Alasan Necrotizing Enterocolitis Terjadi di Kelahiran Prematur
Halodoc, Jakarta - Kondisi necrotizing enterocolitis umumnya disebabkan oleh prematuritas atau kelahiran prematur. Selain itu, necrotizing enterocolitis (NEC) juga terjadi akibat terlalu sedikitnya oksigen atau aliran darah yang menyebabkan usus melemah. Setelah kondisi tersebut terjadi, bakteri dari makanan yang masuk ke usus bisa menyebabkan kerusakan atau kematian pada jaringan dan menyebabkan infeksi parah.
Sementara itu, faktor risiko lain yang dapat memicu NEC adalah kelebihan sel darah merah dan masalah pada sistem pencernaan. Bayi yang lahir prematur juga berisiko terserang penyakit ini karena kondisi sistem organ yang belum sempurna. Melalui pemberian susu formula pada bayi yang baru lahir juga diduga menjadi pemicu terjadinya NEC. Pasalnya, penyakit ini sangat jarang dialami oleh bayi yang diberikan ASI.
Baca juga: Waspada Gejala Campak pada Bayi
Penyakit NEC yang dialami pada usus bayi terlahir prematur tergolong serius. NEC hanya dapat memengaruhi lapisan usus atau seluruh ketebalannya. Kerusakan yang disebabkan oleh NEC pada jaringan usus bisa menyebabkan lubang pada usus yang memungkinkan bakteri (yang biasanya hanya ada pada saluran usus ke perut) menyebabkan infeksi. Di samping itu, infeksi bisa berkembang sangat cepat dan diperlukan tindakan kegawatdaruratan medis.
Pada bayi yang mengalami necrotizing enterocolitis atau NEC, biasanya akan mengalami gejala seperti berikut:
-
Perut yang membesar disertai perubahan warna.
-
Muntah berwarna kehijauan.
-
Lemas.
-
Tidak mau menyusu.
-
Diare.
-
Demam.
-
Buang air kecil berdarah.
Baca juga: Inilah Makna Dengkuran Bayi
Pengobatan dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini, hanya saja tergantung pada faktor-faktor tertentu, seperti usia, keparahan penyakit, dan kondisi kesehatan bayi. Ibu bayi akan disarankan untuk berhenti menyusui dan memberikan asupan untuk bayi melalui infus. Antibiotik pun akan diberikan untuk melawan infeksi. Apabila bayi sulit bernapas karena perut membengkak, ia akan diberikan tambahan oksigen.
Selama pemberian obat-obatan, bayi akan terus dipantau dengan intens. Dokter akan rutin melakukan pemeriksaan tes darah dan foto rontgen perut untuk memastikan kondisi bayi, supaya tidak semakin buruk.
Apabila necrotizing enterocolitis yang dialami bayi sudah parah, seperti usus berlubang atau peradangan pada dinding perut, maka dokter bedah akan melakukan operasi untuk membuat jaringan usus yang rusak. Saluran pembuangan sementara pada dinding perut (kolostomi atau ileostomi) akan dibuat sampai peradangan pada usus membaik dan usus bisa disambung kembali.
Baca juga: 5 Dampak Negatif Jika Bayi Tidak Imunisasi
Pencegahan dapat dilakukan. Necrotizing enterocolitis dan sepsis nosokomial berkaitan dengan peningkatan morbiditas dan mortalitas pada bayi prematur. Melalui pencegahan migrasi bakteri di seluruh mukosa, pengecualian kompetitif bakteri patogen, dan meningkatkan respon imun inang, probiotik enteral profilaksis (suplemen mikroba hidup) bisa berperan dalam mengurangi NEC dan morbiditas terkait.
Karena kondisi ini hampir sering terjadi pada bayi yang lahir prematur, pencegahan kelahiran prematur akan berdampak pada necrotizing enterocolitis.
Itulah yang perlu kamu ketahui mengenai necrotizing enterocolitis yang terjadi pada bayi prematur. Apabila kondisi ini terjadi pada bayi, segeralah komunikasikan pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Diskusi dengan dokter dapat dengan mudah dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Ayo, download aplikasinya sekarang di App Store dan Google Play!