Alasan Perdarahan Lambung Perlu Pemasangan Nasogastric Tube
Halodoc, Jakarta - Pernahkan kamu mengalami masalah pada lambung seperti perdarahan? Apabila kamu mengalami kondisi ini, kemungkinan besar kamu akan mengalami kesulitan untuk mencerna makanan. Oleh karena itu, kamu sangat memerlukan pemasangan alat yang bernama nasogastric tube.
Proses pemasangan nasogastric tube juga dikenal sebagai intubasi nasogastrik (NG). Selama pemasangan alat ini, dokter atau petugas medis akan memasukkan tabung plastik tipis melalui lubang hidung yang kemudian akan turun ke kerongkongan dan berujung di dalam lambung. Usai berhasil dipasang, maka dokter dan perawat bisa menggunakannya untuk memberikan pasien obat dan makanan yang ia perlukan.
Baca juga: Bukan Maag, Ini Ciri Tukak Lambung
Nasogastric Tube juga Bisa Mengeluarkan Darah dari Lambung
Tak hanya digunakan untuk menyalurkan makanan dan obat, pemasangan nasogastric tube juga bisa membantu dokter dan perawat untuk menghilangkan sesuatu dari perut. Untuk kasus perdarahan lambung, alat ini akan digunakan untuk mengisap darah dari dalam lambung.
Alat ini juga bisa mengisap zat beracun akibat secara tidak sengaja tertelan, atau sampel isi perut guna membantu langkah diagnosis suatu penyakit. Zat seperti arang aktif akan dimasukkan melalui tabung tersebut untuk membantu menyerap zat berbahaya tersebut. Dengan begini, nasogastric tube akan membantu menurunkan kemungkinan reaksi parah akibat keracunan atau mencegah tinja berubah menjadi hitam akan mencerna darah.
Kamu juga bisa bertanya pada dokter di Halodoc mengenai fungsi lain dari pemasangan nasogastric tube dan kapan saja prosedur ini perlu dilakukan. Dokter akan selalu siaga memberikan semua informasi kesehatan yang kamu butuhkan.
Baca juga: Sakit Perut yang Tak Tertahankan? Hati-Hati Usus Buntu Mengintai
Prosedur Pemasangan Nasogastric Tube
Tim medis akan memasukkan selang saat kamu berbaring di tempat tidur dengan kepala diangkat atau duduk di kursi. Sebelum mereka memasukkan selang ini, mereka akan memberikan pelumas dan memberikan anestesi lokal agar kamu mati rasa saat tabung dimasukkan ke dalam lambung.
Tim medis juga mungkin akan meminta agar kepala, leher, dan tubuh lain untuk diatur sedemikian rupa agar selang bisa masuk ke lubang hidung, kerongkongan, dan perut dengan benar. Gerakan-gerakan ini dapat membantu memudahkan selang masuk dan mengurangi ketidaknyamanan yang terjadi. Kamu juga mungkin diminta untuk menelan atau mengambil sedikit air saat tabung mencapai kerongkongan untuk membantunya meluncur ke perut .
Setelah selang terpasang, tim medis akan segera mengambil langkah-langkah untuk memeriksa penempatannya. Misalnya, mereka mungkin mencoba mengeluarkan cairan dari perut. Mereka juga mungkin memasukkan udara melalui tabung, sambil mendengarkan perut dengan stetoskop.
Untuk menjaga agar selang tetap pada tempatnya, dokter mungkin akan mengencangkannya ke wajah dengan selotip. Mereka juga dapat mengatur ulang posisi jika kamu merasa tidak nyaman.
Risiko Pemasangan Nasogastric Tube
Namun, pemasangan alat ini perlu kehati-hatian ekstra dan harus dilakukan oleh tenaga profesional guna menghindari risiko. Jika alat ini tidak dimasukkan dengan benar, ia bisa melukai jaringan di dalam hidung, sinus, tenggorokan, kerongkongan, atau perut.
Kesalahan juga bisa terjadi saat petugas kesehatan malah memasukkan tabung ke tenggorokan dan masuk ke paru-paru yang semestinya masuk ke lambung. Alhasil, kondisi ini malah bisa menyebabkan seseorang alami pneumonia atau infeksi lainnya. Ada juga beberapa hal lain yang bisa terjadi akibat pemasangan nasogastric tube. Seperti kram perut, pembengkakan perut, diare, mual, hingga muntah.
Baca juga: Langkah Sederhana untuk Mencegah Tukak Lambung
Bisakah Mengurangi Risiko dari Pemasangan Nasogastric Tube?
Untuk menurunkan risiko komplikasi akibat prosedur ini, maka tim medis perlu melakukan beberapa hal, antara lain:
- Memastikan tabung selalu ditempelkan dengan aman ke wajah.
- Memeriksa tabung untuk mencegah kebocoran, penyumbatan, dan kusut.
- Meninggikan kepala pasien selama memberikan makanan atau obat selama satu jam sesudahnya.
- Mengecek apakah pasien mengalami gejala iritasi, ulserasi, dan infeksi.
- Menjaga kebersihan hidung dan mulut pasien.
- Memonitor hidrasi dan status nutrisi secara teratur.
- Memeriksa kadar elektrolit melalui tes darah rutin.
- Memastikan kantong drainase selalu kosong secara teratur.
Jika kamu masih memiliki pertanyaan mengenai prosedur pemasangan nasogastric tube, jangan ragu untuk menanyakannya pada dokter di Halodoc, ya! Ambil smartphone-mu dan manfaatkan fitur chat untuk bicara kapan dan di mana saja dengan dokter profesional.
Referensi:
Encyclopedia. Diakses pada 2020. Nasogastric Intubation and Feeding.
Healthline. Diakses pada 2020. Nasogastric Intubation and Feeding.
NursingCenter. Diakses pada 2020. The Ins and Outs of NG Tubes.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan