Alopecia Areata Bisa Sebabkan Depresi, Benarkah?
Halodoc, Jakarta - Bagi wanita, yang mungkin juga sebenarnya berlaku bagi pria, rambut adalah mahkota. Selain melindungi kulit kepala dari teriknya sinar matahari langsung, rambut dapat ditata sedemikian rupa untuk menunjang penampilan sekaligus meningkatkan rasa percaya diri. Itulah sebabnya orang yang mengidap alopecia areata rentan mengalami krisis kepercayaan diri yang berujung depresi.
Alopecia areata adalah kerontokan rambut yang disebabkan oleh serangan sistem imunitas tubuh sendiri (autoimun) terhadap folikel. Kondisi ini umumnya terjadi pada kulit kepala, meski dapat juga terjadi pada bagian tubuh lain yang ditumbuhi rambut, seperti alis, kumis, dan bulu mata. Selain kebotakan berpola bulat, alopecia areata juga dapat menimbulkan kebotakan menyeluruh.
Baca juga: Enggak Cuma Rambut, Alopecia Areata Bikin Kumis dan Alis Rontok
Penyakit ini bisa diidap oleh siapapun, baik laki-laki atau perempuan, dalam segala usia. Namun, umumnya kondisi ini lebih banyak dialami oleh orang-orang berusia 20 tahun ke bawah. Alopecia areata merupakan penyakit autoimun, yaitu ketika sistem imunitas tubuh yang bertugas melindungi tubuh dari serangan virus atau bakteri justru melakukan kesalahan dengan menyerang tubuh sendiri.
Dalam kasus ini, yang diserang adalah folikel rambut. Akibatnya, folikel rambut yang merupakan tempat tumbuhnya rambut menjadi mengecil lalu berhenti memproduksi rambut sehingga terjadi kebotakan.
Ditandai oleh Kebotakan Berpola Bulat
Gejala utama yang ditunjukkan alopecia areata adalah kebotakan berpola bulat. Kebotakan ini dapat terjadi di satu atau beberapa tempat yang tadinya ditumbuhi rambut. Terkadang, rambut baru muncul di pinggir area yang botak. Namun, batang rambut tersebut lebih tipis di bagian pangkalnya, sehingga tampak seperti tanda seru.
Pada beberapa pengidap, kebotakan dapat meluas hingga menyeluruh di kulit kepala (alopecia totalis). Meski jarang terjadi, kebotakan juga dapat terjadi di seluruh tubuh, sehingga tidak menyisakan satu helai rambut pun (alopecia universalis). Terkadang, rambut dapat tumbuh kembali setelah beberapa bulan, namun dengan tekstur yang lebih tipis dan berwarna putih, berbeda dengan rambut sebelumnya.
Baca juga: Inilah Cara Diagnosis Alopecia Areata
Selain pada kulit kepala dan bagian tubuh lain yang ditumbuhi rambut, alopecia areata juga dapat ditandai dengan gangguan pada kuku jari tangan dan jari kaki, berupa kuku berlekuk dan memiliki garis putih dengan permukaan yang tipis dan kasar. Terkadang kuku dapat berubah bentuk atau terbelah, meski hal ini sangat jarang terjadi.
Memicu Krisis Kepercayaan Diri hingga Depresi
Alopecia areata bukanlah penyakit yang dapat mengakibatkan kondisi serius. Alopecia areata juga tidak dapat ditularkan kepada orang lain dan rambut yang botak pun dapat tumbuh kembali dengan sendirinya dalam beberapa bulan. Namun, pada sekitar 10 persen pengidap, kebotakan yang terjadi bersifat permanen.
Pengidap alopecia areata juga memiliki risiko yang lebih besar untuk mengidap atau memiliki keluarga dengan penyakit asma, alergi, dan penyakit autoimun lain, seperti penyakit tiroid dan vitiligo.
Beberapa pengidap alopecia areata juga dapat terganggu secara emosional, karena menganggap mengalami kebotakan membuat dirinya tidak menarik. Keadaan ini dapat berujung kepada depresi. Dukungan dari orang terdekat penting untuk membantu penderita beradaptasi terhadap kondisi ini.
Baca juga: Kenali Perawatan Rumahan untuk Atasi Alopecia Areata
Itulah sedikit penjelasan tentang alopecia areata. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan