Anak Alergi Kacang, Bisa Diobati?
Halodoc, Jakarta – Dari segala macam makanan pemicu alergi, kacang adalah makanan yang paling sering memicu alergi pada anak. Reaksi alergi ini terjadi akibat tubuh salah mengenali makanan berbahan dasar kacang sebagai zat yang berbahaya. Karena merasa terancam, sistem pertahanan tubuh akan memunculkan reaksi yang berlebihan dengan tujuan untuk melawan zat tersebut.
Ini tentu saja membuat para orangtua menjadi was-was dan harus ekstra hati-hati mengawasi anak agar jangan sampai ia mengonsumsi kacang. Tapi, bisakah alergi kacang anak diobati? Simak penjelasannya di sini.
Mengenal Penyebab Alergi Kacang
Penyebab timbulnya reaksi alergi pada anak setiap kali ia mengonsumsi makanan yang mengandung kacang adalah karena hipersensitivitas tubuh yang menimbulkan respons berlebihan karena adanya “kesalahpahaman” tubuh yang menganggap protein kacang sebagai zat yang berbahaya. Akibatnya, tubuh akan melakukan upaya pertahanan, yaitu dengan menghasilkan senyawa kimia bernama histamin ke dalam darah. Saat senyawa ini menyebar di dalam tubuh, histamin bisa memengaruhi berbagai jaringan tubuh, seperti kulit, mata, hidung, paru-paru, saluran pernapasan, usus, hingga pembuluh darah.
Alergi kacang tidak hanya bisa kambuh saat anak mengonsumsi kacang saja. Tapi, ada juga beberapa anak yang sangat sensitif terhadap kacang, sehingga menghirup aroma kacang atau bahkan tidak sengaja menyentuh kacang secara langsung saja sudah bisa menimbulkan reaksi alergi. Sampai saat ini belum ada penjelasan yang pasti mengapa tiap pengidap alergi bisa memiliki perbedaan kadar sensitivitas tersebut.
Alergi kacang umumnya paling sering terjadi pada anak yang berusia sekitar 14 bulan sampai 2 tahun dan dapat berlanjut hingga ia dewasa. Tapi, selain pada anak-anak, risiko tinggi terkena alergi kacang juga dimiliki oleh:
-
Orang dewasa yang pernah terserang alergi kacang atau alergi makanan lainnya saat masih anak-anak. Berbeda dari alergi lainnya, alergi kacang cenderung sulit dihilangkan atau disembuhkan. Hanya sekitar 20 persen pengidap yang berhasil sembuh saat beranjak dewasa.
-
Orang yang memiliki kulit yang sangat sensitif atau mengidap dermatitis atopik.
-
Orang yang memiliki keluarga dengan riwayat alergi kacang atau alergi makanan lainnya.
Baca juga: Harus Tahu, Ini Alergi yang Sering Dialami Anak
Kenali Gejala Alergi Kacang pada Anak
Gejala alergi kacang biasanya sudah dapat terlihat dalam hitungan detik hingga beberapa jam setelah mengonsumi atau menyentuh kacang. Baik pada anak-anak maupun orang dewasa, umumnya alergi kacang akan menimbulkan gejala berikut:
-
Kulit gatal-gatal, timbul ruam, dan sampai membengkak
-
Pembengkakan juga terjadi pada wajah
-
Mulut dan tenggorokan terasa gatal atau tidak nyaman
-
Pilek
-
Sesak napas
-
Mual
-
Muntah
-
Diare
-
Kram perut.
Sebaiknya alergi kacang jangan disepelekan. Pasalnya, pengidap alergi berisiko mengalami syok anafilaksis, yaitu reaksi parah dari alergi yang bisa berakibat fatal. Syok anafilaksis bisa menimbulkan gejala-gejala berikut pada pengidap:
-
Tekanan darah menurun secara drastis.
-
Penyempitan dan pembengkakan pada saluran pernapasan
-
Beberapa bagian tubuh, seperti bibir dan lidah membengkak
-
Sesak napas
-
Syok
-
Denyut jantung berdetak cepat
-
Pusing
-
Pingsan.
Beberapa pengidap alergi kacang juga berisiko mengalami serangan alergi susulan dalam rentang waktu 8 jam setelah serangan pertama. Jadi, segera bawa anak ke dokter bila ia mengalami gejala alergi kacang, baik ringan maupun parah agar dapat segera ditangani dengan tepat dan terhindar dari komplikasi lebih lanjut.
Baca juga: Kenali Alergi Anak dari Gejala-gejalanya
Bisakah Alergi Kacang pada Anak Diobati?
Sayangnya, sampai saat ini belum ditemukan cara mengobati alergi kacang sepenuhnya. Tapi, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meredakan gejalanya. Cara paling efektif untuk mencegah alergi kacang kambuh adalah dengan menghindari makanan dan minuman yang mengandung protein kacang. Selain itu, orangtua dianjurkan untuk menyediakan obat-obatan berikut untuk mengatasi gejala alergi kacang pada anak bila sewaktu-waktu kambuh:
-
Obat Antihistamin. Obat ini mampu meredakan gejala alergi kacang dalam kadar ringan. Obat ini bisa diberikan pada anak bila ia tidak sengaja mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kacang atau saat gejala alergi mulai terlihat. Biasanya obat ini akan bereaksi dalam waktu 15–20 menit setelah diminum.
-
Obat Epinefrin (Adrenalin). Obat ini berguna untuk menangani gejala alergi kacang yang sudah parah. Obat epinefrin biasanya berbentuk pena yang digunakan dengan cara disuntikkan agar dapat memberikan reaksi lebih cepat. Segera suntikkan obat ini agar gejala tidak semakin memburuk.
Karena alergi kacang bisa terjadi kapan saja, orangtua dianjurkan untuk mengawasi anak agar jangan sampai mengonsumsi kacang dan makanan yang mengandung kacang. Bawa juga obat-obatan alergi di atas setiap saat agar bisa segera memberikan pengobatan pada anak yang mengidap alergi kacang. Agar hasilnya lebih maksimal, pastikan obat tersebut dalam keadaan baik atau tidak kedaluwarsa. Bila gejala yang dialami anak semakin memburuk, segera bawa anak ke dokter di rumah sakit terdekat.
Baca juga: Jerawat Termasuk Alergi Kacang atau Hormon?
Nah, itulah cara mengobati alergi kacang pada anak. Untuk membeli obat-obat alergi yang dibutuhkan, gunakan saja aplikasi Halodoc. Enggak usah repot-repot keluar rumah, ibu tinggal order melalui aplikasi dan obat pesanan ibu akan diantarkan dalam waktu satu jam. Yuk, download Halodoc sekarang juga ya di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan