Apakah Benar HPV Lebih Berbahaya Ketimbang HIV?
Halodoc, Jakarta – HPV dan HIV adalah penyakit yang sama-sama disebabkan oleh virus dan mudah ditularkan melalui hubungan seksual. Virus-virus tersebut bisa menyebabkan kondisi yang berbeda, walaupun pengidap HIV lebih rentan terhadap HPV. Pengidap HIV yang tidak diobati cenderung memiliki infeksi HPV aktif dan mungkin mengalami gejala HPV yang lebih buruk.
Baca Juga: Bisa Sebabkan Kanker, HPV Ada Banyak Jenisnya
Pencegahan HPV juga penting dilakukan, terutama bagi pengidap HIV yang sudah memasuki tahap ODHA. Lantas, benarkah infeksi HPV lebih berbahaya daripada HIV? Untuk mengetahuinya lebih lanjut, kenali perbedaan antara HPV dan HIV berikut ini.
Perbedaan HPV dan HIV
Human papillomavirus (HPV) adalah penyebab infeksi menular seksual (IMS) yang paling umum. Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, hampir setiap orang yang aktif secara seksual akan mendapatkan HPV seumur hidup kecuali mereka telah mendapatkan vaksin HPV.
HPV memiliki berbagai tipe virus. Namun, virus-virus ini tidak selalu menyebabkan gejala, tetapi beberapa jenis dapat menimbulkan gejala berupa kutil kelamin dan kanker tertentu. Kebanyakan pengidap HPV tidak mengetahui ketika mereka memiliki HPV sampai virus ini dideteksi saat melakukan skrining.
Gejala HPV bisa diketahui ketika gejala-gejala infeksi sudah mulai memperlihatkan diri. Sedangkan Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah penyebab utama AIDS yang dianggap sebagai penyakit mematikan sampai saat ini. Meski HIV sering dianggap sebagai penyakit mematikan, faktanya HPV lebih berbahaya daripada HIV.
Baca Juga: Kenali 5 Mitos tentang HIV-AIDS
Kalau kamu punya pertanyaan lain soal HIV maupun HPV, kamu bisa langsung menanyakannya kepada dokter Halodoc. Lewat aplikasi, kamu dapat menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja.
Alasan HPV Lebih Berbahaya Daripada HIV
Jika dibandingkan dengan HIV, HPV adalah penyakit menular seksual yang paling sering terjadi. Virus ini memang tidak mirip dengan HIV atau herpes, tetapi jauh lebih berbahaya daripada keduanya. Pria maupun wanita yang aktif secara seksual berisiko tinggi mengidap HPV. Kebanyakan kasus HPV dapat hilang dengan sendirinya dan tidak menyebabkan masalah kesehatan apa pun.
Namun, sejauh ini telah ditemukan ada 200 jenis virus HPV dan 20 di antaranya menjadi penyebab kanker. Itulah mengapa ketika HPV tidak hilang, virus ini bisa menyebabkan masalah kesehatan, seperti kutil kelamin dan kanker. Sejauh ini, kanker serviks adalah dampak yang paling fatal dari infeksi HPV.
Virus HPV dapat menyebar ketika seseorang melakukan hubungan intim dengan orang yang mengidap HPV. Selain itu, penyakit menular HPV dapat diteruskan kepada orang yang berbeda walaupun orang yang terinfeksi tersebut tidak memiliki gejala apa pun.
Alasan lain mengapa HPV lebih berbahaya karena strain virus terlalu banyak dan sering dorman sehingga pengidap tidak tahu ketika terjangkit HPV.
Imunitas tubuh yang lemah juga berperan terhadap penyebaran dan perkembangan virus HPV. Umumnya, wanita yang memiliki imun tubuh lemah lebih mengembangkan virus lebih cepat ketimbang wanita yang memiliki imun tubuh lebih kuat.
Baca Juga: Kenali Vaksin HPV untuk Mencegah Kanker Serviks
Penularan HPV dapat diminimalisir dengan melakukan aktivitas seksual yang aman dan mengetahui riwayat seksual pasangan. Selain itu, memperkuat imun tubuh bisa dengan cara mengonsumsi makanan sehat, menjaga pola tidur berkualitas, serta olahraga rutin adalah cara yang disarankan. Bagi wanita, usahakan untuk rutin melakukan skrining serta mendapatkan vaksin HPV.
Referensi :
Medical News Today. Diakses pada 2019. What is the link between HPV and HIV?.
AIDSMAP. Diakses pada 2019. Human papillomavirus (HPV) and genital warts.
Healthline. Diakses pada 2019. HPV and HIV: What Are the Differences?.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan