3 Penanganan Medis untuk Mengatasi Cystic Fibrosis
Halodoc, Jakarta - Dari banyaknya penyakit genetika, cystic fibrosis merupakan salah satu masalah kesehatan yang mesti diwaspadai. Penyakit ini merupakan penyakit genetika yang menyebabkan lendir-lendir di dalam tubuh menjadi kental dan lengket. Alhasil, menyumbat berbagai saluran, terutama saluran pernapasan dan pencernaan.
Dalam tubuh yang normal, lendir ini bersifat cair, licin, dan berperan sebagai pelumas. Sedangkan lendir pada pengidap cystic fibrosis, lain lagi ceritanya. Lendirnya akan menjadi lengket dan menghambat sejumlah saluran, termasuk saluran yang terdapat pada paru-paru dan pankreas. Nah, kondisi inilah yang ujung-ujungnya akan menimbulkan gangguan pernapasan dan pencernaan sejak usia dini.
Baca juga: Produksi Lendir Berlebih Sebabkan Cystic Fibrosis dalam Tubuh
Pengidap cystic fibrosis amat dianjurkan melakukan perawatan intensif. Tujuannya jelas, demi meningkatkan kualitas hidupnya. Untungnya, lewat perkembangan teknologi kesehatan yang semakin canggih, pengidapnya masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Contohnya, bersekolah dan bekerja.
Yang perlu diingat, penyakit genetika ini bisa menyerang siapa saja. Namun dalam banyak kasus cystic fibrosis ini, umumnya berkembang di Eropa Utara. Pertanyaannya, bagaimana sih cara menangani penyakit ini?
1. Pemberian Obat
Cara pertama dalam penanganannya bisa melalui obat-obatan. Umumnya, obat yang digunakan, seperti antibiotik untuk melawan infeksi di dalam paru-paru. Bentuk antibiotiknya bermacam-macam, bisa dalam bentuk kapsul, pil, sirup, hingga melalui infus atau suntikan. Tobramycin dan ciprofloxacin merupakan antibiotik yang sering digunakan untuk menangani cystic fibrosis. Selain antibiotik, obat seperti prednisone atau fluticasone juga bisa diberikan untuk mengurangi peradangan paru-paru.
Baca juga:Kena Cystic Fibrosis, Potensi 7 Sakit Ini Meningkat
Menangani penyakit ini juga bisa melalui obat-obatan pengendali volume lendir dan pencair lendir dalam paru-paru. Contohnya, larutan hipertonik untuk di paru-paru seperti deoxyribonuclease (DNase). Obat ini berfungsi untuk mengencerkan lendir dalam paru-paru. Ada juga mukolitik untuk mengurangi tingkat kekentalan lendir di dalam usus, dan ivacaftor untuk mengurangi kadar lendir dalam tubuh.
Sedangkan untuk memperlebar saluran pernapasan, bisa menggunakan obat golongan bronkodilator. Misalnya, albuterol dan salmeterol. Bisa juga menggunakan antikolinergik, seperti ipratropium bromide. Kedua jenis obat ini berfungsi untuk mempermudah pengeluaran lendir melalui batuk. Selain itu, bisa juga menggunakan IVIG (antibodi) untuk eksaserbasi akut
2. Terapi
Penanganan kasus cystic fibrosis tak hanya melalui obat-obatan, tapi juga bisa melalui terapi. Misalnya:
-
Latihan fisik dan olahraga untuk meningkatkan kebugaran tubuh.
-
Terapi pengeluaran lendir kental dari dalam tubuh. Caranya melalui penepukan pada dada atau punggung, teknik pernapasan, ataupun alat khusus.
-
Modified postural drainage, agar lendir mudah dikeluarkan dari paru-paru. Caranya dengan melakukan perubahan posisi tubuh.
-
Terapi oksigen murni untuk mengatasi penurunan kadar oksigen dalam darah. Tujuannya, untuk mencegah hipertensi paru.
Baca juga: Benarkah Cystic Fibrosis Tak Dapat Menular?
3. Prosedur Operasi
Prosedur operasi ini disarankan oleh dokter bila gejalanya semakin parah dan tak bisa ditangani dengan obat-obatan atau metode lain. Bila sudah parah hingga membuat paru-paru tak lagi dapat berfungsi, maka operasi transplantasi paru-paru mungkin menjadi cara yang paling efektif. Meski begitu, operasi ini terbilang amat berisiko. Tindakan operasi ini juga akan dilakukan bila cystic fibrosis menyebabkan penyumbatan pada usus besar.
Punya keluhan kesehatan? Atau ingin tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan