Alasan Sarkoidosis Lebih Sering Dialami Wanita Dibanding Pria

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   19 Agustus 2022
Alasan Sarkoidosis Lebih Sering Dialami Wanita Dibanding PriaAlasan Sarkoidosis Lebih Sering Dialami Wanita Dibanding Pria

"Penyakit sarkoidosis terjadi ketika tubuh mengalami peradangan akibat reaksi imun. Wanita lebih rentan mengalaminya dibanding pria."

Halodoc, Jakarta - Sarkoidosis adalah peradangan yang terjadi sehingga memunculkan reaksi kumpulan sel-sel inflamasi atau granuloma pada beberapa bagian tubuh tertentu. Sarkoidosis sering muncul pada beberapa bagian tubuh seperti daerah mata, kulit, kelenjar getah bening, dan paru-paru. Sarkoidosis bisa muncul akibat adanya respon alami terhadap sistem kekebalan tubuh terhadap benda atau zat asing yang masuk dalam tubuh. Udara yang kotor bisa menjadi penyebab seseorang mengalami sarkoidosis.

Debu, zat kimia, atau sumber infeksi lainnya diduga menjadi penyebab seseorang mengalami sarkoidosis. Reaksi ini memicu sel imun tubuh berkumpul sehingga menyebabkan peradangan dan membentuk granuloma. Semakin banyak granuloma yang menumpuk pada organ tertentu, tentu organ tersebut mengalami penurunan fungsi hingga kerusakan organ tubuh.

Kondisi yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh merupakan salah satu kondisi autoimun. Hal ini bukan kondisi menular. Autoimun adalah kondisi yang disebabkan oleh kekebalan tubuh atau imun yang menyerang organ sehat pada tubuh. Kondisi autoimun lebih sering dialami oleh wanita dibandingkan pria khususnya wanita yang masih dalam usia produktif. Ini yang menyebabkan penyakit sarkoidosis juga sering dialami oleh wanita dibandingkan pria.

Selain masalah gender, ada beberapa hal lain yang menyebabkan seseorang rentan mengalami kondisi sarkoidosis. Seperti, riwayat keluarga yang memiliki penyakit sarkoidosis. Selain itu, ketika kamu memiliki riwayat penyakit autoimun lainnya dalam tubuh, tentu kamu rentan mengalami kondisi sarkoidosis.

Gejala Sarkoidosis

Sarkoidosis memiliki gejala yang berbeda-beda pada tiap pengidapnya. Ini disebabkan karena lokasi peradangan yang berbeda pada tiap bagian tubuh. Jika kamu mengalami sarkoidosis pada kulit, biasanya kamu mengalami ruam kemerahan pada kulit yang muncul di sekitar tulang kering atau pergelangan tangan dan kaki.

Sarkoidosis pada paru-paru memperlihatkan gejala awal seperti sesak napas dan batuk kering. Sarkoidosis pada mata tidak menunjukkan gejala fisik pada mata, namun pengidap merasakan sakit dan mata menjadi sensitif terhadap cahaya. Penyakit sarkoidosis dapat terjadi pada organ tubuh lainnya seperti persendian, tulang, dan otot.

Gejala sarkoidosis dapat muncul dan hilang secara mendadak. Namun, ada juga gejala yang muncul selama bertahun-tahun lalu menghilang.

Pencegahan Sarkoidosis

Ada beberapa pencegahan saat mengalami penyakit sarkoidosis, terutama jika kamu seorang wanita. Lakukan perubahan gaya hidup seperti merokok atau mengonsumsi alkohol. Menghindari sesuatu yang mengandung zat kimia bisa menjauhkan kamu dari penyakit sarkoidosis.

Selain itu, sebaiknya lakukan pola makan sehat agar asupan nutrisi dan gizi kamu tetap terpenuhi. Daya tahan tubuh kamu juga semakin meningkat. Penuhi asupan air putih dalam tubuh agar zat racun yang masuk dalam tubuh kamu bisa kembali dikeluarkan melalui urine maupun keringat. Hal ini membantu kamu untuk menjaga kesehatan ginjal. Jangan lupa untuk memberikan waktu istirahat yang cukup agar kesehatan tubuh tetap terjaga.

Penyakit sarkoidosis dapat berkembang tanpa gejala yang pasti. Sebaiknya, rutin untuk mengecek kesehatan mata, kulit dan tubuh kamu pada dokter. Gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter mengenai seputar kesehatan tubuh. Yuk download Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Sarcoidosis.
The New York Times. Diakses pada 2022. Sarcoidosis.