3 Cara Mencegah Cat Scratch Disease pada Si Kecil
Halodoc, Jakarta - Cat scratch disease merupakan infeksi bakteri yang didapatkan anak setelah digaruk, dijilat, atau digigit kucing. Ini terjadi saat anak-anak senang bermain dengan kucing hingga akhirnya digigit atau digaruk. Bartonella henselae, bakteri yang menyebabkan penyakit ini, hidup di dalam air liur kucing yang terinfeksi, tetapi tidak membuat hewan sakit.
Kucing atau anak kucing dapat membawa bakteri selama berbulan-bulan. Kutu kucing adalah penyebar bakteri di antara kucing. Gejala cat scratch disease akan muncul setelah seminggu atau lebih sejak anak mengalami luka gores dari kuku kucing. Namun, terkadang gejala juga dapat muncul setelah setengah bulan.
Baca juga: Cara Merawat Kucing Peliharaan agar Tak Terjangkit Toksoplasmosis
Pencegahan Cat Scratch Disease pada Anak
Jika ayah dan ibu khawatir akan penyakit ini, tidak perlu buru-buru menyingkirkan hewan peliharaan keluarga. Penyakit ini tidak umum terjadi dan biasanya ringan. Beberapa langkah berikut dapat membantu mencegah anak tertular cat scratch disease:
-
Ajari anak-anak untuk menghindari kucing liar untuk mengurangi paparan mereka terhadap sumber bakteri. Untuk menurunkan risiko terkena penyakit ini dari hewan peliharaan, ajarkan anak-anak untuk tetap berhati-hati saat bermain dengannya. Selain itu, mintalah anggota keluarga di rumah untuk mencuci tangan setelah memegang atau bermain dengan kucing.
-
Jika anak tergores oleh hewan peliharaan, cucilah bagian yang terluka dengan sabun dan air. Menjaga rumah dan hewan peliharaan bebas kutu akan mengurangi risiko kucing terinfeksi bakteri.
-
Jika orangtua mencurigai seseorang mengalami penyakit akibat cakaran kucing dari peliharaan keluarga. Bicarakan pada dokter hewan mengenai cara menangani masalah tersebut.
Baca juga: 3 Hewan Rumahan yang Bisa Membawa Penyakit
Gejala Munculnya Cat Scratch Disease
Tanda yang paling umum dari penyakit ini adalah satu atau lebih kelenjar getah bening yang membengkak. Kondisi ini juga disebut dengan limfadenopati. Kelenjar getah bening yang terkena mungkin akan muncul di ketiak anak, leher, atau di daerah selangkangan.
Dalam kebanyakan kasus, anak-anak mengalami luka kecil pada kulit di area kucing menggaruk atau menggigitnya. Benjolan ini biasanya muncul 1 hingga 2 minggu sebelum kelenjar getah bening menjadi bengkak dan dapat bertahan selama beberapa minggu.
Kulit di atas kelenjar getah bening yang bengkak biasanya terasa hangat, memerah, mengeras, dan lunak saat disentuh. Anak juga mungkin mengalami demam, sakit kepala, kelelahan, dan nafsu makan menurun.
Penyakit yang disebabkan kucing ini tidak menular dari orang ke orang. Bakteri disebarkan oleh goresan atau gigitan hewan terinfeksi, paling sering pada anak kucing. Mereka juga dapat menyebar jika air liur hewan bersentuhan dengan mata seseorang atau pada kulit yang sedang luka. Terkadang pada beberapa kasus terjadi dalam keluarga yang sama, biasanya melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi.
Baca juga: Bahaya Cakaran Kucing yang Perlu Diwaspadai
Jika anak pernah mengalami cat scratch disease, biasanya itu akan membuat ia kebal selama sisa hidupnya. Hanya saja, hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc, kapanpun anak mengalami pembengkakan getah bening atau nyeri di area tubuh mana pun. Selain itu, segera hubungi dokter jika anak digigit binatang apapun, terutama jika:
- Gigitan atau cakaran dari kucing dan luka itu sepertinya tidak bisa disembuhkan.
- Area kemerahan di sekitar luka terus mengembang.
- Anak mengalami demam yang berlangsung selama beberapa hari setelah mendapat goresan atau gigitan.
- Jika anak telah didiagnosis menderita penyakit cakaran kucing, hubungi dokter jika anak menderita demam tinggi, banyak rasa sakit di kelenjar getah bening, tampaknya sangat sakit, atau mengembangkan gejala baru.