10 Jenis Organ Pencernaan Manusia dan Fungsinya

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   06 Desember 2023

“Organ pada sistem pencernaan memiliki peran penting dalam proses mengolah makanan hingga menjadi energi. Proses ini terbilang sangat kompleks, sehingga menjaga kesehatan setiap organ dalam sistem pencernaan menjadi hal yang penting.”

10 Jenis Organ Pencernaan Manusia dan Fungsinya10 Jenis Organ Pencernaan Manusia dan Fungsinya

DAFTAR ISI

  1. Organ pada Sistem Pencernaan Manusia
  2. Gangguan Umum yang Terjadi di Sistem Pencernaan
  3. Cara Merawat Sistem Pencernaan

Halodoc, Jakarta – Organ dalam sistem pencernaan manusia bekerja bersama untuk memecah makanan menjadi molekul yang berfungsi untuk memberi energi dan nutrisi pada tubuh. Sistem ini memiliki beberapa organ, mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, hingga anus. 

Tidak hanya membantu mencerna makanan, beberapa organ juga berfungsi untuk menghasilkan hormon dan bahan kimia yang sama pentingnya untuk pencernaan. Inilah sebabnya, menjaga agar organ sistem pencernaan tetap sehat dan mampu bekerja dengan optimal menjadi hal yang penting. 

Organ pada Sistem Pencernaan Manusia

Organ utama yang menyusun sistem pencernaan manusia (menurut fungsinya) adalah mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. 

Sementara itu, organ pendukung lainnya adalah pankreas, kandung empedu dan hati. 

1. Mulut, organ awal sistem pencernaan

Mulut adalah organ paling awal dari saluran pencernaan. Saat makan, kamu akan mengunyah makanan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil.

Air liur akan bercampur dengan makanan dan mulai memecahnya menjadi bentuk yang membuat tubuh lebih mudah menyerap dan menggunakannya.

Lalu, ketika menelan, lidah akan memasukkan makanan ke tenggorokan dan kerongkongan.

2. Kerongkongan

Selanjutnya adalah kerongkongan yang terletak pada tenggorokan, tepatnya dekat trakea.

Organ ini berfungsi menerima makanan dari mulut saat menelan. Selain itu, ada pula epiglotis, lipatan kecil pada sisi atas tenggorokan saat menelan untuk mencegah tersedak. 

Ketika memasuki kerongkongan, berlangsung serangkaian kontraksi otot yang bernama gerak peristaltik. Gerak ini akan mengantarkan makanan ke perut atau lambung. 

Namun, pertama-tama, otot seperti cincin pada bagian bawah kerongkongan yang bernama sfingter esofagus bagian bawah harus rileks untuk membiarkan makanan masuk.

Kemudian, sfingter akan berkontraksi dan mencegah isi perut mengalir kembali ke kerongkongan.

3. Lambung

Lambung adalah organ sistem pencernaan manusia yang sangat penting. Organ ini berbentuk seperti kantong yang menampung makanan saat sedang bercampur dengan enzim lambung.

Selanjutnya, enzim-enzim ini melanjutkan proses pemecahan makanan menjadi bentuk yang lebih kecil. 

Sementara itu, sel-sel pada lapisan perut mengeluarkan asam dan enzim yang kuat untuk proses pemecahan. Ketika penyerapan makanan yang masuk sudah cukup, makanan sisa akan menuju ke usus kecil. 

Lambung merupakan salah satu organ yang rentan mengalami masalah pencernaan. Maka dari itu, ketahui Masalah Umum yang Mengganggu Kesehatan Pencernaan.

4. Usus halus

Bagian selanjutnya dari organ pencernaan manusia adalah usus halus. Bagian ini terdiri dari tiga segmen, yaitu duodenum, jejunum, dan ileum. Ini adalah tabung otot panjang yang memecah makanan menggunakan enzim dari pankreas dan empedu. 

Tidak hanya kerongkongan, gerak peristaltik juga berlangsung pada organ ini, untuk memindahkan makanan dan mencampurnya dengan cairan pencernaan dari pankreas dan hati.

Duodenum atau usus 12 jari adalah segmen pertama dari usus kecil, yang bertanggung jawab atas proses pemecahan makanan. 

Sementara itu, jejunum dan ileum bertanggung jawab untuk penyerapan nutrisi ke dalam aliran darah.

Isi usus halus mulai setengah padat dan berakhir dalam bentuk cair setelah melewati organ. Setelah penyerapan nutrisi selesai, cairan sisa makanan akan melewati usus kecil dan masuk ke usus besar.

5. Pankreas 

Pankreas berfungsi untuk menghasilkan enzim pencernaan ke dalam duodenum yang memecah protein, lemak dan karbohidrat.

Organ satu ini juga bertugas membuat insulin, meneruskannya langsung ke aliran darah. Insulin adalah hormon utama dalam tubuh untuk metabolisme gula.

6. Hati

Hati atau liver memiliki banyak fungsi. Namun, fungsi utamanya sebagai organ sistem pencernaan manusia adalah memroses nutrisi dari penyerapan di usus kecil.

Empedu yang berasal dari organ hati akan masuk ke usus kecil. Zat ini memainkan peran penting dalam mencerna lemak dan beberapa vitamin.

7. Kantong empedu

Berikutnya, kantong empedu yang berfungsi menyimpan dan mengonsentrasikan empedu dari organ hati.

Selanjutnya, organ ini akan melepaskannya ke duodenum pada usus kecil untuk membantu menyerap dan mencerna lemak.

8. Usus besar

Dalam sistem pencernaan manusia, usus besar menjadi organ yang berfungsi untuk memroses limbah dan mengosongkan usus dengan mudah dan nyaman. Bentuk dari organ ini adalah tabung otot panjang yang menghubungkan usus kecil ke rektum.

Biasanya, perlu waktu sekitar 36 jam untuk feses melewati usus besar. Feses sendiri sebagian besar adalah sisa makanan dan bakteri.

Bakteri “baik” ini melakukan beberapa fungsi yang berguna, seperti mensintesis berbagai vitamin, memroses produk limbah dan partikel makanan, serta melindungi dari bakteri berbahaya. 

Sakit perut tak kunjung hilang? Ini Dokter yang Bisa Bantu Atasi Gangguan Pencernaan yang kamu alami.

9. Rektum 

Rektum adalah ruang lurus sepanjang 20 sentimeter yang menghubungkan usus besar ke anus. Fungsi organ sistem pencernaan manusia ini adalah menerima feses dari usus besar.

Selanjutnya, rektum akan memberi sinyal ke tubuh bahwa ada feses yang harus keluar dan menahan feses sampai terjadi evakuasi. 

10. Anus

Anus adalah bagian terakhir dari sistem pencernaan manusia. Organ ini berupa saluran sepanjang 5 sentimeter yang terdiri dari otot dasar panggul dan dua sfingter anal (internal dan eksternal).

Lapisan anus bagian atas mampu mendeteksi isi rektum dan memungkinkan kamu mengetahui apakah isinya cair, gas atau padat.

Anus memiliki otot sfingter yang penting untuk mengontrol feses. Sementara itu, otot dasar panggul akan membentuk sudut antara rektum dan anus yang mencegah feses keluar ketika belum waktunya. 

Gangguan Umum yang Terjadi di Sistem Pencernaan

Berikut adalah beberapa masalah umum yang kerap menyerang sistem pencernaan:

1. Gastritis

Kondisi ini terjadi ketika dinding lambung mengalami peradangan. Ada banyak penyebabnya, mulai dari stres, infeksi bakteri (seperti H. pylori), konsumsi alkohol berlebihan, atau penggunaan obat pencernaan tertentu. 

Gejalanya berupa nyeri perut, mual, muntah, dan ketidaknyamanan pada perut.

2. Gastroesophageal Reflux Disease GERD)

Kondisi ini muncul saat asam lambung naik ke kerongkongan. Akibatnya, timbul rasa terbakar pada dada (heartburn), regurgitasi, dan gangguan tidur. 

Jika tidak diobati, GERD dapat menyebabkan kerusakan kerongkongan jangka panjang.

3. Ulkus 

Ulkus adalah luka yang terbentuk pada dinding lambung atau duodenum (bagian pertama usus halus).

Penyebabnya bisa karena infeksi H. pylori, penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), atau faktor lainnya. 

Gejalanya termasuk nyeri perut yang parah, mual, muntah, dan perdarahan dalam kasus yang parah.

4. Sindrom Usus Besar

Irritable bowel syndrome alias sindrom usus besar adalah gangguan pencernaan yang menyebabkan gejala seperti perut kembung, diare, sembelit, dan nyeri perut. 

Penyebabnya utamanya tidak diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini umumnya berhubungan dengan faktor psikologis dan pola makan.

5. Konstipasi

Sembelit atau konstipasi adalah  kesulitan buang air besar atau memiliki frekuensi buang air besar yang rendah. Penyebabnya bisa karena pola makan, dehidrasi, atau masalah medis tertentu.

Mengutip dr. Ferry Tigor P. Purba, SpPD, dari kanal Youtube Halodoc, ada beberapa hal yang bisa memicu konstipasi, yaitu:

  • Mengonsumsi makanan yang kurang serat
  • Kurang minum air putih
  • Jarang melakukan aktivitas fisik

Cara Merawat Sistem Pencernaan

Jika tidak ingin terkena masalah di atas, rawat sistem pencernaan dengan cara berikut ini:

1. Terapkan pola makan sehat

Konsumsi makanan yang seimbang, kaya serat, dan rendah lemak jenuh. Hindari makanan cepat saji, makanan tinggi gula, dan makanan tinggi lemak trans.

Kamu juga sebaiknya makan dalam porsi yang wajar. Hindari makan terlalu banyak dalam satu waktu.

Gula berlebihan dalam makanan dan minuman dapat merusak kesehatan usus dan memicu gangguan pencernaan.

2. Cukupi kebutuhan air 

Pastikan kamu cukup terhidrasi sepanjang hari. Air sangat membantu proses pencernaan dan penyerapan nutrisi.

Hindari konsumsi minuman berkafein dan alkohol yang berlebihan, karena justru  menyebabkan dehidrasi.

Agar sistem pencernaan bisa bekerja dengan optimal, ketahui Cara Optimalkan Fungsi Sistem Pencernaan pada Tubuh.

3. Kunyah makanan dengan baik

Mengunyah makanan dengan baik sebelum menelannya dapat membantu proses pencernaan awal makanan di dalam mulut.

Cara ini juga membantu kamu merasa kenyang lebih cepat, sehingga tidak makan berlebihan.

4. Hindari stres berlebihan

Stres dapat memengaruhi fungsi pencernaan. Cobalah teknik manajemen stres seperti meditasi, yoga, atau latihan pernapasan dalam untuk meredakan stres.

5. Olahraga teratur

Berolahraga secara teratur dapat membantu menjaga pergerakan usus yang sehat dan meningkatkan sirkulasi darah ke sistem pencernaan.

6. Vaksinasi

Dapatkan vaksinasi untuk penyakit-penyakit seperti hepatitis A dan hepatitis B. Vaksin dapat  melindungi sistem pencernaan dari infeksi virus.

Jangan abai, pastikan untuk segera hubungi dokter di Halodoc✔️ apabila kamu atau anggota keluarga lainnya merasa ada masalah pada pencernaan.

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Digestive System.
Very Well Health. Diakses pada 2023. A Look Inside Your Digestive System.
WebMD. Diakses pada 2023. The Digestive System.