Apabila Terkena TIA, Inilah yang Akan Dialami Tubuh

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   29 November 2019
Apabila Terkena TIA, Inilah yang Akan Dialami TubuhApabila Terkena TIA, Inilah yang Akan Dialami Tubuh

Halodoc, Jakarta – Disebut juga dengan istilah “stroke ringan”, TIA atau Transient Ischaemic Attack adalah serangan stroke yang berlangsung dalam waktu singkat. Itulah sebabnya TIA tidak menyebabkan kerusakan otak permanen, seperti halnya stroke. Namun, kondisi ini sebenarnya merupakan peringatan bahwa pengidapnya memiliki risiko tinggi untuk mengalami stroke yang lebih hebat di kemudian hari.

Ketika mengalami TIA, tubuh seseorang akan terserang stroke ringan yang terjadi secara mendadak dan biasanya hanya berlangsung dalam hitungan menit atau jam. Setelah itu, pengidapnya dapat pulih dalam waktu sehari. Disebut stroke ringan karena TIA memiliki gejala yang serupa dengan stroke. Bedanya hanya pada durasi terjadinya stroke.

Baca juga: Waspada Serangan Jantung Bagi yang Mengidap TIA (Transient Ischaemic Attack)

Untuk melihat tanda-tanda stroke pada TIA, diperlukan tes FAST, yang meliputi beberapa indikator berikut:

  • Face. Salah satu sisi wajah akan turun dan menyebabkan pengidapnya sulit tersenyum dan menggerakkan kelopak mata.
  • Arms. Lengan terasa lemah atau mengalami kelumpuhan.
  • Speech. Bicara jadi cadel atau tidak jelas.
  • Time. Segera hubungi petugas medis untuk mendapat penanganan.

Selain dengan metode FAST, TIA juga bisa dikenali dari beberapa gejala seperti:

  • Mual dan muntah.
  • Sakit kepala hebat.
  • Sulit menelan.
  • Gangguan penglihatan pada salah satu atau kedua mata.
  • Sulit memahami perkataan lawan bicara.
  • Hilangnya keseimbangan dan koordinasi tubuh.

Segera download aplikasi Halodoc buat janji dengan dokter di rumah sakit dan periksakan diri jika mengalami berbagai gejala tersebut, atau memiliki kondisi yang dapat memicu terjadinya stroke ringan seperti hipertensi, kolesterol tinggi, atau diabetes. Hal ini penting untuk mencegah risiko terjadinya TIA dan stroke. 

Baca juga: Faktor Risiko TIA (Transient Ischaemic Attack)

Jika kamu atau orang terdekatmu mengalami serangan TIA, segera cari pertolongan medis atau pergi ke rumah sakit terdekat. Sebab, serangan TIA dapat memicu terjadinya stroke yang lebih parah, sehingga penanganan medis perlu dilakukan secepatnya.

Penyebab Terjadinya TIA

Penyebab umum dari TIA adalah penyumbatan pada pembuluh darah yang menyuplai darah ke otak. Penyumbatan ini dapat disebabkan oleh plak atau gumpalan udara dalam arteri, sehingga membuat otak kekurangan oksigen dan nutrisi. Akibatnya, fungsi otak menjadi terganggu dan memicu munculnya berbagai gejala.

Namun, berbeda dengan stroke, plak yang menjadi pemicu TIA biasanya akan hancur dengan sendirinya, sehingga fungsi otak dapat kembali normal seperti semula. Itulah sebabnya TIA tidak menyebabkan kerusakan otak yang bersifat permanen, seperti pada stroke.

Baca juga: Cara Pencegahan TIA (Transient Ischaemic Attack) yang Perlu Diketahui

Salah satu faktor pemicu utama pada TIA adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi. Selain itu, ada juga beberapa faktor lain yang juga meningkatkan risiko seseorang terserang TIA, yaitu:

  • Berusia di atas usia 55 tahun.
  • Berjenis kelamin laki-laki.
  • Memiliki riwayat stroke di dalam keluarga.
  • Terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak dan tinggi garam.
  • Menjalani gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, jarang olahraga, konsumsi minuman beralkohol berlebihan, atau menggunakan obat-obatan terlarang.
  • Mengidap penyakit tertentu, seperti penyakit jantung, diabetes, kolesterol tinggi, atau anemia sel sabit.

Bisakah TIA Dicegah?

Upaya terbaik yang dapat dilakukan untuk mencegah atau meminimalisir terjadinya TIA adalah menghindari faktor-faktor risikonya. Bagaimana caranya? Dengan menjalani gaya hidup sehat, seperti:

  • Menjaga berat badan ideal.
  • Mengonsumsi makanan yang sehat, seperti buah dan sayur, dan menghindari konsumsi makanan tinggi lemak, kolesterol, dan garam.
  • Melakukan olahraga secara teratur.
  • Menghentikan kebiasaan merokok dan tidak mengonsumsi alkohol.
  • Menghindari penggunaan NAPZA.
  • Mengobati berbagai kondisi yang dapat memicu terjadinya stroke ringan, seperti diabetes dan hipertensi.
  • Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Transient Ischemic Attack (TIA).
WebMD. Diakses pada 2019. What Is a TIA?