2 Hal yang Bisa Menyebabkan Cedera Saraf Tulang Belakang
Halodoc, Jakarta – Kerusakan atau luka pada saraf yang terletak pada saluran tulang belakang disebut sebagai cedera saraf tulang belakang. Ada banyak faktor yang bisa menjadi pemicu kondisi ini, tetapi yang paling sering adalah karena kecelakaan saat berkendara, berolahraga terlalu berat, atau mengalami kekerasan fisik.
Pada dasarnya, cedera saraf tulang belakang bisa terjadi karena adanya kerusakan pada jaringan, bantalan, tulang, atau pada saraf tulang belakang. Jika dilihat dari penyebabnya, ada dua jenis cedera saraf tulang belakang yang bisa terjadi.
1. Cedera Saraf Tulang Belakang Traumatis
Gangguan saraf tulang belakang yang satu ini terjadi karena adanya kondisi yang menyebabkan bagian tersebut mengalami “trauma”. Dalam hal ini, adanya pergeseran, patah, atau terkilir pada tulang punggung. Seringnya kondisi ini terjadi karena kecelakaan, misalnya kecelakaan bermotor, terjatuh saat sedang beraktivitas, mengalami kekerasan, hingga kecelakaan karena berolahraga terlalu keras.
2. Cedera Saraf Tulang Belakangan Non-traumatis
Selain cedera karena trauma, gangguan pada saraf tulang belakang juga bisa terjadi karena hal yang “non-traumatis”. Beberapa faktor yang bisa memicu cedera saraf tulang belakang non-traumatis adalah kondisi atau penyakit tertentu. Misalnya kanker, radang sendi (arthritis), osteoporosis, peradangan pada tulang belakang, hingga kelainan pertumbuhan tulang belakang sejak lahir.
Dari kedua jenis cedera saraf tulang belakang, kecelakaan menjadi penyebab tersering seseorang mengalami gangguan tersebut. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu mengutamakan keselamatan dalam beraktivitas. Selain itu, sebaiknya hindari melakukan olahraga secara berlebihan karena dapat meningkatkan risiko.
Gejala dan Faktor Risiko Cedera Saraf Tulang Belakang
Cedera saraf tulang belakang bisa memberi gejala tidak menyeluruh alias sebagian dan gejala menyeluruh. Gejala menyeluruh pada cedera saraf tulang belakang menyebabkan hilangnya semua kemampuan sensorik dan pengendalian gerakan. Sebaliknya, jika gejala yang muncul hanya mengganggu beberapa atau sebagian kemampuan sensorik dan pengendalian gerak, maka disebut sebagai gejala tidak menyeluruh.
Pada dasarnya, gejala yang muncul karena kondisi ini bisa berbeda-beda antara satu orang dengan yang lainnya. Ada banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut, termasuk keparahan kondisi dan letak cedera yang terjadi. Meskipun demikian, cedera yang satu ini bisa dikenali melalui beberapa gejala umum yang sering muncul, misalnya kehilangan kemampuan mengendalikan gerak, sakit kepala, kehilangan kendali pada proses buang besar atau kecil, hingga mengalami gangguan pernapasan.
Meskipun ada sejumlah hal yang bisa memicu gangguan ini, tetapi ada beberapa orang atau kondisi yang memiliki risiko lebih besar mengalaminya, termasuk jenis kelamin. Cedera saraf tulang belakang ternyata lebih sering menyerang pria. Selain itu, gangguan tulang belakang ini juga sering terjadi pada seseorang yang sudah memasuki usia 17—30 tahun. Risiko kembali meningkat tajam setelah seseorang memasuki usia di atas 65 tahun.
Faktor risiko lain yang bisa menyebabkan cedera saraf tulang belakang adalah memiliki kondisi medis atau riwayat penyakit yang berkaitan dengan tulang dan sendi. Selain itu, adanya kelainan pada pertumbuhan tulang sejak lahir, hingga kebiasaan melakukan aktivitas yang berisiko, seperti olahraga berlebihan atau berkendara dengan tidak menggunakan perlengkapan keselamatan.
Cari tahu lebih lanjut mengenai penyebab cedera saraf tulang belakang dan cara mengatasinya dengan bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan tips menjaga kesehatan tulang dan rekomendasi hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play!
Baca juga: