Awas, Alergi Susu pada Anak Bisa Sebabkan Anafilaksis
Halodoc, Jakarta - Alergi susu pada anak merupakan kondisi yang terjadi saat imun tubuh bereaksi berlebihan terhadap protein yang terdapat dalam susu. Dari semua jenis susu, susu sapi menjadi pemicu alergi susu yang paling sering dialami oleh anak-anak. Gangguan kesehatan yang satu ini biasanya dialami oleh anak-anak berusia di bawah 5 tahun.
Alergi susu menjadi salah satu gangguan kesehatan yang dapat membaik seiring berjalannya waktu. Meski demikian, dalam kasus yang parah, alergi susu pada anak menjadi penyebab anafilaksis. Apa itu anafilaksis? Untuk lebih jelasnya, simak ulasan selengkapnya di sini, ya.
Baca juga: 9 Tanda Mengenali Alergi Susu pada Anak
Begini Skema Alergi Susu pada Anak Menjadi Penyebab Anafilaksis
Reaksi alergi susu terjadi dengan gejala yang berbeda pada masing-masing anak. Umumnya, reaksi alergi muncul dalam hitungan detik hingga jam. Gejala alergi susu sesaat setelah mengonsumsinya dapat dilihat dari beberapa hal berikut ini:
- Gatal-gatal di sekitar mulut dan bibir;
- Pembengkakan pada bibir, lidah, atau amandel;
- Muntah-muntah;
- Batuk-batuk;
- Napas berbunyi atau mengi;
- Sesak napas (dyspnea).
Sedangkan gejala alergi susu beberapa jam setelah mengonsumsinya, seperti diare, muntah-muntah, dan ruam kulit. Sementara gejala alergi susu yang bisa saja muncul di hari berikutnya, antara lain:
- Mata berair;
- Pilek;
- Ruam dan gatal di sekitar mulut;
- Napas mengi;
- Eksim kulit;
- Diare;
- Kram perut;
- Bayi menangis tanpa henti (kolik).
Selain beberapa gejala alergi susu pada anak seperti yang telah disebutkan, reaksi alergi bisa saja muncul dengan lebih serius. Kondisi seperti ini dikenal dengan istilah anafilaksis, yaitu reaksi alergi parah yang dapat membahayakan nyawa Si Kecil. Mengapa demikian? Anafilaksis memicu penyempitan saluran pernapasan dan menghambat proses pernapasan.
Kondisi tersebut harus segera ditangani dengan cepat dan tepat, agar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan. Berikut ini beberapa gejala anafilaksis yang perlu ibu ketahui:
- Wajah memerah;
- Gatal-gatal di sekujur tubuh;
- Sesak napas;
- Penurunan tekanan darah secara drastis.
Jangan sampai menunggu gejala anafilaksis muncul, segera periksakan diri di rumah sakit terdekat saat ibu menemukan anak mengalami reaksi alergi susu agar Si Kecil segera mendapat penanganan. Untuk memastikan diagnosis, biasanya dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan dan memutuskan pengobatan yang sesuai dengan kondisi Si Kecil.
Baca juga: Bisakah Anak Pengidap Alergi Susu Sembuh?
Adakah Langkah Pencegahan yang Dapat Dilakukan?
Sejauh ini belum ada langkah pencegahan yang dapat dilakukan. Satu-satunya cara yang dapat dilakukan adalah, jangan berikan susu sapi dan produk olahan susu lainnya setelah muncul reaksi alergi pada anak. Sebelum membeli, dan memberikan suatu produk pada anak, sebaiknya baca label kemasan dengan teliti. Beberapa produk yang mengandung susu dan olahannya, yaitu mentega, yoghurt, puding, es krim, keju, karamel, permen nougat, dan coklat batangan.
Baca juga: Ibu Hamil Alergi Susu, Ini 8 Makanan Pengganti yang Tepat
Jika sejumlah reaksi alergi yang muncul dibiarkan begitu saja. Anak bisa saja mengalami sejumlah komplikasi, seperti peradangan pada rongga hidung akibat alergen, seperti debu, serbuk sari, tungau, atau bulu-bulu hewan, serta alergi makanan, seperti telur, kacang, bahkan daging hewan.
Referensi:
American College of Allergy, Asthma & Immunology. Diakses pada 2021. Types of Food Allergy. Milk & Dairy Allergy.
BetterHealth. Diakses pada 2021. Allergies. Cow’s Milk Allergy.
KidsHealth. Diakses pada 2021. Milk Allergy.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Milk Allergy.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan