2 Penyebab Parotitis yang Harus Dihindari
“Parotitis adalah penyakit yang menyerang kelenjar parotis atau kelenjar liur dan membuatnya menjadi bengkak. Penyebabnya adalah infeksi virus yang bisa menular dengan mudah melalui udara. Cara terbaik untuk mencegah parotitis adalah dengan mendapatkan virus terhadap penyakit tersebut.”
Halodoc, Jakarta – Parotitis atau yang lebih dikenal dengan penyakit gondongan adalah penyakit yang menyerang kelenjar parotis (kelenjar liur) di antara telinga dan rahang. Penyakit ini bisa menyebabkan salah satu atau kedua kelenjar tersebut membengkak.
Parotitis adalah salah satu penyakit yang masih sering terjadi di Indonesia hingga saat ini. Namun untungnya, sudah ada vaksin yang bisa mencegah penyakit tersebut. Selain vaksinasi, menghindari faktor-faktor yang menjadi penyebab parotitis juga penting untuk mencegah penyakit tersebut. Karena itu, yuk ketahui penyebab parotitis di sini.
Penyebab Parotitis
Parotitis disebabkan oleh infeksi virus paramyxovirus. Ada dua cara utama penyebaran virus ini bisa terjadi:
- Melalui Udara
Mirip seperti virus flu, virus penyebab parotitis bisa dengan mudah menyebar dari satu orang ke orang lain melalui percikan liur yang sudah terinfeksi. Jadi, bila kamu tidak sengaja menghirup percikan air liur dari orang yang mengidap parotitis saat ia bersin atau batuk, kamu bisa tertular penyakit tersebut.
- Melalui Benda-Benda yang Terkontaminasi Virus
Kamu juga bisa tertular penyakit gondongan bila kamu berbagi peralatan atau gelas dengan seseorang yang terinfeksi.
Parotitis paling sering terjadi pada anak-anak usia 2 sampai 12 tahun yang belum mendapatkan vaksinasi terhadap penyakit tersebut. Namun, infeksi virus ini juga bisa terjadi pada orang dengan usia berapa saja. Terutama orang-orang yang tinggal atau sering berada di lingkungan yang terdapat banyak orang, seperti sekolah, kampus, atau kantor.
Waspadai Gejalanya
Beberapa orang yang terinfeksi virus penyebab parotitis tidak mengalami tanda atau gejala, atau gejala yang dialami sangat ringan. Namun, bila menimbulkan gejala, gejala parotitis biasanya muncul sekitar 2–3 minggu setelah terpapar virus.
Tanda utama parotitis atau penyakit gondongan adalah pembengkakan kelenjar ludah yang membuat daerah pipi dan rahang membesar. Pembengkakan tersebut biasanya juga disertai rasa sakit atau nyeri saat ditekan.
Selain itu, tanda dan gejala parotitis lainnya yang juga bisa muncul, antara lain:
- Sakit saat mengunyah atau menelan;
- Demam;
- Sakit kepala;
- Nyeri otot;
- Lelah dan lemah;
- Tidak nafsu makan.
Bila kamu atau anak kamu menunjukkan tanda dan gejala parotitis seperti di atas, segera temui dokter untuk mendapatkan pengobatan. Penyakit gondongan sangat menular selama sekitar 9 hari setelah gejala muncul. Jadi, sebelum mengunjungi dokter, ada baiknya memberitahu klinik atau rumah sakit bahwa kamu mencurigai parotitis, sehingga tindakan pencegahan bisa disiapkan.
Cara Mengatasi Parotitis
Oleh karena parotitis disebabkan oleh virus, jadi pemberian antibiotik tidak efektif untuk mengatasi penyakit tersebut. Infeksi virus ini biasanya bisa menghilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu.
Istirahat yang cukup adalah cara terbaik untuk mengatasi parotitis. Namun, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi gejala yang tidak nyaman dan mempercepat pemulihan:
- Minum obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti acetaminophen atau obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen untuk meredakan rasa nyeri yang muncul.
- Gunakan kompres hangat atau dingin untuk meredakan nyeri pada kelenjar yang bengkak.
- Hindari makanan yang perlu banyak dikunyah. Sebaliknya, konsumsilah makanan yang lembut yang mudah ditelan, seperti sup, bubur, atau kentang tumbuk.
- Minum air putih yang cukup untuk mencegah dehidrasi akibat demam.
Tindakan Pencegahan Terbaik
Cara terbaik untuk mencegah parotitis yang disebabkan oleh virus adalah dengan melakukan vaksinasi. Kamu dan anak bisa memiliki kekebalan terhadap penyakit tersebut setelah mendapatkan vaksinasi lengkap.
Vaksin untuk penyakit gondongan biasanya diberikan dalam bentuk kombinasi dengan penyakit lainnya, yaitu campak (measles)-gondong (mumps)-rubella (MMR). Oleh karena anak-anak rentan terkena infeksi virus parotitis, dua dosis vaksin MMR penting untuk diberikan pada anak sebelum mereka masuk sekolah. Vaksin tersebut bisa diberikan pada anak saat:
- Antara usia 12 dan 15 bulan
- Antara usia 4 dan 6 tahun.
Orang dewasa juga perlu mendapatkan 2 dosis vaksin MMR, terutama mereka yang berisiko tinggi terpapar virus parotitis, seperti mahasiswa, traveller, dan pekerja kesehatan.
Itulah penjelasan mengenai penyebab parotitis yang perlu diketahui. Untuk cek kebutuhan obat untuk mengatasi parotitis, gunakan saja aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, tinggal order saja lewat aplikasi dan pesananmu akan diantar dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya sekarang juga.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Mumps.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2021. Mumps.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan