2 Tips Mengatasi Cegukan pada Bayi
Halodoc, Jakarta – Pada dasarnya, cegukan yang terjadi pada bayi adalah hal yang wajar dan bukan tanda bahaya. Bahkan, cegukan yang terjadi pada bayi merupakan tanda pertumbuhan secara normal. Serupa dengan cegukan pada orang dewasa, bayi bisa mengalami kondisi ini karena adanya gangguan pada diafragma, yaitu otot yang berperan dalam proses pernapasan.
Ada beberapa faktor yang bisa memicu cegukan pada bayi, mulai dari terlalu cepat saat menelan makanan, terlalu banyak makan, hingga tertelannya udara entah saat makan atau melakukan aktivitas lainnya. Cegukan pada bayi juga bisa terjadi karena adanya perubahan suhu di dalam perut. Meski normal dan biasa terjadi, tapi bukan berarti cegukan boleh disepelekan dan dibiarkan hingga berlarut-larut.
Ibu harus mewaspadai cegukan yang terjadi terus menerus tanpa henti. Pasalnya, cegukan yang terjadi terus-menerus bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan, dalam hal ini bayi mungkin mengalami gastroesophageal reflux. Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya aliran balik asam lambung ke kerongkongan.
Selain cegukan, gastroesophageal reflux juga akan menimbulkan gejala lain, seperti sakit perut setelah makan, muntah, bayi menjadi rewel dan sering menangis, meludah lebih sering dari biasanya, hingga sering melengkungkan punggung secara berlebih setelah atau selama makan. Jika bayi menunjukkan gejala-gejala seperti ini, terutama jika cegukan sudah terjadi lebih dari satu hari, sebaiknya segera bawa bayi ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Tips Mengatasi Cegukan pada Bayi
Pada dasarnya, cegukan pada bayi akan mereda dengan sendirinya setelah berlangsung sekitar 5—10 menit. Namun, ibu bisa membantu untuk menghentikannya lebih cepat dengan melakukan beberapa cara. Agar tidak salah, ibu perlu tahu benar apa saja cara yang aman untuk mengatasi cegukan pada bayi.
Sebab, ada banyak mitos yang beredar soal cegukan pada bayi. Mulai dari membuat bayi terkejut untuk menghentikan cegukan, hingga membalikkan tubuh bayi. Hal itu sama sekali tidak membantu, tapi malah bisa membahayakan Si Kecil dan meningkatkan risiko cedera. Mitos-mitos seperti ini sebaiknya dihindari dan tidak diterapkan dalam mengatasi cegukan.
Cara terbaik yang bisa dilakukan saat bayi cegukan adalah menunggu hingga cegukan berhenti sendiri. Jika kondisi ini masih terus terjadi, ibu bisa mencoba untuk memberi makan pada bayi atau memberi minum air. Cara ini diharapkan bisa membantu mengendalikan diafragma bayi dan menghentikan cegukan. Selain itu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi cegukan pada bayi, seperti:
1. Miringkan Botol Susu
Cobalah untuk menghentikan cegukan bayi dengan memberinya susu. Hanya saja, usahakanlah untuk memiringkan botol susu dengan sudut 45 derajat sehingga udara naik ke bagian bawah botol. Di tengah cegukannya, sebaiknya jangan terlalu memaksakan bayi untuk minum susu. Aturlah waktu dan porsi, usahakan untuk memberi susu sedikit demi sedikit, tapi dalam waktu yang sering.
Hal itu juga berlaku pada makanan, saat memberi Si Kecil makan maka cobalah untuk memastikan posisi tubuhnya tegak. Hal itu akan membantu mencegah dan mengurangi jumlah udara yang mungkin masuk ke dalam perut bayi.
2. Tegakkan Tubuh Bayi
Untuk meredakan cegukan pada bayi, cobalah dengan menegakkan tubuhnya. Gendonglah Si Kecil dalam keadaan tegak selama kurang lebih 20 menit. Setelahnya, goyangkan badan bayi secara perlahan atau gosokkan bagian dadanya dengan lembut.
Mengatasi cegukan pada bayi sebaiknya tidak dilakukan secara berlebihan, apalagi terlalu memercayai mitos. Cari tahu lebih lanjut soal cegukan pada bayi dengan bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Baca juga:
- Cegukan Terus? Intip 8 Cara Mengatasinya
- 5 Cara Mengatasi Cegukan Pada Bayi Baru Lahir
- Bayi Cegukan dalam Kandungan, Normalkah?