Anak-Anak Bolehkah Jadi Vegetarian?
Halodoc, Jakarta – Pada dasarnya memang hak setiap orangtua untuk menentukan pola hidup yang akan diadopsi oleh anak-anaknya. Misalnya, menerapkan gaya hidup vegetarian pada Si Kecil. Namun, sebelum memutuskan untuk menurunkan gaya hidup tersebut, ibu perlu mengetahui jenis-jenis vitamin, mineral, dan asupan gizi lainnya yang dibutuhkan di masa perkembangannya. So, kira-kira bolehkah anak-anak jadi vegetarian?
Perhatikan Kecukupan Gizinya
Menurut ahli dari American Dietetic Association, pada dasarnya anak menjadi vegetarian aman-aman saja. Kata ahli, tapi orangtua perlu memerhatikan pilihan jenis vegetarian yang akan diterapkan untuk anak. Ada juga jenis vegetarian umum. Pertama, lokto-ovo atau vegetarian yang masih mengonsumsi produk turunan hewan. Kedua vegan, yang sama sekali tidak mengonsumsi produk turunan hewan.
Menurut ahli, bila melihat kebutuhan nutrisinya, bila anak menjadi vegetarian lokto-ovo, maka akan lebih mudah dan banyak variasi makanan yang bisa dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi lainnya. Misalnya, kebutuhan asam amino esensial yang penting bagi pertumbuhannya. Asupan asam amino ini merupakan zat yang terbentuk dalam protein.
Baca juga: Ingin Sehat Haruskah jadi Vegetarian?
Kata ahli, asam ini bermanfaat untuk membentuk dan mengintegrasikan sel-sel membran, membentuk sistem kekebalan tubuh, dan memperbaiki jaringan yang rusak. Selain itu, asam amino juga berperan dalam menyeimbangkan enzim dan hormon, memacu perkembangan fungsi otak, dan mendukung koordinasi otot.
Nah, sudah tahu kan betapa pentingnya asam amino bagi perkembangan Si Kecil? Oleh sebab itu, bila ibu ingin menurunkan pola vegetarian pada anak, ibu mesti pintar-pintar mencari jalan keluar agar anak tak kekurangan asupan penting yang dibutuhkannya, seperti asam amino esensial. Misalnya, mengombinasikan makanan anak dengan protein dari hewan seperti keju dan telur, atau protein nabati seperti kedelai dan tahu.
Tumbuh Jadi Anak Pendek?
Sebelum memutuskan anak menjadi vegetarian, ibu jangan lupa kalau pola vegetarian ini bisa saja membuat anak berisiko mengalami kekurangan zat gizi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan mikro (vitamin dan mineral). Nah, risiko-risiko inilah yang terkadang membuat para ibu khawatir.
Banyak ibu yang merasa cemas kalau pola makan vegetarian bisa mengganggu pertumbuhan anak. Misalnya, banyak yang menyatakan kalau anak vegetarian berisiko tumbuh jadi anak yang pendek. Padahal, menurut ahli hal itu tidak sepenuhnya benar. Singkat kata, balita boleh kok jadi vegetarian, asalkan orangtua memastikan anaknya mendapatkan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk perkembangannya.
Baca juga: Jenis Diet Vegetarian?
Kata ahli, bila ibu bisa menyediakan dan memenuhi asupan kombinasi makanan yang sesuai, sehingga zat gizi dapat dicerna dengan baik, maka anak tetap dapat tumbuh dengan baik, kok.
Menurut beberapa studi, pertumbuhan anak yang mengadopsi pola vegetarian memang sedikit lebih lambat pada awalnya, tapi lama-kelamaan mereka akan mengejar setelahnya. Kata ahli, tinggi dan berat badan akhir anak vegetarian sama dengan anak yang tak menerapkan vegetarian.
Perhatikan Efek Sampingnya
Selain enggak mendapatkan efek yang diharapkan, ada juga beberapa orang yang malah berhadap dengan masalah kesehatan karena pola vegetarian. Berikut efek samping yang bisa terjadi:
1. Defisiensi Vitamin B12. Gejalanya anemia, lemas, kesemutan pada lengan dan kaki, dan gangguan keseimbangan.
2. Kekurangan Seng. Bisa mengakibatkan kurangnya nafsu makan, rentan terhadap infeksi, rambut rontok, dan sejumlah gejala lainnya.
3. Kurangnya Zat Besi. Gejalanya bisa meliputi kelelahan, lemas, rentan terhadap infeksi, dan perkembangan kognitif jadi lambat. Menurut studi, wanita yang kekurangan zat besi berisiko melahirkan bayi lahir prematur atau berat badan rendah.
4. Defisiensi Kalsium. Yang satu ini bisa menyebabkan tipisnya kepadatan tulang dan osteoporisis, masalah gigi, dan kondisi medis lainnya.
Baca juga: Tips untuk Memulai Diet Vegetarian
Nah, sebelum memutuskan untuk menerapkan pola makan vegetarian pada anak, ada baiknya ibu berdiskusi dulu dengan dokter agar prosesnya berjalan aman. Ibu bisa lo bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!