Alasan Wanita Lebih Sering Terkena Lupus
Halodoc, Jakarta – Lupus adalah penyakit kronis atau jangka panjang yang menyebabkan peradangan di seluruh tubuh, seperti persendian, kulit, dan organ tubuh lainnya. Lupus juga merupakan penyakit autoimun, karena disebabkan oleh kesalahan pada sistem kekebalan tubuh yang malah menyerang sel dan organ tubuh sendiri. Sebenarnya lupus dapat menyerang siapa saja tanpa pandang bulu. Namun dibanding pria, penyakit autoimun ini lebih sering terjadi pada wanita. Yuk, simak alasannya di sini.
Baca juga: 3 Jenis Penyakit Lupus, Apa Saja?
Lupus merupakan penyakit yang berbahaya karena dapat menyerang organ tubuh penting, seperti ginjal, paru-paru, jantung, otak, dan sumsum tulang belakang. Penyebab lupus sendiri sampai saat ini belum diketahui. Namun, para ahli menduga bahwa lupus disebabkan oleh kombinasi dari faktor-faktor berikut:
-
Lingkungan. Para ahli kesehatan sudah mengidentifikasi bahwa merokok, stres dan paparan racun seperti debu silika berpotensi menyebabkan lupus.
-
Genetika. Memiliki riwayat keluarga yang mengidap lupus dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi tersebut juga.
-
Hormon. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kadar hormon abnormal, seperti kadar hormon estrogen yang tinggi dapat berkontribusi terhadap lupus.
-
Infeksi. Para dokter masih mempelajari hubungan antara infeksi seperti cytomegalovirus dan Epstein-Barr dengan penyebab lupus.
-
Obat-obatan. Penggunaan jangka panjang obat-obatan tertentu, seperti hydralazine (apresoline), procainamide (Procanbid), dan quinidine, dipercaya dapat menyebabkan satu bentuk lupus yang dikenal dengan drug-induced lupus erythematosus (DIL). Orang-orang yang menggunakan obat-obatan untuk kondisi rheumatoid arthritis (RA) dan penyakit radang usus juga dapat megembangkan DIL.
Baca juga: Selain Bikin Pipi Merah Merona, Lupus Sebabkan 13 Gejala Ini
Mengapa Lupus Lebih Sering Menyerang Wanita Daripada Pria?
Wanita berisiko sekitar 9 kali lebih besar daripada pria untuk terkena lupus. Hal ini karena adanya perbedaan terkait hormon dan kromosom seks antara pria dan wanita. Namun, sejauh mana perbedaan jenis kelamin ini berpengaruh pada pengembangan lupus masih belum diketahui. Lupus paling sering terjadi pada wanita yang berada di kisaran usia 15–44 tahun atau masih dalam masa reproduksi.
Mengidap lupus juga dapat menyebabkan beberapa kondisi kesehatan terjadi lebih awal daripada biasanya. Kondisi kesehatan tersebut, antara lain:
-
Osteoporosis. Beberapa obat lupus dapat menyebabkan keropos tulang. Selain itu, seperti halnya lupus, wanita juga lebih berisiko mengalami osteoporosis daripada pria. Faktanya, sekitar 80 persen osteoporosis di Amerika Serikat adalah wanita.
-
Penyakit Jantung. Lupus juga dapat berkontribusi terhadap penyakit jantung, karena banyak pengidap lupus juga memiliki faktor risiko penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi. Wanita dengan lupus juga berisiko 50 kali lebih berisiko mengalami nyeri dada atau serangan jantung.
-
Penyakit Ginjal. Lebih dari setengah orang yang mengidap lupus juga mengalami masalah ginjal.
Faktor Risiko Lupus
Selain jenis kelamin, nyatanya masih ada beberapa faktor lainnya yang juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena lupus:
-
Umur. Walaupun lupus bisa terjadi pada usia berapa saja, tetapi penyakit autoimun ini paling sering ditemukan pada orang yang berusia antara 15–44 tahun.
-
Ras atau etnis. Lupus lebih umum ditemukan pada kelompok etnis tertentu, seperti Afrika Amerika, Hispanik, Asia Amerika, Amerika asli, atau Kepulauan Pasifik.
Penting untuk diingat bahwa memiliki faktor risiko di atas, bukan berarti kamu pasti terkena lupus. Hanya saja potensi kamu untuk mengalami lupus lebih besar dibandingkan mereka yang tidak memiliki faktor risiko di atas.
Baca juga: Mengidap Lupus, Ini Pola Gaya Hidup yang dapat Dilakukan
Itulah sedikit penjelasan mengenai alasan mengapa lupus lebih sering menyerang wanita daripada pria. Bila kamu ingin mengetahui tentang penyakit lupus lebih lanjut, tanyakan saja pada dokter dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Hubungi dokter melalui melalui fitur Chat with A Doctor untuk bertanya-tanya seputar kesehatan melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.