Apakah Kista Pilonidal Dapat Kambuh Kembali setelah Sembuh?
Halodoc, Jakarta - Kista pilonidal, atau yang bisa disebut juga pilonidal cyst merupakan benjolan pada kulit yang terdapat di dekat tulang ekor. Benjolan ini berisi folikel rambut yang disebabkan oleh rambut yang tidak bertumbuh ke luar. Kondisi ini dikenal dengan ingrown hair. Jangan sepelekan jika kamu mengalaminya, sebab kondisi ini bisa berujung pada komplikasi jika dibiarkan begitu saja.
Baca juga: Perlu Tahu, Penyebab Kista Pilonidal
Kista Pilonidal Dapat Kambuh Kembali setelah Sembuh
Sejauh ini belum diketahui pasti apa yang menjadi penyebab dari kista pilonidal sendiri. Namun, sebagian pengidap mengalami kista akibat rambut yang tidak tumbuh ke luar. Bukan hanya itu, beberapa hal menjadi pemicu dari kondisi ini:
-
Mengalami cedera berulang pada area selangkangan dan area tulang ekor.
-
Berjenis kelamin laki-laki.
-
Berusia 15-24 tahun.
-
Memiliki berat badan berlebihan.
-
Sering duduk terlalu lama.
-
Memiliki rambut tubuh yang lebat, serta tekstur rambutnya kaku atau kasar.
-
Mengalami hiperhidrosis atau keringat berlebihan.
Segera periksakan diri di rumah sakit terdekat jika kamu mengalami sejumlah gejalanya. Penanganan yang tepat diperlukan guna mencegah terjadinya komplikasi. Setelah langkah penanganan dilakukan, selalu perhatikan kondisi kesehatanmu, ya! Pasalnya, infeksi pada kista pilonidal bisa saja terjadi secara berulang pada beberapa pengidap dan berisiko menimbulkan kanker kulit.
Baca juga: Ini Tes untuk Mendiagnosis Kista Pilonidal
Gejala Umum yang Akan Timbul
Pengidap kista pilonidal akan mengalami benjolan di atas celah bokong, serupa dengan jerawat. Benjolan ini akan terletak sekitar 4-8 sentimeter di atas lubang anus. Awalnya, benjolan ini sering tidak disadari, karena tidak menimbulkan gejala yang mengganggu aktivitas pengidapnya. Namun, ketika benjolan ini telah terinfeksi, gejala yang akan muncul, yaitu:
-
Benjolan kista akan membengkak.
-
Benjolan berwarna kemerahan
-
Benjolan terasa nyeri saat disentuh.
-
Benjolan terasa hangat ketika disentuh.
-
Benjolan keluar nanah atau darah yang berbau tak sedap.
-
Pengidap mengalami demam dan nyeri pada area punggung bawah.
Jika mengalami serangkaian gejala awal kista pilonidal, penanganan dapat dilakukan di rumah guna mengurangi rasa nyeri dan rasa tidak nyaman. Beberapa langkah yang dapat kamu lakukan, antara lain:
-
Mengompres area kista dengan handuk hangat.
-
Berendam di air hangat.
-
Konsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas.
-
Jaga benjolan agar selalu bersih dan kering.
-
Duduk di tempat yang empuk.
-
Mengoleskan minyak esensial pada benjolan.
Kista pilonidal akan tampak seperti jerawat. Meski begitu, jangan mencoba memencet apalagi memecahkan benjolan, ya! Pasalnya, tindakan yang kamu lakukan justru dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi pada kista. Tak hanya itu, kamu akan memiliki bekas luka yang sulit hilang pada area tumbuhnya kista.
Baca juga: Ini 8 Jenis Kista yang Perlu Diketahui
Jika kista pilonidal sudah terinfeksi, penanganan dokter diperlukan. Dalam hal ini, dokter biasanya merujuk pada tindakan operasi dengan membuat sayatan kecil pada benjolan kista guna mengeluarkan nanah dan rambut di dalamnya yang tidak bisa tumbuh ke luar. Dokter akan membius area sekitar kista terlebih dulu, agar pengidap tidak merasakan sakit.
Jangan lupa, kista pilonidal yang sudah sembuh, sewaktu-waktu bisa saja muncul kembali. Untuk mencegahnya, jangan lupa untuk selalu menjaga area luka setelah melakukan operasi, serta memeriksa adanya tanda-tanda infeksi dengan melakukan pemeriksaan secara berkala setelah prosedur operasi dilakukan.
Referensi:
Medicine Net. Diakses pada 2019. Pilonidal Cyst.
Healthline. Diakses pada 2019. Treating Pilonidal Cysts at Home.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan