Amputasi Bisa Timbulkan Komplikasi
Halodoc, Jakarta - Bagi setiap orang, kata ‘amputasi’ mungkin terdengar cukup mengerikan. Namun, hal ini dapat terjadi pada siapa saja, ketika mengalami kondisi-kondisi yang mengharuskan seseorang untuk kehilangan bagian tubuhnya. Bagian-bagian tubuh yang umum diamputasi adalah bagian terjauh dari jantung, seperti jari, lengan, atau tungkai. Kondisi-kondisi yang mengharuskan amputasi pun terbagi atas 2, yaitu akibat cedera atau terjadi secara terencana melalui prosedur operasi demi tujuan medis tertentu.
Baca juga: 5 Alasan Kesehatan yang Mengakibatkan Amputasi
Amputasi yang disebabkan oleh cedera dapat terjadi karena beberapa hal, antara lain:
-
Kecelakaan kendaraan bermotor.
-
Kecelakaan di lokasi konstruksi atau berkaitan dengan pekerjaan.
-
Kecelakaan kereta api.
-
Luka bakar akibat listrik bertegangan tinggi.
-
Amputasi akibat luka perang (combat related trauma). Kondisi ini meliputi ledakan ranjau darat atau terkena pecahan peluru, sehingga menyebabkan bagian tubuh hancur atau terputus.
-
Frostbite. Cedera pada bagian tubuh akibat paparan suhu dingin, yang dapat membuat bagian tubuh membeku dan mengalami kematian jaringan.
-
Serangan binatang buas.
Sementara itu, amputasi yang terjadi secara terencana, demi tujuan medis tertentu, dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti:
-
Penyakit arteri perifer (PAD), yaitu terhambatnya sirkulasi darah akibat penyempitan pembuluh darah tepi. Kondisi ini dapat mengakibatkan jaringan tubuh yang mendapat aliran darah tersebut dapat terinfeksi atau mati. Penyakit arteri perifer adalah salah satu penyebab medis amputasi yang paling umum terjadi.
-
Diabetes, dapat mengakibatkan komplikasi yang disebut neuropati diabetik. Neuropati diabetik dapat membuat kaki pengidapnya mati rasa, sehingga bila ada luka pada kaki cenderung terabaikan dan menjadi infeksi.
-
Osteomielitis, yaitu infeksi yang terjadi pada tulang. Amputasi mungkin dilakukan jika pengobatan tidak efektif dan infeksi semakin menyebar.
-
Infeksi jaringan lunak, seperti necrotizing fasciitis, yaitu infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri. Infeksi ini menyebar dengan cepat dan mematikan jaringan lunak dalam tubuh.
-
Sarkoma, yaitu kanker yang muncul dari berbagai jaringan tubuh, seperti otot, jaringan ikat, atau tulang.
Baca juga: Kondisi Medis ini Mengharuskan Dokter Mengambil Tindakan Amputasi
Komplikasi yang Perlu Diwaspadai
Prosedur amputasi yang dilakukan secara terencana umumnya minim akan risiko komplikasi. Sebab, dokter biasanya akan selalu memantau kondisi kesembuhan pengidap, pasca operasi dilakukan. Namun, sejumlah kondisi komplikasi pasca amputasi tetap harus diwaspadai. Beberapa kemungkinan komplikasi yang umum terjadi, antara lain:
-
Perdarahan.
-
Infeksi luka.
-
Rusaknya pembuluh darah dan saraf.
-
Phantom limb pain, yaitu nyeri yang terasa pada organ tubuh yang tidak lagi dimiliki. Ketika mengalami phantom sensation, pengidap akan merasa bahwa anggota tubuh yang telah diamputasi masih ada. Kondisi ini bukanlah gangguan kejiwaan, melainkan respons otak yang masih merasakan kehadiran bagian tubuh yang hilang. Selama sensasi ini tidak menimbulkan rasa sakit atau membahayakan pengidap, maka pengidap tidak memerlukan perawatan khusus.
-
Deep vein thrombosis (DVT). Kondisi ketika terjadi penggumpalan darah pada satu atau lebih pembuluh darah vena dalam.
-
Serangan jantung.
-
Depresi, hingga dorongan untuk bunuh diri.
Baca juga: Salah Penanganan, Gangrene Bisa Sebabkan Amputasi?
Itulah sedikit penjelasan tentang amputasi dan kemungkinan komplikasi yang dimilikinya. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter di aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!