Anemia Parah Bisa Jadi Tanda Awal Kanker Darah?
Halodoc, Jakarta - Apakah kamu belakangan ini sering mengalami pusing dan sangat mudah kelelahan? Mungkin saja kamu mengalami anemia. Gangguan tersebut terjadi ketika darah kamu mengandung sedikit hemoglobin. Selain itu, anemia yang terjadi dapat berhubungan dengan kanker darah.
Kanker dan anemia dapat berhubungan dalam beberapa cara. Seseorang yang mengidap kanker darah dapat mengalami anemia sebagai gejalanya. Selain itu, kamu juga dapat mengidap anemia yang disebabkan oleh kemoterapi, yang berguna untuk mengobati kanker.
Meski begitu, kamu dapat mengalami anemia yang tidak diketahui penyebabnya. Kamu akan disarankan untuk melakukan pemeriksaan terhadap tubuh kamu secara mendetail. Maka dari itu, jika kamu merasakan gejala anemia, ada baiknya untuk segera memeriksakannya.
Cara Kanker Menyebabkan Anemia Terjadi
Kanker yang terjadi dan berhubungan dengan ruang sumsum, seperti leukemia atau limfoma, dapat mengganggu produksi sel darah merah yang normal. Ketika itu terjadi, anemia dapat menyerang kamu. Maka dari itu, kanker lainnya, seperti kanker payudara dan prostat juga dapat menyebabkan anemia.
Walau begitu, sumsum tulang yang normal juga dapat menyebabkan anemia. Seseorang yang mengidap sistem gastrointestinal, seperti kanker usus dan lambung dapat mengalaminya. Anemia yang terjadi dapat disebabkan oleh perdarahan pada bagian yang mengalami kanker tersebut.
Anemia dapat dideteksi pada seseorang yang berusia di atas 50 tahun. Gangguan ini mungkin akan sulit untuk dijelaskan. Jika hal ini terjadi, mungkin saja dapat menjadi tanda kanker dalam sistem pencernaan. Terkadang, kanker dapat menyebabkan penurunan kadar darah dan menyebabkan anemia akut.
Baca juga: Tangkal Hoax, Kenali 5 Fakta Penyakit Kanker Darah Leukemia
Pengobatan Kanker Dapat Sebabkan Anemia
Hampir kebanyakan orang yang mendapat pengobatan kanker berupa kemoterapi dapat mengalami anemia ringan. Kemoterapi yang dilakukan dapat tergantung dari stadium kanker yang terjadi dan kesehatan pasien tersebut.
Obat-obatan dari kemoterapi dapat menargetkan dan membunuh sel-sel yang membelah cepat pada tubuh. Sel-sel tersebut dapat mencakup darah dan kanker. Sel-sel yang berada di sumsum tulang belakang dapat sangat sensitif terhadap kemoterapi.
Seseorang yang mengalami anemia karena kemoterapi terkadang diberikan perangsang erythropoiesis. Tujuannya adalah untuk meningkatkan produksi sel darah merah. Perangsang tersebut adalah hormon ginjal yang dapat membuat sumsum tulang memproduksi lebih banyak sel darah merah.
Baca juga: Ini Ciri-Ciri Terserang Kanker Darah Polisitemia Vera
Gejala dari Kanker Darah
Jika kanker darah terjadi, artinya kamu tidak memiliki keseimbangan sel darah pada tubuh. Pengidap gangguan ini mungkin mengalami terlalu banyak pada salah satu jenis sel atau kekurangan pada sel yang lain. Berikut adalah gejala kanker darah selain anemia yang dapat terjadi:
-
Memar dan Berdarah
Gejala ini disebabkan oleh rendahnya sel pembekuan darah atau trombosit. Memar yang terjadi dapat ringan hingga ekstrem. Hal tersebut dapat menyebabkan perdarahan dari hidung, gusi, menstruasi berat, dan terdapat darah di kotoran kamu.
-
Demam yang Tinggi
Demam tinggi juga dapat terjadi ketika seseorang mengalami kanker darah. Hal tersebut karena rendahnya tingkat sel darah putih untuk melawan infeksi. Kamu mungkin mengalami infeksi berulang, sehingga mengalami demam tinggi. Infeksi tersebut juga dapat menyebabkan gejala flu terjadi.
-
Terbentuknya Pembengkakan
Kamu juga dapat mengalami pembengkakan di leher, ketiak, atau selangkangan. Kondisi tersebut terjadi karena sel darah putih abnormal menumpuk pada kelenjar getah bening kamu. Bengkak tersebut juga dapat terjadi di dalam tubuh, yang dapat menekan paru-paru.
Baca juga: 6 Hal Ini Bisa Terjadi pada Pengidap Kanker Darah
Maka dari itu, anemia dapat menjadi gejala awal dari kanker darah. Apabila kamu mengalami anemia yang parah, ada baiknya segera untuk memeriksakannya. Dokter dari Halodoc dapat membantu kamu menggunakan layanan Chat/Video Call di aplikasi. Caranya hanya dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan