pasca melahirkan. Harus menyesuaikan diri dengan bayi yang baru lahir dan rutinitas baru bisa menaikkan tingkat stres ibu, yang juga bisa memicu munculnya jerawat. 

Stres tidak menyebabkan jerawat secara langsung, namun stres kronis bisa menyebabkan tubuh ibu melepaskan sejumlah besar kortisol, yang merupakan hormon stres. Kortisol yang tinggi ini mendorong kelenjar sebaceous untuk mengeluarkan lebih banyak sebum, yang tentu saja bisa menyumbat pori-pori dan menyebabkan munculnya jerawat.

Jerawat pasca melahirkan juga bisa terjadi bila ibu mengalami dehidrasi. Kulit kering bisa meningkatkan produksi sebum yang menjadi pemicu munculnya jerawat. Selain itu, jerawat juga bisa berkembang bila ibu sering menyentuh wajah. Nyatanya, itu adalah penyebab jerawat paling umum, karena bakteri dari tangan bisa berpindah ke wajah.

Baca juga: Apa Penyebab Jerawat yang Membandel di Wajah?

Cara Mengatasi Jerawat Pasca Melahirkan

Bila jerawat yang muncul saat hamil tidak kunjung menghilang setelah melahirkan, berikut beberapa cara yang bisa ibu lakukan untuk mengatasinya:

1.Bersihkan Wajah secara Teratur

Membersihkan wajah dengan sabun wajah yang lembut di pagi dan sore hari bisa membantu mengurangi atau mengatasi jerawat pasca persalinan. Jangan lupa juga untuk membersihkan riasan sebelum tidur, dan usahakan untuk tidak menyentuh wajah.

2.Menjaga Tubuh Tetap Terhidrasi

Selama masa kehamilan hingga setelahnya, ibu dianjurkan untuk memperbanyak asupan cairan agar tubuh tetap terhidrasi. Kulit yang terhidrasi dengan baik bisa membawa perbedaan besar dalam mengatasi jerawat.

3.Obat-obatan

Namun, terkadang ibu memerlukan obat untuk mengatasi jerawat pasca melahirkan. Pilihan pengobatannya bervariasi, karena tergantung pada apakah ibu sedang menyusui atau tidak.

  • Bagi Ibu yang Sedang Menyusui

Bila jerawat tidak kunjung hilang setelah melahirkan, obat jerawat topikal aman untuk digunakan oleh ibu yang sedang menyusui. Hal ini termasuk obat-obatan yang tidak aman selama kehamilan, seperti retinoid topikal yang merupakan obat anti-inflamasi yang membantu membuka pori-pori.

Selain itu, benzoyl peroxide juga aman digunakan saat ibu menyusui. Obat jerawat topikal ini berfungsi sebagai antimikroba dan membantu membuka pori-pori.

Namun, bila jerawat muncul di dada, jangan gunakan obat jerawat topikal di area tersebut. Sebab, ada kemungkinan bayi bisa kontak dan menelan obat tersebut.

Selain itu, ibu menyusui juga bisa menggunakan obat jerawat yang mengandung asam salisilat dan antibiotik topikal. Asam salisilat mengelupas kulit mati dan membuka pori-pori. Sedangkan antibiotik membunuh bakteri di kulit.

Dokter biasanya akan menyarankan penggunaan obat topikal sebagai pengobatan lini pertama untuk jerawat pasca melahirkan pada ibu yang menyusui. Namun, tergantung pada tingkat keparahan jerawat, dokter bisa meresepkan pil KB untuk mengatasinya. Pil KB bisa menurunkan kadar hormon ibu, sehingga mengurangi jumlah sebum yang diproduksi tubuh.

  • Bagi Ibu yang Tidak Sedang Menyusui

Bila ibu tidak sedang menyusui, ibu bisa menggunakan semua obat jerawat topikal yang disebutkan di atas, yaitu retinoid topikal, benzoil peroksida, asam salisilat, atau antibiotik topikal.

Pil KB juga bisa digunakan untuk mengatasi jerawat. Selain itu, dokter mungkin akan merekomendasikan pengobatan oral bila obat topikal tidak bekerja. Obat-obatan oral tersebut, antara lain:

  • Antibiotik oral, untuk mengurangi bakteri dan melawan peradangan.
  • Agen anti-hidrogen, untuk mengurangi produksi minyak.

Bila kedua jenis obat oral tersebut tidak mempan mengatasi jerawat, pilihan lainnya adalah isotretinoin oral. Ini adalah salah satu bentuk vitamin A yang bisa mengobati jerawat yang parah.

Baca juga: 10 Cara Alami untuk Menghilangkan Jerawat

Ibu bisa beli obat jerawat yang ibu butuhkan melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu repot-repot keluar rumah, tinggal pesan melalui aplikasi dan pesanan ibu akan diantar dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya sekarang juga.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. All About Postpartum Breakouts