Amankah Makan Asinan Setiap Hari?
Halodoc, Jakarta - Asinan banyak disukai dan sering dijadikan camilan untuk dinikmati di tengah waktu luang. Namun, sebenarnya amankah jika makanan yang satu ini terlalu sering dikonsumsi apalagi setiap hari? Sebelumnya perlu diketahui, asinanan merupakan jenis makanan yang dibuat melalui proses pengasinan dengan garam atau pengasaman dengan cuka.
Bahan makanan yang umumnya dijadikan asinan adalah berbagai jenis sayuran dan buah-buahan. Prosesnya adalah mengawetkan dengan merendam buah atau sayur dalam larutan campuran air dan garam. Makanan ini adalah makanan yang segar jika dimakan pada siang hari saat cuaca panas.Kabar buruknya, asinan bisa berbahaya jika dikonsumsi setiap hari karena kandungan cuka dan garam pada makanan tersebut.
Baca juga: Gangguan Makan yang Perlu Diketahui
Bahaya Keseringan Konsumsi Asinan
Asinan merupakan jenis makanan yang direndam dalam larutan garam dan cuka. Sebenarnya, jenis makanan ini memiliki kandungan mineral, seperti natrium dan kalium. Kandungan mineral ini berguna untuk menjaga keseimbangan elektrolit sekaligus kesehatan saraf dan otot. Meski begitu, jenis makanan ini sebaiknya tidak dikonsumsi secara berlebihan.
Di dalam makanan ini, cukup banyak kandungan cuka dan garam. Seperti diketahui, terlalu banyak mengonsumsi makanan asin dan asam bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, mengacaukan pencernaan, hingga merusak kesehatan gigi. Selain itu, terlalu banyak mengonsumsi asinan juga bisa meningkatkan risiko muncul gejala GERD alias naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Selain itu, ada beberapa gangguan kesehatan lain yang mungkin muncul akibat terlalu sering mengonsumsi asinan, di antaranya:
- Terganggunya Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan akan mengalami hambatan, sehingga proses pembakaran lemak dalam tubuh ikut terhambat. Enzim yang mengatur kinerja pencernaan akan mengalami dehidrasi dan penurunan fungsinya.
Baca juga: 4 Tanda Masalah Pencernaan yang Diabaikan
- Iritasi Usus
Dinding usus tidak akan kuat jika terus-menerus tersiram langsung oleh asam asetat dalam jumlah banyak. Kondisi ini akan mengakibatkan iritasi pada usus oleh enzim lipase yang akan mengganggu sistem pencernaan.
- Iritasi Lambung
Tingkat keasaman yang tinggi dapat merusak dinding lambung yang begitu lunak dan sensitif terhadap asam cuka. Pasalnya, dalam lambung sudah ada tingkat keasaman tertentu yang sebenarnya tidak boleh ada asam lain yang masuk. Dinding lambung yang mengalami panas akibat asam asetat mengakibatkan rasa perih karena teriritasi.
- Merusak Enamel Gigi
Tingkat keasaman cuka yang tinggi bersifat erosi, menghancurkan, dan mengikis pelindung gigi bagian luar (enamel). Pengikisan berupa rusaknya enamel gigi yang jika terus berkelanjutan akan mengakibatkan gigi cepat keropos dan mudah patah.
- Asam Lambung Naik
Lambung memiliki kemampuan untuk menerima zat asam dari luar tubuh dalam jumlah tertentu. Jika melebihi asam alami yang ada pada lambung, hal yang akan terjadi adalah penumpukan gas melebihi ukuran lambung itu sendiri.
Baca juga: 5 Gejala Divertikulitis yang Jangan Diabaikan
Akibatnya, lambung jadi mengembang dan terasa sesak. Pada akhirnya, kondisi ini akan membuat perut nyeri, mual, melilit, dan ingin muntah karena mendapat tekanan dari dalam. Itulah proses mengapa asam lambung bisa naik.
- Mengganggu Kinerja Jantung
Asam asetat dalam cuka dapat membuat pembuluh darah di jantung menjadi mengerut. Ini merupakan reaksi ketika pembuluh tidak menerima zat yang mempunyai kadar keasaman terlalu tinggi. Hal ini yang membuat kinerja jantung menjadi tidak normal ketika memompa darah.
Nah, ternyata sangat berbahaya mengonsumsi asinan setiap hari. Untuk kamu yang ingin berdiskusi dengan dokter ahli terkait masalah kesehatan, kamu bisa download aplikasi Halodoc. Di sana kamu bisa ngobrol langsung dengan dokter melalui Chat, Voice/Video Call. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!