Si Kecil Mengidap Maag, Ini yang Bisa Orangtua Lakukan
Halodoc, Jakarta - Penyakit maag dapat dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak. Umumnya, maag pada anak terjadi pada usia 4 tahun ke atas. Penyakit ini dapat membuat anak-anak mengalami kondisi yang tidak nyaman. Ketahui lebih banyak mengenai maag pada anak-anak agar orangtua dapat melakukan penanganan dengan tepat.
Baca juga: Selalu Kambuh, Maag Jadi Penyakit Susah Sembuh?
Ibu, Lakukan Ini untuk Atasi Penyakit Maag pada Anak
Menurut studi yang dipublikasikan di Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition, maag pada anak lebih sering disebabkan oleh infeksi bakteri H. pylori. Selain maag, kuman ini bisa menyebabkan tukak lambung, tukak usus dua belas jari, hingga kanker lambung.
Jika maag anak disebabkan oleh H. pylori, maka pengobatannya menggunakan antibiotik dan kombinasi terapi seperti obat golongan PPI, antiemetik, dan sulkrafat.
Penyebab maag lainnya pada anak adalah konsumsi makanan yang berpotensi mengiritasi lambung (seperti makanan pedas, makanan berlemak, minuman berkafein) dan efek samping konsumsi obat (seperti obat penurun panas dan anti alergi).
Sebagai pertolongan pertama, ibu bisa menghindarkan Si Kecil dari makanan asam, berminyak, pedas, dan minuman yang mengandung kafein, seperti teh, kopi, dan soda. Kafein dapat merangsang pengeluaran asam lambung dan memperburuk gejala yang muncul. Lebih baik ibu memberikan Si Kecil makanan bertekstur lunak agar ia tidak semakin merasakan nyeri.
Baca juga: Inilah Perbedaan Usus Buntu dan Maag
Jika gejala maag pada anak tak kunjung membaik, ibu bisa coba gunakan aplikasi Halodoc untuk berbicara dengan dokter lewat chat, kapan dan di mana saja.
Lalu, untuk mencegah maag pada anak, ibu harus menghindarkannya dari infeksi bakteri H. pylori. Caranya dengan menjaga kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi (jangan biarkan Si Kecil jajan sembarangan), rutin mencuci tangan pakai sabun (terutama sebelum makan dan setelah dari toilet).
Selain itu, pastikan juga ibu memberikan Si Kecil makanan sesuai dengan pertumbuhannya. Alasannya karena tekstur makanan yang tidak sesuai dapat mengiritasi lambung dan memicu gejala maag.
Kenali Gejala Maag pada Anak
Anak dengan kondisi penyakit maag dapat mengalami beberapa gejala seperti mual dan muntah secara berulang, perut terasa kembung, buang air besar tidak lancar, tidak nafsu makan, dan sering buang angin pada malam hari. Hal ini disebabkan karena maag adalah gangguan pencernaan yang menyerang lambung.
Perhatikan mual dan muntah yang dialami oleh anak. Sebaiknya segera kunjungi rumah sakit terdekat ketika anak mulai menunjukkan tanda dan gejala dehidrasi seperti mata cekung, buang air kecil berkurang, anak menjadi haus atau tidak mau minum, menangis tanpa air mata, dan mengalami muntah yang disertai bercak darah.
Baca juga: Atasi Sakit Maag Secara Cepat dan Tepat dengan Obat Ini!
Sebaiknya, jangan sepelekan penurunan nafsu makan yang dialami oleh anak. Kondisi ini dapat menjadi tanda bahwa anak mengalami penyakit maag. Namun, hindari perut anak yang kosong dalam waktu yang terlalu lama. Usahakan anak mengonsumsi sesuatu yang membuat perutnya terasa nyaman dan tidak perih. Membiarkan perut anak kosong dalam waktu yang lama dapat membuat penyakit maag yang dialami anak semakin parah.
Referensi:
Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition. Diakses pada 2021. Gastritis and Gastropathy of Childhood.
Kids Health. Diakses pada 2021. Helicobacter Pyori.
NHS. Diakses pada 2021. Gastritis.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan