Ibu Menyusui Berpuasa Bisa Berpengaruh pada Kesehatan Anak?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   09 April 2021
Ibu Menyusui Berpuasa Bisa Berpengaruh pada Kesehatan Anak?Ibu Menyusui Berpuasa Bisa Berpengaruh pada Kesehatan Anak?

Halodoc, Jakarta – Keraguan berpuasa bukan hanya saat hamil, tapi juga menyusui. Pasalnya, sebagian wanita hamil dan ibu menyusui khawatir jika aktivitas berpuasa dapat berdampak negatif pada pada tumbuh kembang janin atau bayi yang menyusui. 

Ada beberapa anggapan yang mengatakan kalau ibu berpuasa bisa membuat anak diare atau bahkan demam. Benarkah demikian? Ketahui fakta sebenarnya dalam ulasan berikut!

Puasa Ibu Tidak Berdampak Negatif pada Anak

Anggapan bahwa anak demam atau diare karena ibu berpuasa hanya mitos. Pasalnya aktivitas berpuasa tidak mengubah kualitas dan kuantitas ASI, sehingga tidak memengaruhi kesehatan bayi. Meski begitu, usahakan untuk selalu mencukupi kebutuhan nutrisi harian dan jaga hidrasi tubuh selama berpuasa agar kondisi Si Kecil tetap sehat.

Puasa yang dijalani ibu tidak berdampak negatif bagi kesehatan bayi, asal Si Kecil tetap menyusu seperti biasa. Semakin sering Si Kecil menyusu, semakin lancar produksi ASI. Ini merupakan siklus yang saling menguntungkan bagi ibu dan bayi. Hal yang terpenting adalah, ibu perlu konsumsi makanan bergizi selama berpuasa.

Baca juga: Bolehkah Ibu Menyusui Melakukan Diet?

Kesehatan ibu juga tidak terganggu selama berpuasa, asal memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi. Tetap perhatikan berapa banyak dan jenis makanan yang dikonsumsi selama sahur dan berbuka. 

Penuhi juga kebutuhan cairan tubuh selama berpuasa, yakni dengan minum air putih sebanyak delapan gelas per hari. Aturannya dua gelas saat sahur, dua gelas saat berbuka, dan empat gelas saat malam.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal Human Lactation pada 2009 merekomendasikan ibu menyusui untuk meningkatkan asupan cairan selama dua hari sebelum puasa. Hal ini dimaksudkan agar ibu menyusui sudah cukup terhidrasi sebelum puasa. Peneliti dalam studi tersebut merekomendasikan agar ibu menyusui mengurangi aktivitas dan paparan panas selama puasa.

Perhatikan Makanan Sahur dan Berbuka agar Bayi Tetap Sehat

Demi mencukupi kebutuhan ibu dan Si Kecil, konsumsi makanan bergizi yang mengandung hormon prolaktin. Pasalnya hormon ini merangsang kerja kelenjar susu, sehingga produksi ASI semakin lancar. Asupan ini diperoleh dengan konsumsi daun katuk, bayam, wortel, dan pepaya.

Ibu juga dianjurkan mengonsumsi makanan yang mengandung enzim dan vitamin. Misalnya vitamin A, C, K, asam folat, dan hormon fitoestrogen. Hormon ini punya fungsi yang sama dengan hormon prolaktin, yakni merangsang kelenjar susu agar memproduksi ASI lebih banyak. Dengan begitu, kualitas dan kuantitas ASI selama berpuasa tetap terjaga dan sistem pencernaan bayi tetap sehat.

Baca juga: Puasa saat Masih Menyusui, Ikuti Panduan Ini

Pastikan juga untuk tetap minum susu ibu khusus menyusui. Kandungan nutrisi, seperti protein, serat, asam folat, zat besi, dan kalsium, yang terkandung dalam susu bisa membantu memenuhi kebutuhan gizi harian selama berpuasa.

Sekarang ini ada begitu banyak informasi mengenai kesehatan yang kadang belum tentu benar faktanya. Ada baiknya sebelum menerima informasi-informasi tersebut, ibu menyaring terlebih dahulu dan tidak asal menerimanya bulat-bulat. 

Baca juga: 6 Tips Menjaga Kesehatan untuk Ibu Menyusui dan Bekerja

Jangan mencoba suatu informasi sebelum yakin betul kalau informasi tersebut memang berdasarkan fakta medis atau tidak. Butuh informasi seputar kesehatan yang valid dan terpercaya, download saja langsung Halodoc. Butuh obat, vitamin, atau suplemen? Ibu juga bisa mendapatkannya di Halodoc. Tanpa perlu repot keluar rumah, pesanan akan diantar dalam waktu kurang dari satu jam. 


Referensi:
KellyMom. Diakses pada 2021. Religious Fasting and Breastfeeding.
Healthline. Diakses pada 2021. What You Need to Know About Intermittent Fasting While Breastfeeding.