2 Jenis Pemeriksaan Mammografi yang Harus Diketahui
Halodoc, Jakarta – Mammografi atau mammogram adalah tes yang akan dianjurkan dokter bila kamu mengalami kelainan payudara. Dengan menggunakan teknologi foto Rontgen, mammografi dapat menunjukkan gambar jaringan payudara dengan jelas. Dengan demikian, berbagai kelainan payudara, mulai dari kanker payudara, tumor, kista payudara sampai penumpukan kalsium atau kalsifikasi pada jaringan payudara dapat terdeteksi. Selain itu, mammografi juga termasuk prosedur yang aman dilakukan karena menggunakan sinar X-ray dengan kadar yang rendah.
Mammografi sendiri terdiri dari beberapa jenis yang masing-masing memiliki manfaat yang berbeda. Dokter bisa menganjurkan jenis mammografi yang tepat untuk mendeteksi kelainan payudara yang kamu alami. Ini jenis pemeriksaan mammografi yang perlu kamu tahu.
Penting bagi wanita untuk melakukan mammografi secara berkala, terutama bagi wanita yang sudah berusia 40 tahun ke atas atau yang berisiko mengalami kanker payudara secara genetik. Tujuannya adalah agar kelainan payudara bisa terdeteksi sedini mungkin, sehingga pengobatan bisa segera dilakukan.
Meskipun mammografi dianggap sebagai pemeriksaan paling efektif untuk mendeteksi kanker payudara secara dini, namun beberapa kasus payudara gagal terdeteksi pada pemindaian pertama. Mammografi perlu dilakukan berulang kali untuk memastikan diagnosis.
Baca juga: 6 Cara Mencegah Kanker Payudara
Jenis-Jenis Mammografi
Berdasarkan tujuannya, mammografi dibagi menjadi dua jenis:
1. Mammografi Skrining (Screening Mammography)
Tes ini bisa dilakukan untuk mendeteksi kelainan payudara walaupun tanda-tanda kelainannya belum terlihat secara jelas dengan kasat mata. Mammografi skrining ini bermanfaat untuk mendeteksi kanker payudara sejak dini.
2. Mammografi Diagnostik (Diagnostic Mammography)
Bila terjadi perubahan pada payudara, seperti timbul rasa nyeri, muncul benjolan, warna kulit di sekitar payudara berubah, puting menebal, serta keluar cairan dari puting, maka mammografi diagnostik adalah pemindaian yang cocok dilakukan untuk mengidentifikasi perubahan tersebut.
Kapan Mammografi Perlu Dilakukan?
Wanita berusia 40 tahun ke atas dianjurkan untuk melakukan mammografi minimal setahun sekali, terutama bagi yang berisiko terkena kanker payudara. Sedangkan bagi wanita yang berisiko tinggi terkena kanker payudara, mammografi skrining bisa dilakukan sebelum usia 40 tahun.
Mammografi juga sebaiknya dilakukan bila muncul tanda-tanda kelainan berikut pada payudara:
-
Payudara terasa nyeri
-
Muncul benjolan pada payudara
-
Puting mengalami penebalan
-
Keluar cairan dari puting
-
Perubahan warna pada kulit payudara
Baca juga: Payudara Terasa Nyeri? Awas Tanda Mastalgia
Prosedur Mammografi
Baik saat menjalani prosedur mammografi skrining maupun diagnostik, payudara kamu akan ditempatkan ke dalam alat rontgen dengan kompresor yang akan menekan payudara untuk meratakan jaringan di dalamnya. Pengidap bisa melakukan tes ini dalam posisi duduk atau berdiri.
Saat proses ini dilakukan, dokter akan meminta pengidap untuk menahan napas sebentar saat payudara ditekan. Ini bertujuan agar gambar yang dihasilkan dapat lebih jelas dan mengurangi tingkat paparan radiasi. Pengidap mungkin akan merasa nyeri atau tidak nyaman untuk beberapa saat.
Bila hasil pemindaian tidak terlalu jelas atau ditemukan kelainan, dokter mungkin akan menyarankan untuk mengulang tes tersebut. Ini wajar dilakukan dalam tes mammografi. Pemeriksaan ulang bisa dilakukan di hari yang sama atau beberapa hari setelah hasil rontgen keluar.
Secara keseluruhan, pemeriksaan mammografi hanya memakan waktu sekitar 30 menit, kecuali ada prosedur tambahan yang perlu dilakukan.
Baca juga: 7 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Lakukan Mammografi
Nah, itulah dua jenis mammografi yang bisa kamu lakukan untuk mendeteksi kelainan payudaramu. Bicarakan kepada dokter bila kamu ingin melakukan mammografi atau bila mengalami tanda-tanda kelainan pada payudara. Kamu juga bisa bertanya seputar kesehatan payudara kepada dokter dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Hubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan