Apakah Toilet Umum Bisa Menularkan Infeksi Saluran Kemih?
Halodoc, Jakarta – Toilet sering dianggap sebagai tempat bersarangnya kuman, terutama toilet umum yang tidak terjaga dengan baik kebersihannya. Hal itu kemudian membuat toilet kerap kali dihubungkan dan dianggap sebagai tempat penularan penyakit, termasuk yang berkaitan dengan area reproduksi. Toilet umum dianggap bisa menularkan infeksi saluran kemih. Benarkah hal tersebut bisa terjadi?
Nyatanya, infeksi saluran kemih adalah penyakit yang terjadi karena adanya serangan mikroorganisme, yaitu bakteri. Meski begitu, ada kemungkinan infeksi terjadi karena jamur, virus, ataupun parasit. Dan ternyata, bakteri penyebab infeksi tidak bisa tertular dari dudukan toilet yang kotor. Kebanyakan penularan infeksi malah berasal dari diri sendiri.
Infeksi saluran kemih (ISK) paling sering disebabkan oleh serangan bakteri Escherichia coli (E. coli) pada area saluran kemih. Sebenarnya, bakteri E.coli hidup di saluran pencernaan, namun bisa menyebar dan menginfeksi saluran kemih. Infeksi bisa terjadi pada uretra, infeksi kandung kemih, infeksi ureter, bahkan infeksi ginjal. Kabar buruknya, dibanding pria, wanita memiliki risiko lebih tinggi mengalami ISK.
Baca juga: Inilah 4 Faktor Penyebab ISK pada Wanita
Mengenal Infeksi Saluran Kemih dan Gejalanya
Anggapan bahwa toilet umum bisa menularkan infeksi saluran kemih adalah mitos belaka. Pasalnya, ISK terjadi ketika bakteri penyebabnya memasuki saluran kemih melalui lubang kecil. Salah satu penyebab tersering ISK adalah cara membersihkan area dubur alias cebok setelah buang air. Karena cara membersihkan yang salah, bakteri bisa masuk melalui lubang kecil ke saluran kemih.
Ada beberapa faktor yang membuat seseorang lebih rentan mengalami infeksi saluran kemih. Di antaranya adalah sedang hamil, sudah pernah mengalami infeksi saluran kemih, menopause, hingga sumbatan pada saluran kemih, misalnya karena batu ginjal atau pembesaran kelenjar prostat. Selain itu, ada juga orang yang memang terlahir dengan kondisi kelainan pada saluran kemih.
Jika dilihat dari bagian yang terinfeksi, ISK dibagi ke dalam dua kategori, yaitu ISK atas dan ISK bawah. Pada ISK atas, infeksi terjadi pada bagian kandung kemih atas, termasuk ginjal dan ureter. Sementara ISK bawah menyerang kandung kemih dan uretra. ISK atas merupakan kondisi yang lebih berbahaya, karena dapat memicu urosepsis alias penyebaran bakteri di ginjal ke darah. Urosepsis bisa mengakibatkan menurunnya tekanan darah drastis, menyebabkan syok, bahkan kematian.
Baca juga: Bahaya Infeksi Saluran Kemih yang Diabaikan
Selain lokasi terjadinya, perbedaan dari kedua kondisi ini juga bisa dilihat dari gejalanya. ISK atas dan ISK bawah biasanya akan menimbulkan gejala-gejala yang berbeda dan di lokasi yang berbeda pula. Pada ISK atas, gejala utama yang biasanya muncul adalah rasa nyeri di pinggang, atau di punggung bawah. Selain itu, muncul juga gejala lain, seperti demam, mudah merasa dingin hingga menggigil, mual, muntah, serta diare.
Sedangkan pada ISK bawah, gejala yang muncul biasanya berkaitan dengan proses buang air kecil yang terasa tidak nyaman. Infeksi saluran kemih bawah menyebabkan nyeri saat buang air kecil, frekuensi buang air kecil meningkat, namun jumlah urine sedikit, hingga kesulitan menahan rasa ingin buang air kecil. Kondisi ini juga bisa menyebabkan gejala berupa nyeri di perut bagian bawah, nyeri pada panggul atau rektum, urine berbau menyengat, dan warna urine keruh atau mengandung darah.
Baca juga: Minum Air Putih Lebih Banyak Bisa Cegah Infeksi Saluran Kemih
Cari tahu lebih lanjut seputar infeksi saluran kemih dengan bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan