3 Cara Antisipasi Terhindar dari Kanker Anus
“Ada tiga cara yang dapat dilakukan sebagai langkah antisipasi risiko kanker anus. Mulai dari mempraktikan aktivitas seks yang aman hingga melakukan vaksinasi HPV.”
Halodoc, Jakarta – Kanker anus adalah timbulnya sel kanker yang tumbuh dengan cepat dan tidak terkendali pada area anus atau dubur. Meski jarang terjadi, jenis kanker ini dapat menimbulkan nyeri dan perdarahan di anus.
Selayaknya kanker jenis lainnya, tanpa penanganan yang tepat, kanker anus juga dapat menimbulkan komplikasi yang mengancam keselamatan jiwa pengidapnya. Berita baiknya, ada beberapa cara yang dapat dilakukan sebagai langkah antisipasi agar terhindar dari penyakit ini.
Ketahui Dulu Penyebab dan Faktor Risikonya
Penyakit ini disebabkan oleh perkembangan sel-sel abnormal di dalam tubuh. Sel-sel abnormal ini dapat tumbuh tak terkendali dan menumpuk dan membentuk massa yang dikenal sebagai tumor. Pada stadium lanjutan kanker anus, sel-sel kanker tersebut dapat bermetastasis atau menyebar ke bagian tubuh lain dan mengganggu fungsi normal.
Para ahli meyakini kalau salah satu penyebab kanker dubur adalah infeksi human papillomavirus (HPV). Meski demikian, tidak berarti setiap pengidap infeksi HPV akan terkena kanker anus. Selain itu, kanker dubur juga dapat disebabkan oleh kanker lain di dalam tubuh yang menyebar atau bermetastasis ke lubang anus.
Sementara itu, ada beberapa faktor yang diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker anus, yaitu:
1. Infeksi HPV
HPV adalah sekelompok virus yang ditularkan secara seksual dan tetap berada di dalam tubuh setelah terinfeksi. HPV hadir dalam sebagian besar kasus kanker dubur. Virus ini juga merupakan penyebab utama kanker serviks sebelum pengenalan Pap smear rutin.
2. Mengidap HIV
HIV meningkatkan risiko seseorang untuk terserang kanker dubur secara lebih tinggi. Sebab, infeksi HIV membahayakan sistem kekebalan tubuh pengidapnya.
3. Aktivitas Seksual yang Berisiko
Memiliki banyak pasangan seks dan melakukan seks anal reseptif dapat meningkatkan risiko terkena kanker dubur. Apalagi jika hubungan seks melalui dubur dilakukan tanpa pelindung, seperti kondom. Selain itu, risiko juga akan semakin meningkat apabila aktivitas seksual melalui dubur menjadi media penularan HPV.
4. Merokok
Sudah menjadi rahasia umum kalau merokok merupakan kebiasaan yang berdampak bagi kesehatan tubuh. Sebab, merokok dapat memicu berbagai penyakit serius seperti kanker anus dan jenis kanker lainnya.
5. Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah
Sistem kekebalan yang melemah dapat membuat tubuh tidak berdaya melawan kanker anus. Selain pengidap HIV, orang yang menggunakan imunosupresan, atau mereka yang menjalani transplantasi organ adalah kelompok dengan imun rendah.
6. Usia dan Riwayat Medis
Sebagian besar kasus kanker dubur terjadi pada orang berusia di atas 50 tahun. Selain itu, kanker juga dapat diwariskan secara genetik. Karena itu, Jika kamu merasa memiliki risiko tinggi untuk terkena kanker anus, pastikan untuk membicarakan kekhawatiran ini dengan dokter.
Cara Antisipasi Agar Terhindar dari Kanker Anus
Sebenarnya tidak ada cara yang pasti untuk mencegah kondisi ini. Tetapi ada beberapa cara untuk mengurangi risikonya yaitu:
1. Mempraktikan Aktivitas Seks yang Aman
Hal ini dilakukan melalui beberapa hal. Mulai dari tidak berganti pasangan seksual, menggunakan kondom, menghindari seks anal reseptif, dan melakukan tes infeksi menular seksual secara teratur.
2. Berhenti Merokok
Jika kamu adalah perokok aktif, segeralah berhenti merokok dan hindari asap rokok jika memungkinkan.
3. Dapatkan vaksinasi
Vaksinasi HPV seri tiga dosis disetujui untuk wanita dan pria berusia antara 9 hingga 26 tahun. Vaksinasi ini akan melindungi orang dari beberapa jenis HPV yang umumnya menyebabkan kanker dubur.
Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi kanker anus. Jika kamu masih memiliki pertanyaan seputar kanker anus atau mengalami keluhan kesehatan, segeralah hubungi dokter. Nah, melalui aplikasi Halodoc kamu bisa tanya dokter tepercaya untuk mendapatkan informasi medis yang dibutuhkan. Tentunya melalui fitur chat/video call secara langsung pada aplikasinya. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga!