Anak Terlalu Hiperaktif? Waspada ADHD
Halodoc, Jakarta - Kebanyakan orangtua senang melihat anaknya yang aktif. Namun, bagaimana jika anak terlalu aktif atau hiperaktif? Sebenarnya, kondisi ini perlu diwaspadai. Sebab bisa jadi, anak yang terlalu hiperaktif adalah tanda bahwa ia mengidap ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).
ADHD adalah gangguan yang ditandai dengan perilaku impulsif, hiperaktif, dan kurangnya perhatian. Gangguan ini dapat didiagnosis sejak masa kanak-kanak, dan gejalanya dapat berlanjut hingga dewasa. Meski belum diketahui penyebab pastinya, beberapa teori telah menemukan adanya pengaruh ketidakseimbangan zat kimia otak terhadap ADHD.
Faktor Risiko ADHD
ADHD memang dapat menyerang siapa saja. Namun, ada beberapa faktor yang membuat Si Kecil lebih rentan terkena ADHD. Antara lain:
- Faktor genetik, yaitu ADHD dapat diturunkan ke generasi selanjutnya.
- Lingkungan yang berkaitan dengan tingginya paparan timah.
- Kebiasaan minum alkohol dan merokok selama hamil.
- Mengalami cedera otak.
- Bayi lahir prematur atau berat bayi lahir rendah (BBLR).
Tanda dan Gejala ADHD
Berikut adalah tanda dan gejala ADHD pada Si Kecil yang perlu diwaspadai:
1. Tidak suka memperhatikan, kondisi ini ditandai dengan:
- Mudah lupa.
- Tidak memperhatikan lawan bicara.
- Tidak dapat mengikuti petunjuk, sehingga membuatnya tidak tertib pada aturan.
- Tidak dapat menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan di sekolah karena tidak fokus dan mudah teralihkan perhatiannya.
- Tidak suka mengerjakan tugas yang membutuhkan perhatian jangka panjang, seperti mengerjakan PR.
2. Hiperaktif, kondisi ini ditandai dengan:
- Selalu bersemangat.
- Berbicara berlebihan.
- Kesulitan menunggu giliran.
- Tidak dapat duduk tertib dalam waktu lama. Sehingga ia akan terus menghentakkan tangan dan kaki, serta gelisah.
- Berusaha bangun saat diharuskan tetap duduk.
- Berlarian atau memanjat di saat yang tidak tepat.
- Tidak dapat dengan tenang bermain atau mengikuti suatu aktivitas.
- Sering mengganggu orang lain.
- Menjawab sebelum pertanyaan selesai.
3. Impulsif. Kondisi ini ditandai dengan perilaku berisiko tanpa memikirkan konsekuensinya.
Tanda dan Gejala ADHD
Jika Si Kecil mengalami tanda dan gejala seperti di atas, jangan ragu dan jangan tunda untuk membawanya ke dokter spesialis anak. Ini karena semakin cepat diketahui, semakin baik pula hasil pengobatannya. Jika memang Si Kecil terdiagnosis ADHD, ada beberapa hal yang dapat ibu dan keluarga lakukan untuk membantunya. Antara lain:
- Mengajak anggota keluarga lain dan guru di sekolah untuk memahami anak ADHD.
- Mengajak anak ADHD untuk membicarakan masalah yang mengganggunya.
- Membantu pasangan untuk memahami dan membantu anak ADHD.
- Membantu keluarga dan saudara kandung Si Kecil untuk mengatasi stres akibat tinggal serumah dengannya.
- Menuntun anak ADHD agar dapat berperilaku sosial yang benar.
Jika ibu masih memiliki pertanyaan lain seputar ADHD, jangan ragu bertanya ke dokter Halodoc. Sebab melalui aplikasi Halodoc, ibu bisa bertanya langsung ke dokter anak tepercaya. Ibu bisa menghubungi dokter anak kapan saja dan dimana saja melalui Chat, dan Voice/Video Call. Jadi, yuk download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!