Alasan Keracunan Karbon Monoksida Berakibat Hilangnya Kemampuan Otot
Halodoc, Jakarta - Kondisi ini akan lebih berbahaya lagi jika seseorang keracunan karbon monoksida dan terlambat dideteksi. Pasalnya, kandungan gas dalam karbon monoksida tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa, serta tidak mengiritasi kulit dan mata. Padahal, gas karbon monoksida mudah terbakar dan sangat beracun.
Baca juga: Ketahui Gejala Keracunan Karbon Monoksida
Karbon Monoksida Menyebabkan Tubuh Kekurangan Oksigen
Karbon monoksida atau CO merupakan gas yang dihasilkan dari pembakaran gas, minyak, petrol, bahan bakar padat, atau kayu. CO dalam udara dapat dihirup dan diserap dengan mudah ke dalam paru-paru. Hemoglobin dalam sel darah merah lebih mudah berikatan dengan CO. Karena hal ini, pengidap keracunan karbon monoksida akan mengalami kekurangan oksigen pada beberapa jaringan tubuh. Keracunan karbon monoksida sendiri merupakan kondisi saat seseorang mengalami keracunan karena terlalu banyak menghirup karbon monoksida.
Baca juga: Waspada 3 Efek Samping Ketika Alami Keracunan Monoksida
Pengidap Keracunan Karbon Monoksida Ditandai dengan Gejala Ini
Gejala keracunan karbon monoksida pada tahap awal tidak tampak jelas karena mirip dengan gejala pada keracunan makanan. Gejala bisa saja hilang jika seseorang menjauhi sumber yang menjadi penyebab karbon monoksida. Gejala yang akan timbul pada pengidap keracunan karbon monoksida, antara lain pusing, mual dan muntah, sakit kepala tegang, sesak napas, kebingungan, mengantuk, kelelahan yang berlebihan, asam lambung naik, dan linglung.
Jika pengidap keracunan ini terus menerus-terpapar senyawa ini, otomatis gas karbon monoksida akan terhirup dalam jumlah yang banyak. Pada kondisi seperti ini, akan terjadi gejala seperti penurunan fungsi memori otak, kehilangan keseimbangan dan koordinasi otot, perubahan tingkah laku, gangguan pada penglihatan, vertigo, kehilangan kesadaran atau pingsan, kejang, dan sesak napas.
Karbon Monoksida Berakibat Hilangnya Kemampuan Otot
Menghirup karbon monoksida dengan kadar yang sangat tinggi menyebabkan seseorang kehilangan nyawa, bahkan hanya dalam hitungan menit. Selain menyebabkan kehilangan nyawa, menghirup karbon monoksida terus-menerus dalam jumlah kecil berpotensi menimbulkan gangguan saraf. Kondisi ini akan membuat hilangnya kemampuan otot yang mengendalikan keseimbangan badan. Pada akhirnya, pengidap keracunan senyawa ini akan mengalami pingsan atau penurunan kesadaran.
Tidak Mau Mengidap Keracunan Karbon Monoksida, Begini Pencegahannya
Sebagai upaya pencegahan, kamu bisa melakukan beberapa hal di bawah ini, seperti:
-
Jangan tidur dalam mobil dalam keadaan mesin yang menyala dan semua pintu serta jendela tertutup.
-
Jika hendak melakukan liburan di laut, hindari berenang atau berada di dekat jet ski atau kapal dengan mesin yang menyala.
-
Jangan membakar atau memanggang apa pun di dalam ruangan tertutup.
-
Pastikan sirkulasi udara yang cukup, terutama untuk ruangan yang memiliki alat yang bekerja dengan bahan bakar, seperti water heater.
Baca juga: Ini Alasan Keracunan Sianida Bisa Mematikan
Ternyata, senyawa karbon monoksida bisa dengan mudah ditemui di lingkungan tempat tinggal, ya. Jika kamu merasa ada yang salah dengan kesehatan tubuhmu, Halodoc bisa jadi solusinya. Dengan aplikasi Halodoc, kamu bisa ngobrol langsung dengan dokter ahli di mana pun dan kapan pun via Chat atau Voice/Video Call. Kamu juga bisa membeli obat di Halodoc, lho. Tanpa perlu keluar rumah, pesanan kamu akan diantar dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya sekarang di Google Play atau App Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan