2 Gejala Awal saat Bayi Mengalami Hidrosefalus
Halodoc, Jakarta - Hidrosefalus merupakan masalah kesehatan yang umum dialami oleh bayi dan anak-anak, yang ditandai dengan penumpukan cairan di rongga otak. Cairan tersebut akan meningkatkan tekanan pada otak, sehingga membuat ukuran kepala membesar. Penyakit ini bisa dialami oleh orang dewasa yang ditandai dengan sakit kepala hebat.
Otak akan terus-menerus memproduksi cairan otak yang kemudian akan diserap oleh pembuluh darah. Fungsinya sendiri adalah melindungi otak dari cedera, menjaga tekanan pada otak, serta membuang limbah dari organ tersebut. Hidrosefalus terjadi saat produksi dan penyerapan cairan tidak seimbang. Lantas, apa yang menjadi gejala awal hidrosefalus pada bayi?
Baca juga: Kurang Gizi Bisa Sebabkan Hidrosefalus pada Janin?
Kenali Gejala Awal Hidrosefalus pada Bayi
Cairan yang diproduksi oleh otak akan mengalir melalui sumsum tulang belakang dan diserap oleh pembuluh darah. Dalam kondisi tertentu, cairan tersebut dapat meningkat. Beberapa hal yang dapat meningkatkan jumlah cairan pada otak, seperti adanya sumbatan di otak dan sumsum tulang belakang, pembuluh darah tidak mampu menyerap dengan baik, serta otak menghasilkan cairan yang terlalu banyak.
Saat hidrosefalus pada bayi terjadi, hampir semua bagian tubuh akan akan terkena dampak dari kondisi ini, mulai dari gangguan pertumbuhan, hingga kecerdasan otak anak. Jika tidak segera mendapat penanganan yang tepat, maka akan berujung pada kerusakan otak, serta gangguan kesehatan lain. Untuk mencegah berbagai masalah tersebut, sebaiknya ibu mengetahui gejala awal hidrosefalus pada bayi yang ditandai dengan beberapa hal berikut ini.
Baca juga: Perlu Tahu, Jenis-Jenis Operasi untuk Menangani Hidrosefalus
1.Perubahan Bentuk pada Kepala
Seperti pada penjelasan sebelumnya, hidrosefalus ditandai dengan pembengkakan pada kepala akibat menumpuknya cairan yang diproduksi di organ tersebut, sehingga tidak dapat diserap dengan baik oleh pembuluh darah. Berikut ini gejala yang tampak pada organ kepala:
- Meningkatnya perubahan ukuran lingkar kepala dengan sangat cepat.
- Bayi memiliki ukuran lingkar kepala yang lebih besar dari bayi lain seusianya.
- Benjolan lunak di atas kepala sangat terlihat.
- Kulit kepala yang tipis dan mengkilap.
- Aliran darah vena di kulit kepala yang terlihat.
2.Perubahan Fisik Tubuh Bayi
Bukan hanya ukuran kepala saja yang mengalami perubahan, beberapa perubahan juga terjadi pada fisik yang ditandai dengan:
- Mata bayi terus memandang ke bawah.
- Penurunan nafsu makan atau bahkan tidak mau makan sama sekali.
- Muntah-muntah.
- Tubuh kejang.
- Mudah mengantuk.
- Kekuatan otot tubuh bayi melemah.
- Selalu rewel dan mudah marah.
- Pertumbuhan fisiknya terhambat.
Hidrosefalus pada bayi terkadang sudah dapat didiagnosis sebelum bayi terlahir. Kondisi tersebut dapat ditemukan saat ibu melakukan USG saat pemeriksaan rutin kehamilan. Gejala awal hidrosefalus pada bayi akan bervariasi sesuai dengan usia, perkembangan penyakit, hingga kondisi masing-masing tubuh bayi. Waspadai gejalanya agar ibu bisa memperoleh langkah penanganan yang tepat.
Baca juga: Anak Alami Hidrosefalus, Apakah Berbahaya?
Berbeda dengan orang dewasa, kemampuan bayi dalam menghadapi peningkatan tekanan akibat cairan pada otak yang berlebihan, serta pembengkakan kepala akan berbeda. Hidrosefalus pada bayi sejak lahir atau saat mereka mengalami pertumbuhan akan sangat terlihat melalui ukuran lingkar kepala yang membesar dengan sangat cepat.
Ibu perlu memperhatikan, saat bayi mengalami peningkatan ukuran kepala dengan sangat cepat dan dalam waktu singkat, muntah-muntah, mudah rewel, terus menangis, mata yang selalu mengarah ke bawah, serta sederet gejala yang telah disebutkan, segera periksakan anak ke dokter di rumah sakit terdekat untuk mengetahui penyebabnya, ya!
Referensi:
Stanford Children. Diakses pada 2020. Hydrocephalus.
Kids Health. Diakses pada 2020. Hydrocephalus.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan