Anak Terkena Alergi Dingin, Ibu Harus Apa?
Halodoc, Jakarta - Imunitas anak yang masih terbilang lemah membuatnya rentan terserang penyakit, salah satunya alergi dingin. Kondisi ini merupakan reaksi sistem kekebalan tubuh yang berlebihan terhadap rangsangan pemicu alergi, dalam hal ini adalah udara dingin.
Tingkat keparahan pada gejala alergi dingin yang muncul dapat berbeda-beda pada setiap anak. Pada beberapa kasus, anak bahkan bisa mengalami kehilangan kesadaran, tekanan darah rendah, dan pada tingkat yang sangat parah dapat menyebabkan kematian.
Penyebab dan Gejala Alergi Dingin pada Anak
Alergi dingin yang terjadi pada anak merupakan suatu reaksi kulit terhadap suhu yang dingin, baik karena udara maupun air. Reaksi ini terjadi ketika suhu dingin memicu pelepasan zat yang berperan dalam munculnya gejala alergi yang bernama histamin ke dalam aliran darah. Faktor keturunan dan infeksi pada virus diduga menjadi penyebab alergi gatal pada anak.
Baca juga: Kenapa Para Pendaki Sering Terkena Frostbite?
Biasanya, gejala dapat muncul ketika kulit Si Kecil terpapar air dingin atau udara dingin. Alergi dingin juga berisiko muncul dalam kondisi yang berangin dan lembap. Dikutip dari Mayo Clinic, gejala alergi dingin yang dapat muncul, yaitu:
- Muncul bilur yang terasa gatal pada area kulit yang terpapar udara dingin.
- Kulit berwarna kemerahan.
- Tangan terasa bengkak saat memegang benda dingin.
- Bibir dan tenggorokan terasa bengkak saat mengonsumsi makanan atau minuman dingin.
Jika ibu mendapati sang buah hati mengalami gejala tersebut, segera bawa anak ke rumah sakit terdekat agar bisa mendapatkan penanganan dengan cepat dan tepat. Pakai aplikasi Halodoc sehingga ibu tidak perlu lagi mengantre untuk berobat ke rumah sakit terdekat kapan saja.
Reaksi berlebihan yang ditimbulkan dapat berpotensi membahayakan nyawa seperti pembengkakan pada tenggorokan dan lidah, karena kondisi ini menyebabkan kesulitan dalam bernapas.
Baca juga: Musim Hujan Kulit Memerah, Kenali 3 Tanda Alergi Dingin
Umumnya, alergi dingin akan menghilang dengan sendirinya setelah beberapa pekan atau bulan. Namun, ada juga yang bertahan lebih lama. Laman KidsHealth menyatakan, dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, pengidap alergi dingin bisa sampai mengalami syok anafilaktik, yaitu reaksi alergi berat. Kondisi tersebut ditandai dengan pingsan, tekanan darah menurun, detak jantung cepat, dada berdebar-debar, dan sesak napas.
Anak Terkena Alergi Dingin, Ibu Harus Apa?
Alergi dingin memang bisa terjadi karena banyak hal, seperti faktor genetik atau keturunan, berenang pada air dingin, bisa juga karena penyakit. Ibu tidak perlu khawatir, lakukan beberapa hal berikut ini jika sang buah hati terindikasi adanya gejala alergi dingin, yaitu:
- Konsumsi obat alergi untuk Si Kecil seperti yang telah diresepkan oleh dokter;
- Hindari mengonsumsi makanan dan minuman dingin untuk mencegah membengkaknya tenggorokan dan saluran pernapasan;
- Disarankan untuk mengonsumsi antihistamin sebelum Si Kecil terpapar cuaca dingin;
- Lindungi kulit anak dari cuaca dingin dengan jaket tebal;
- Bawalah suntikan adrenalin sebagai tindakan antisipasi jika reaksi anafilaksis terjadi;
- Jika Si Kecil ingin berenang, coba letakkan tangan atau kaki anak di kolam dan tunggu beberapa saat untuk melihat apakah muncul reaksi alergi.
Baca juga: Mengenal Pagophobia, Fobia pada Es Batu atau Es Krim
Beberapa anak rentan mengalami alergi, termasuk alergi dingin. Oleh karena itu, ibu harus siap untuk melakukan tindakan antisipasi, seperti menyiapkan banyak baju tebal jika musim dingin tiba dan menjauhkan sang buah hati dari berbagai hal yang menjadi pemicunya.