Anak Migrain? Coba Atasi dengan Cara Ini
Halodoc, Jakarta - Sama halnya dengan orang dewasa, migrain atau sakit kepala sebelah pada anak juga dapat terjadi secara berulang. Rasa nyerinya dapat dirasakan mulai dari intensitas ringan hingga berat. Agar kondisi dapat segera ditangani, ibu perlu mengetahui apa saja yang menjadi gejalanya, beserta langkah mengatasi migrain pada anak. Yuk, simak penjelasan selengkapnya terkait migrain pada anak berikut ini.
Baca juga: Ketahui Perbedaan Migrain Kronis dan Migrain Episodik
Begini Tips Mengatasi Migrain pada Anak
Durasi dan intensitas migrain yang dialami oleh setiap anak akan berbeda-beda. Mulai dari beberapa menit, bahkan berhari-hari. Berikut ini beberapa gejala yang perlu ibu ketahui:
- Nyeri atau sakit di satu sisi kepala. Rasa sakitnya seperti tertusuk atau berdenyut.
- Mual atau muntah.
- Sakit perut.
- Sensasi rasa pusing berputar.
- Penglihatan kabur atau silau.
- Kesemutan atau mati rasa pada area tubuh tertentu.
- Kebingungan.
- Sulit berkonsentrasi.
- Tidak dapat melihat cahaya.
Ketika muncul sejumlah gejala tersebut, bagaimana langkah tepat mengatasinya? Berikut ini beberapa langkah mengatasi migrain pada anak:
1. Kenali Pemicu Migrain
Jika migrain yang dialami Si Kecil terjadi lebih dari sekali, ibu perlu mengamati pemicu migrain. Ini dilakukan untuk mencegah migrain Si Kecil kambuh, sehingga ia bisa tetap dalam kondisi fit dan bisa beraktivitas normal. Pada beberapa anak, migrain terjadi jika ia kurang istirahat, mengonsumsi makanan atau minuman tertentu, dan stres.
2. Kendalikan Gejala Migrain
Ada beberapa cara yang bisa ibu lakukan untuk mengendalikan gejala migrain pada Si Kecil. Antara lain:
- Tempelkan kompres dingin pada dahi anak.
- Minta Si Kecil untuk mengambil napas dalam-dalam dan membuangnya perlahan.
- Minta Si Kecil untuk tidur agar gejala yang dirasakan berkurang. Matikan lampu saat Si Kecil tertidur, sebab ruangan yang gelap bisa menjadi solusi untuk mengurangi gejala migrain.
3. Berbicara pada Dokter
Jika gejala migrain yang alami Si Kecil tak kunjung sembuh, ibu perlu segera berbicara dengan dokter. Berikut ini beberapa kondisi yang membuat migrain pada Si Kecil perlu segera diatasi:
- Migrain bertahan lama (lebih dari 12 jam), sering kambuh, atau bertambah parah.
- Migrain disertai gejala lain, seperti demam, muntah-muntah, dan kekakuan leher.
- Migrain atau sakit kepala timbul setelah Si Kecil mengalami cedera sekitar kepala.
Saat pergi ke dokter, Si Kecil akan mendapatkan pemeriksaan untuk menentukan penyebab migrain yang dialaminya. Setelah diketahui, dokter akan meresepkan obat pereda nyeri atau obat lain yang bisa mengurangi gejala migrain yang dialami Si Kecil.
Baca juga: 7 Makanan yang Sebaiknya Dihindari oleh Pengidap Migrain
Adakah Langkah Mencegah Migrain pada Anak?
Sejauh ini, tidak banyak anak-anak yang mengalami sakit kepala sebelah. Meski demikian, bukan berarti anak ibu bebas dari ancaman penyakit ini. Berikut ini beberapa faktor pemicu yang perlu diketahui:
- Tidak makan sama sekali atau makan terlambat.
- Mengonsumsi banyak daging, keju, MSG, cokelat, dan yoghurt.
- Kurang waktu tidur atau istirahat.
- Anak mengalami stres.
- Terlalu sibuk beraktivitas.
Lantas, bagaimana tips mencegah munculnya sejumlah gejala migrain? Berikut ini beberapa langkah yang dapat ibu lakukan:
- Terapkan waktu makan yang teratur. Sebab, pola makan tidak teratur bisa membuat gula darah Si Kecil rendah dan memicu sakit kepala atau migrain.
- Perbanyak pemberian cairan untuk Si Kecil. Sebab, migrain juga bisa terjadi akibat dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh.
- Pastikan Si Kecil cukup istirahat.
- Bantu Si Kecil mengatasi stres yang dialaminya. Pada anak-anak, stres bisa disebabkan oleh masalah di sekolah, teman, atau keluarga.
Baca juga: Migrain pada Lansia, Bagaimana Cara Menanganinya?
Itulah langkah mengatasi migrain pada anak beserta penjelasan lainnya. Seperti pada penjelasan sebelumnya, jika anak mengalami gejala semakin parah dan tidak kunjung membaik dalam beberapa saat, silahkan periksakan diri di rumah sakit terdekat untuk melakukan langkah pengobatan, ya.