2 Jenis Gejala Gangguan Tiroid pada Wanita
Halodoc, Jakarta – Tiroid adalah kelenjar yang terletak di bagian leher yang berfungsi menghasilkan hormon tiroid. Setelah diproduksi, hormon ini digunakan untuk mengendalikan banyak aktivitas di tubuh, seperti seberapa cepat tubuh membakar kalori dan seberapa cepat jantung berdetak. Ketika jumlah hormon ini terganggu, otomatis fungsi tubuh tidak dapat dikendalikan dengan baik.
Wanita berisiko lebih besar mengalami gangguan tiroid daripada pria, terutama setelah kehamilan dan menopause. Gangguan tiroid dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan jumlahnya. Ketika jumlahnya terlalu banyak, maka kondisinya disebut hipertiroidisme. Jika jumlahnya terlalu sedikit, maka disebut hipotiroidisme. Lantas, seperti apa gejala gangguan tiroid pada wanita? Ini ulasannya.
Baca Juga: Ibu Hamil dengan Penyakit Tiroid Waspada Keguguran
Gejala Gangguan Tiroid Pada Wanita
Gangguan tiroid terbagi atas dua jenis, yaitu hipertiroidisme dan hipotiroidisme. Ini perbedaan gejala di antara keduanya:
- Gejala Hipotiroidisme
Gejala hipotiroidisme berkembang perlahan, sering berkembang selama beberapa tahun. Pada awalnya, pengidap merasa lelah dan lamban. Lama kelamaan, pengidap mengalami tanda dan gejala lain dari metabolisme yang melambat. Gejala hipotiroidisme pada wanita, yaitu:
-
Sering merasa kedinginan;
-
Sembelit;
-
Kelemahan otot;
-
Penambahan berat badan tanpa sebab yang jelas;
-
Nyeri sendi atau otot;
-
Merasa sedih atau tertekan;
-
Kelelahan;
-
Kulit kering dan pucat;
-
Rambut kering dan menipis;
-
Detak jantung lambat;
-
Kurang berkeringat dari biasanya;
-
Wajah bengkak;
-
Suara serak;
-
Perdarahan menstruasi yang tidak biasa;
-
Pengidap juga mungkin memiliki LDL yang tinggi.
Baca Juga: Daftar Makanan yang Baik untuk Pengidap Penyakit Tiroid
- Gejala Hipertiroidisme
Hipertiroidisme terjadi ketika hormon tiroid bekerja terlalu aktif, sehingga menghasilkan lebih banyak hormon tiroid daripada yang dibutuhkan tubuh. Hipertiroidisme dapat menyebabkan masalah serius pada jantung, tulang, otot, siklus menstruasi, dan kesuburan. Selama kehamilan, hipertiroidisme yang tidak diobati dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi ibu dan bayi. Melansir dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease, gejala hipertiroidisme pada wanita, yaitu”
-
Gugup atau mudah marah;
-
Kelelahan atau kelemahan otot;
-
Kesulitan mentolerir panas;
-
Sulit tidur;
-
Tangan gemetar;
-
Detak jantung yang cepat dan tidak teratur;
-
Sering buang air besar atau diare;
-
Penurunan berat badan;
-
Perubahan suasana hati;
-
Mengidap penyakit gondok,
Lansia mungkin memiliki gejala yang berbeda, seperti kehilangan nafsu makan atau menarik diri dari orang. Kamu mungkin ingin bertanya kepada dokter tentang hipertiroidisme jika kamu atau orang terdekat menunjukkan gejala-gejala ini. Kamu bisa menghubungi dokter Halodoc atau langsung memeriksakan diri ke rumah sakit. Sebelum mengunjungi rumah sakit, kini kamu bisa membuat janji dengan dokter terlebih dahulu lewat aplikasi Halodoc. Tinggal pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu lewat aplikasi.
Alami Gangguan Tiroid, Ini Perawatannya
Hipotiroidisme diobati dengan minum pil hormon tiroid selama sisa hidup pengidapnya. Sedangkan perawatan hipertiroidisme tergantung pada gejala dan penyebabnya. Contoh obat-obatan yang bisa digunakan untuk mengatasi hipertiroidisme adalah obat antitiroid untuk menghalangi tiroid agar tidak membuat hormon tiroid baru.
Beta-blocker adalah contoh obat-obatan yang mampu memblokir efek hormon tiroid pada tubuh. Obat-obatan ini membantu memperlambat detak jantung dan mengobati gejala-gejala lain sampai salah satu bentuk pengobatan lain dapat berlaku.
Baca Juga: Jangan Sampai Salah, Ini Bedanya Gondok dan Kanker Tiroid
Selain obat-obatan, perawatan radioiodine atau operasi juga dilakukan apabila kondisinya sudah semakin parah. Radioiodine berfungsi membunuh sel-sel tiroid yang membuat hormon tiroid. Sedangkan operasi tiroid bertujuan untuk menghilangkan sebagian besar atau seluruh tiroid.
Jika kamu tidak ingin mengalami kondisi ini, menjaga pola makan dan gaya hidup sehat adalah kuncinya. Menjaga berat badan sehat juga menjadi salah satu langkah pencegahan gangguan tiroid pada wanita maupun pria.