Apakah Hematuria Berbahaya?
Halodoc, Jakarta - Sebagian besar orang pasti panik ketika melihat darah keluar dari salah satu bagian tubuh semisal mimisan atau luka di lutut saat terjatuh. Kondisi darah yang keluar dari bagian tubuh kerap kali dijadikan pertanda suatu bahaya dan wajib untuk dilakukan penangan yang tepat. Apalagi saat darah keluar melalui urine, tidak hanya panik yang dirasakan tetapi muncul rasa khawatir karena kondisi ini dipastikan sebagai pertanda bahwa tubuh mengalami penyakit yang berat.
Kencing darah atau adanya ditemukannya darah yang tercampur di dalam urine disebut sebagai hematuria dalam dunia medis. Tidak hanya tanda penyakit serius, beberapa kondisi seperti kecelakaan ringan akibat olah fisik yang terlalu keras atau efek samping dari konsumsi obat dapat menyebabkan hematuria. Oleh sebab itu, penanganan dapat dilakukan apabila sudah diketahui penyebabnya.
Jenis Hematuria
Darah pada urin atau hematuria terdapat dua jenis. Pertama yaitu gross hematuria yang terjadi saat seseorang dapat melihat langsung darah dalam air kencingnya sendiri. Gross hematuria menghasilkan urine dengan warna merah jambu, merah, atau kecoklatan. Hanya dibutuhkan sedikit darah untuk menghasilkan urin berwarna merah, dan pendarahan ini biasanya tidak menyebabkan rasa sakit. Jenis yang kedua adalah microscopic hematuria, yakni kondisi saat ditemukannya darah hanya melalui mikroskop karena ukurannya yang kecil.
Penyebab Hematuria
Berbahaya atau tidaknya kondisi darah pada urin bergantung pada penyebabnya. Ini beberapa faktor yang dapat menyebabkan hematuria:
-
Infeksi pada kandung kemih, ginjal, atau prostat.
-
Trauma.
-
Olahraga yang kuat.
-
Penyakit yang disebabkan oleh virus, seperti hepatitis yang peradangan hati.
-
Aktivitas seksual.
-
Haid.
-
Endometriosis — yaitu masalah pada wanita yang terjadi ketika jenis jaringan yang biasanya melapisi rahim tumbuh di tempat lain, seperti kandung kemih.
Sementara itu, terdapat hal serius lain yang dapat menyebabkan hematuria yaitu:
-
Kanker kandung kemih atau ginjal.
-
Peradangan pada ginjal, uretra, kandung kemih, atau prostat.
-
Gangguan pembekuan darah, seperti hemofilia.
-
Kelainan genetik yakni saat tubuh seseorang membentuk sel darah merah yang abnormal.
-
Kelainan genetik yakni saat banyak kista tumbuh di ginjal seseorang.
Faktor Risiko Penyakit Hematuria
Beberapa kondisi yang menyebabkan seseorang lebih memungkinkan terserang hematuria antara lain:
-
Pria yang mengalami pembesaran prostat.
-
Berusia lebih dari 50 tahun.
-
Memiliki batu kemih.
-
Konsumsi obat-obatan tertentu, termasuk pengencer darah, aspirin dan penghilang rasa sakit jenis lain, dan antibiotik.
-
Olahraga berat, seperti lari jarak jauh.
-
Terserang infeksi bakteri atau virus, seperti streptokokus atau hepatitis.
-
Memiliki riwayat penyakit ginjal di keluarga.
Pengobatan Hematuria
Cara mengatasi hematuria adalah melakukan pengobatan terhadap penyebab penyakitnya. Namun jika penyebabnya adalah hal yang ringan, maka terdapat beberapa gaya hidup yang dapat diterapkan untuk mendukung proses penyembuhan hematuria. Caranya antara lain:
-
Minum banyak cairan, hindari alkohol dan minuman berwarna lainnya.
-
Batasi asupan garam, protein dan makanan yang mengandung oksalat.
-
Hindari produk pembersih kewanitaan yang dapat mengiritasi area kewanitaan.
-
Berhenti merokok.
-
Miliki pola makan yang sehat.
-
Hindari paparan zat kimia dan racun.
Kalau kamu ingin mengetahui informasi lain mengenai hematuria, gunakanlah aplikasi Halodoc yang bisa kamu download di App Store maupun Play Store. Gunakan fitur Call, Chat, atau Video Call untuk berdiskusi dan minta saran kesehatan dari dokter mengenai penyakit yang sedang kamu alami.
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan