Amankah Ibu Hamil Melakukan Pemeriksaan MRI?
Halodoc, Jakarta - Dalam menentukan diagnosis suatu penyakit, terutama penyakit dalam, dokter biasanya memerlukan serangkaian pemeriksaan mendalam. Salah satunya adalah Magnetic Resonance Imaging (MRI). Namun, ada pendapat yang mengatakan bahwa pemeriksaan MRI ini tidak aman bagi ibu hamil. Benarkah demikian?
Sebelumnya, perlu diketahui bahwa pemeriksaan MRI adalah prosedur yang dilakukan untuk memeriksa organ tubuh, dengan menggunakan teknologi magnet dan gelombang radio. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendapatkan hasil gambar organ, tulang, dan jaringan di dalam tubuh secara rinci dan mendalam. Nantinya, hasil dari pemeriksaan ini akan digunakan oleh dokter sebagai alat bantu dalam menentukan diagnosis.
Baca juga: Beginilah Tahapan Proses Pemeriksaan dengan MRI
Dalam dunia medis, pemeriksaan MRI dilakukan untuk mendiagnosis penyakit yang berkaitan dengan otak, saraf tulang belakang, jantung, pembuluh darah, tulang, sendi, jaringan lunak, dan organ-organ tubuh lainnya. Pada prosedurnya, pemeriksaan ini membutuhkan bantuan zat pewarna khusus yang disuntikkan melalui pembuluh darah, untuk membantu meningkatkan ketepatan gambar.
Pemeriksaan organ tubuh melalui prosedur MRI sering dianggap sebagai cara yang cukup aman. Sebab, berbeda dengan foto rontgen atau CT scan, pemeriksaan MRI tidak memancarkan radiasi, sehingga cukup aman untuk dilakukan pada ibu hamil sekalipun. Kendati demikian, ibu hamil perlu melakukan konsultasi terlebih dahulu pada dokter dan menjelaskan setiap detil gejala atau kondisi medis yang dialami selama ataupun sebelum kehamilan. Hal ini untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca juga: Beda USG 3D dan 4D yang perlu Ibu Hamil Ketahui
Adakah Efek Samping dari Pemeriksaan MRI?
Pemeriksaan MRI adalah teknik radiologi tanpa rasa sakit yang memiliki keuntungan menghindari paparan radiasi sinar-x. Tidak ada efek samping yang diketahui dari pemindaian MRI. Namun, orang yang memiliki bahan logam di dalam tubuh harus memberitahu dokter atau petugas sebelum pemeriksaan.
Kepingan logam, bahan, klip bedah, atau bahan asing (sambungan artifisial, pelat tulang metalik, atau perangkat palsu, dll), dapat secara signifikan mendistorsi gambar yang diperoleh oleh pemindai MRI. Orang yang memiliki alat pacu jantung, implan logam, atau keping logam atau klip di atau sekitar bola mata tidak dapat dipindai dengan MRI karena risiko magnet dapat memindahkan logam di area ini. Demikian pula, orang dengan katup jantung buatan, implan telinga metalik, fragmen peluru, dan pompa kemoterapi atau insulin juga tidak disarankan menjalani pemeriksaan MRI.
Selama pemeriksaan MRI, pengidap akan diminta untuk berbaring di area tertutup di dalam tabung magnetik. Pada beberapa kasus, akan ada sensasi claustrophobic selama prosedur. Oleh karena itu, orang dengan riwayat claustrophobia harus menghubungkan ini dengan praktisi yang meminta tes, serta staf radiologi. Obat penenang ringan dapat diberikan sebelum pemindaian MRI untuk membantu meringankan perasaan ini. Sudah menjadi kebiasaan bahwa staf MRI akan berada di dekatnya selama pemindaian MRI. Selain itu, biasanya ada sarana komunikasi dengan staf (seperti bel yang dipegang oleh pengidap) yang dapat digunakan untuk kontak jika tidak dapat mentolerir pemindaian.
Baca juga: Ibu Hamil, Perhatikan 6 Mitos & Fakta Kehamilan Berikut Ini
Itulah sedikit penjelasan tentang pemeriksaan MRI yang ternyata aman untuk ibu hamil. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!