12 Gejala Malaria yang Harus Diwaspadai
Halodoc, Jakarta - Malaria adalah salah satu penyakit yang menyebar melalui gigitan nyamuk yang sudah terinfeksi parasit. Infeksi malaria bisa terjadi hanya dengan satu gigitan nyamuk. Bila penyakit ini tidak ditangani dengan benar, bisa menyebabkan seseorang kehilangan nyawanya. Sebenarnya malaria tidak bisa ditularkan secara langsung dari satu orang ke orang lainnya, melainkan bisa tertular jika terjadi kontak langsung dengan darah pengidap. Karena tertular dari ibu, sang bayi yang berada dalam kandungan pun kemungkinan bisa terkena infeksi malaria.
Gejala malaria akan muncul bila kamu digigit oleh nyamuk yang sudah terinfeksi oleh parasit Plasmodium. Masa inkubasi atau waktu antara gigitan nyamuk malaria dan dimulainya gejala tergantung kepada jenis parasit yang menginfeksi. Biasanya masa inkubasi Plasmodium falciparum sekitar 1-2 minggu, sementara untuk Plasmodium vivax adalah 2-3 minggu. Kedua jenis parasit tersebut menjadi penyebab malaria paling banyak di Indonesia. Gejala malaria biasanya terdiri dari:
- Anemia
- Berkeringat dingin
- Demam tinggi
- menggigil
- Diare
- Dehidrasi
- Kejang
- Mual dan muntah-muntah
- Nyeri otot
- Sakit kepala
- Tinja berdarah
- Tekanan darah menurun tiba-tiba
Untuk beberapa jenis malaria, demam muncul setiap 48 jam yang disertai keringat berlebihan dan rasa lelah. Selain itu, bila suhu tubuh sedang turun, kamu akan merasa kedinginan dan menggigil. Gejala malaria bisa berupa nyeri otot dan diare. Gejala-gejala malaria tersebut bisa berlangsung cukup lama yakni 6-12 jam. Kasus malaria paling berbahaya disebabkan oleh parasit Plasmodium falciparum.
Pada masa-masa inkubasi awal, gejala malaria yang muncul seperti nyeri kepala dan demam seringkali bersifat ringan sehingga sering dianggap remeh oleh pengidapnya. Tetapi hal ini bisa menjadi berbahaya apabila nyamuk yang menggigit kamu terinfeksi jenis parasit Plasmodium falciparum. Jenis parasit ini sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kondisi yang serius seperti masalah pernapasan atau kegagalan fungsi organ tubuh. Yang lebih parah bisa mengancam nyawa pengidap jika tidak mendapat penanganan dalam waktu 24 jam.
Maka dari itu, segera tanyakan pada dokter jika kamu atau keluargamu menunjukkan gejala malaria seperti yang dijelaskan di atas. Apalagi jika kamu sedang atau telah bepergian ke daerah endemis malaria di Indonesia seperti wilayah Papua, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Bengkulu yang menjadi tempat penyumbang terbanyak angka kejadian malaria di Indonesia. Hal ini berguna untuk mempercepat proses pengobatan agar bisa segera dimulai.
Sebagai langkah awal, kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk berbicara dengan dokter umum dan meminta saran untuk penanganan penyakit malaria yang diidap oleh kamu atau keluargamu melalui menu Contact Doctor. Kamu bisa memilih dokter mana yang ingin kamu ajak untuk berdiskusi terkait gejala malaria yang kamu alami menggunakan pilihan komunikasi berupa chat, voice call, dan video call. Semakin mudah dengan Halodoc, karena kamu sudah bisa mencoba fitur terbarunya, yaitu Lab service. Selain itu, kamu bisa juga membeli kebutuhan medis seperti vitamin atau suplemen yang akan mengantarkan ke tempat tujuanmu tidak lebih dari satu jam menggunakan menu Pharmacy Delivery. Dengan menggunakan aplikasi Halodoc, akses kesehatan kini bisa semakin mudah dan cepat. Jadi ayo download sekarang juga aplikasi Halodoc pada Google Play dan App Store untuk menggunakannya.
Baca juga : Cermat Ketahui 11 Gejala Demam Berdarah
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan