Apakah Anak Kucing Bisa Mengalami Facial Alopecia?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   01 Desember 2020
Apakah Anak Kucing Bisa Mengalami Facial Alopecia?Apakah Anak Kucing Bisa Mengalami Facial Alopecia?

Halodoc, Jakarta - Setiap kucing dapat mengalami masalah bulu, seperti kerontokan. Salah satu masalah kerontokan bulu yang akan dibahas kali ini adalah facial alopecia. Seperti namanya, facial alopecia adalah kerontokan yang hanya terjadi di area wajah, terutama area atas mata dan dekat telinga.

Umumnya, facial alopecia terjadi pada kucing yang berusia 14-20 bulan, dan berlanjut hingga usianya 3 tahun. Pada kucing dewasa, facial alopecia merupakan proses penuaan yang normal terjadi. Meski umumnya terjadi pada kucing dewasa, facial alopecia juga bisa terjadi pada anak kucing (kitten) yang berusia di bawah 1 tahun. 

Baca juga: Hati-Hati Bahaya Bulu Kucing pada Kesehatan

Penyebab Facial Alopecia pada Anak Kucing

Sebenarnya, sangat umum bagi kucing untuk perlahan-lahan kehilangan bulu di area wajahnya seiring bertambahnya usia. Meski tidak bagus dilihat, alopecia bukanlah penyakit, melainkan gejala dari kemungkinan masalah medis lain. Terutama jika terjadi pada anak kucing. 

Pada anak kucing, facial alopecia biasanya merupakan tanda dari infeksi, kelainan atau penyakit tertentu. Misalnya infeksi bakteri, jamur, parasit, alergi, penyakit autoimun atau hipertiroidisme. Anak kucing yang sehat biasanya terus mengembangkan bulunya selama masa kanak-kanak.

Pada beberapa kondisi, kamu perlu mewaspadai kemungkinan kurap sebagai penyebab dari kerontokan bulu. Anak kucing yang berusia kurang dari satu tahun rentan terhadap kurap, karena sistem kekebalan mereka masih berkembang, membuat mereka tidak dapat melawan infeksi dengan baik. 

Baca juga: Ketahui Seluk-Beluk Merawat Anak Kucing

Kurap adalah infeksi jamur pada kulit yang bisa memicu kerontokan bulu dan gatal. Facial alopecia juga bisa menjadi gejala umum kurap. Kondisi ini bisa berupa sekumpulan rambut patah atau bercak kecil dan botak merah di wajah anak kucing. Kurap bisa sangat menular ke manusia dan kucing lain.

Jadi, jika anak kucing mengalami kerontokan bulu di area wajah, sebaiknya segera bawa ke dokter hewan. Dokter hewan mungkin melakukan pemeriksaan darah dan memeriksa folikel rambut anak kucing, untuk memastikan penyebab facial alopecia yang dialami.

Sebagai langkah awal, kamu juga bisa download aplikasi Halodoc untuk membicarakan kondisi ini pada dokter hewan, lewat chat. Dokter tentunya akan memberi saran perawatan atau menyarankan pemeriksaan lebih lanjut di klinik hewan. 

Baca juga: 5 Masalah Kesehatan yang Umum Dialami Kucing

Bagaimana Pengobatan untuk Facial Alopecia?

Pengobatan untuk facial alopecia tergantung pada akar penyebabnya. Sebagian besar infeksi bakteri pada kulit merespons dengan baik terhadap antibiotik, sedangkan infeksi jamur bisa lebih sulit diobati. Kasus ringan hingga sedang memerlukan obat mandi atau salep. 

Namun, pada kasus yang parah, dokter hewan kemungkinan besar akan meresepkan obat antijamur oral seperti griseofulvin atau itraconazole. Jika disebabkan oleh kurap, pengobatan untuk facial alopecia akan memakan waktu yang tidak sebentar.

Pengobatan dapat berlangsung selama beberapa bulan, karena kurap sulit dihilangkan. Selain itu, penyakit autoimun seperti dermatosis hidung, rambut rontok dan pigmentasi pada hidung dapat ditangani dengan baik dengan salep kortison atau prednison.

Referensi:
The Nest. Diakses pada 2020. Facial Alopecia on a Kitten.
Pet Coach. Diakses pada 2020. Facial Alopecia (Hair Loss) in Cats.
Fetch by WebMD. Diakses pada 2020. Why Do Cats Lose Hair?