Alergi Susu saat Dewasa, Bagaimana Penanganannya?
"Kebanyakan orang menunjukkan alergi susu ketika di usia muda. Namun, ini bisa saja terjadi seiring bertambahnya usia. Bisa jadi ini dikarenakan sistem kekebalan tubuh ketika dewasa yang baru merespons paparan alergen ketika usia sudah dewasa."
Halodoc, Jakarta – Alergi susu adalah kondisi yang muncul akibat respons abnormal sistem kekebalan tubuh setelah minum susu atau produk olahannya. Alergi susu terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menganggap adanya zat berbahaya yang masuk ke dalam tubuh.
Jika ini terjadi, sel darah putih membentuk antibodi (disebut antihistamin) untuk melawan zat asing tersebut, kemudian muncul gejala alergi. Meski sering terjadi pada anak-anak, alergi susu bisa muncul saat dewasa. Apa yang menjadi penyebabnya? Ketahui fakta lengkap alergi susu saat dewasa di sini!
Penanganan Alergi Susu Saat Dewasa
Alergi susu adalah respons abnormal sistem kekebalan tubuh terhadap susu. Beberapa gejala yang muncul akibat respons ini adalah gatal-gatal, batuk, mengi, sesak napas, serta bengkak pada bibir, lidah, atau amandel.
Setelah beberapa jam atau hari, alergi susu juga bisa menyebabkan diare, muntah, ruam kulit, mata berair, pilek, eksim, kram perut, serta ruam dan gatal di sekitar mulut. Pada kasus yang parah, alergi susu menyebabkan syok anafilaksis, ditandai dengan wajah memerah, gatal pada sekujur tubuh, sesak napas, hingga turunnya tekanan darah.
Baca juga: Kenali Alergi Susu yang Rentan Terjadi pada Anak
Kebanyakan orang menunjukkan alergi susu ketika di usia muda. Namun, ini bisa saja terjadi seiring bertambahnya usia. Bisa jadi ini dikarenakan sistem kekebalan tubuh ketika dewasa yang baru merespons paparan alergen ketika usia sudah dewasa.
Perlu diketahui kalau alergi susu dan intoleransi laktosa adalah kondisi yang berbeda. Intoleransi laktosa bukanlah alergi tetapi intoleransi, di mana individu tidak dapat mencerna laktosa atau gula dalam susu. Intoleransi laktosa adalah kondisi yang tidak nyaman tetapi tidak mengancam jiwa.
Berbeda dengan intoleransi, alergi susu bisa mengakibatkan kondisi yang disebut anafilaksis. Ini adalah reaksi yang berpotensi mengancam jiwa. Orang yang mengidap asma memiliki risiko komplikasi dan kematian yang lebih besar jika mengalami reaksi anafilaksis.
Pembengkakan di dalam mulut, nyeri dada, gatal-gatal, atau kesulitan bernapas dalam beberapa menit setelah mengonsumsi produk susu adalah reaksi dari anafilaksis dan memerlukan perhatian medis darurat.
Baca juga: 4 Manfaat Minum Susu untuk Orang Dewasa
Jika kamu mengalami reaksi alergi susu setelah dewasa, cobalah untuk segera berbicara pada dokter untuk mendapatkan diagnosis. Alergi susu biasanya didiagnosa melalui pemeriksaan fisik, tes darah, dan tes kulit. Setelah diagnosis ditetapkan, ini penanganan alergi susu saat dewasa yang bisa dilakukan:
1. Hindari konsumsi susu dan produk olahannya (seperti susu sapi asli, mentega, suplemen whey, yoghurt, puding, es krim, dan keju). Kamu juga perlu menanyakan dokter terkait makanan atau minuman apa saja yang baik untuk dikonsumsi.
2. Konsumsi obat, seperti obat antihistamin. Obat ini berguna untuk meredakan gejala dari reaksi alergi dan mengurangi ketidaknyamanan saat muncul gejala.
3. Suntik adrenalin jika mengalami syok anafilaksis. Pada kasus yang lebih parah, pengidap alergi susu dengan syok anafilaksis perlu menjalani perawatan di rumah sakit untuk berjaga-jaga jika terjadi reaksi alergi susulan.
Baca juga: Kenali Infeksi Kulit yang Disebabkan Alergi Makanan
Tanpa penanganan yang tepat, alergi susu saat dewasa bisa menyebabkan komplikasi yang lebih serius. Maka itu, kamu dianjurkan untuk segera bicara pada dokter jika muncul reaksi alergi setelah minum susu atau produk olahannya.
Tujuannya untuk memastikan gejala yang muncul disebabkan karena alergi susu atau kondisi lain. Kontak Halodoc untuk mendapatkan informasi terkait alergi susu. Kamu juga bisa melakukan pembelian obat melalui Toko Kesehatan yang ada di Halodoc! Belum punya aplikasinya? Segera download sekarang juga ya!