Anak Alami Hal Ini, Sudah Saatnya Terapi Wicara?
Halodoc, Jakarta - Seperti namanya, terapi wicara adalah prosedur terapi yang dilakukan untuk membantu seseorang yang mengalami kesulitan atau gangguan bicara. Terapi ini banyak dilakukan pada anak-anak, terutama ketika mereka telah menunjukkan tanda adanya kesulitan bicara. Tanda seperti apa ya, yang membuat orangtua perlu mempertimbangkan terapi wicara bagi Si Kecil?
Secara medis, terapi wicara dijelaskan sebagai suatu metode yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bicara, memahami, serta mengekspresikan bahasa. Saat anak memiliki kemampuan bicara yang tidak optimal, atau tidak sesuai dengan usianya, kemungkinan ia membutuhkan terapi wicara.
Baca juga: Mengenali Tanda Speech Delay pada Anak
Selain bahasa yang bersifat verbal, terapi wicara juga mencakup bentuk bahasa nonverbal. Untuk mengoptimalkan metode ini, terapi wicara akan meliputi dua hal. Hal yang pertama dilakukan adalah mengoptimalkan koordinasi mulut, agar mampu menghasilkan suara untuk membentuk kata-kata. Olah mulut ini juga penting agar anak mampu membuat kalimat, termasuk kemampuan dalam artikulasi, kelancaran, dan pengaturan volume suara.
Hal kedua yang akan dikembangkan adalah pemahaman berbahasa dan upaya mengekspresikan bahasa. Tidak hanya ditujukan pada gangguan bicara atau memahami bahasa, kini terapi wicara juga telah diaplikasikan untuk membantu menangani kondisi lain seperti gangguan menelan (disfagia).
Tanda Anak Membutuhkan Terapi Wicara
Pada dasarnya, gangguan komunikasi yang bisa menimpa anak dan membutuhkan terapi wicara adalah terganggunya kemampuan bicara anak. Gangguan bicara itu biasanya ditunjukkan anak melalui tanda-tanda berikut:
1. Bicara Gagap
Salah satu tanda yang cukup jelas bahwa anak mengalami gangguan bicara adalah gagap. Hal ini biasanya ditandai dengan seringnya anak mengulang suku kata, atau tersendat-sendat pada huruf-huruf tertentu, saat akan mengucapkan sebaris kalimat.
Baca juga: Anak Gagap, Butuhkah Bantuan Psikolog?
2. Artikulasi Tidak Jelas
Anak juga dikatakan mengalami kesulitan bicara jika menghasilkan atau mengucapkan kata atau suku kata tertentu secara tidak jelas. Kondisi ini menyebabkan orang yang mendengar tidak mampu memahami apa yang dikatakannya.
3. Ketidakjelasan Suara atau Resonansi
Gangguan jenis ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan atau rasa sakit yang muncul saat anak berbicara. Biasanya ditandai dengan gangguan pada volume atau ketidakjelasan suara yang keluar. Gangguan tersebut kemudian membuat lawan bicara tidak bisa menangkap perkataan anak dengan jelas.
Selain gangguan yang terkait pengucapan, terapi wicara juga mungkin dibutuhkan bagi anak-anak yang mengalami gangguan dalam menerima perkataan orang lain maupun mengekspresikan bahasa. Gangguan dari jenis ini antara lain:
4. Gangguan Kosakata
Kesulitan menempatkan kata secara bersama-sama untuk membentuk kalimat. Rendahnya jumlah kosakata yang dimiliki serta kesulitan menempatkan kata-kata secara tepat di dalam suatu pembicaraan.
Baca juga: Trik Agar Bayi Cepat Belajar Bicara
5. Gangguan Kognitif
Salah satu indikasi untuk menjalani terapi wicara adalah mengalami gangguan pada kemampuan kognitif. Kesulitan ini memengaruhi kemampuan dalam membedakan, mengatur, dan memecahkan permasalahan yang dia hadapi.
Selain itu, anak turut mendapat kesulitan ketika berkomunikasi akibat adanya gangguan memori, perhatian, dan persepsi. Selain terapi wicara, gangguan kognitif pada anak juga perlu dievaluasi oleh ahli tumbuh kembang anak.
6. Autisme
Terapi wicara mungkin juga dibutuhkan oleh anak yang mengalami gangguan autisme. Autisme berpotensi membuat pengidapnya mengalami gangguan bicara dan berkomunikasi nonverbal. Jika hal ini terjadi, terapi wicara bisa memainkan peranan kunci untuk pengobatan autisme.
7. Mutisme
Terkadang, ada anak yang dapat berbicara dengan normal di suatu tempat (misalnya di rumah). Namun, ketika di sekolah atau di tempat umum, anak tersebut sama sekali tidak mau bicara dengan orang lain. Ada beberapa kemungkinan penyebabnya, seperti merasa malu, cemas, atau karena tidak suka bersosialisasi dengan orang lain. Kondisi ini dinamakan mutisme selektif. Kondisi ini bisa diperbaiki dengan psikoterapi dan juga terapi wicara.
8. Kesulitan Memahami atau Mengolah Bahasa
Terapi wicara dibutuhkan bila anak kesulitan memahami apa yang dikatakan orang lain, perintah sederhana, dan menanggapi pembicaraan orang lain.
Itulah sedikit penjelasan tentang terapi wicara. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter di aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!