Alami Rubella saat Hamil, Ini Cara Mengatasinya

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   21 Agustus 2019
Alami Rubella saat Hamil, Ini Cara Mengatasinya Alami Rubella saat Hamil, Ini Cara Mengatasinya

Halodoc, Jakarta - Pernah mengalami gejala seperti ruam yang bermula di wajah kemudian menyebar ke badan disertai demam? Jangan abaikan kondisi ini, apalagi jika kamu tengah hamil. Jika kondisi ini berlangsung hingga lima hari disertai gejala lain seperti sakit kepala, pilek, hidung tersumbat, tidak nafsu makan, mata memerah, hingga muncul benjolan di sekitar telinga dan leher, maka bisa mengindikasikan gejala rubella. Terdapat cara khusus juga untuk mengatasi rubella saat hamil yang perlu diketahui. 

Rubella atau cacar Jerman adalah penyakit yang perlu dihindari oleh ibu hamil. Penyakit ini berpotensi memberikan dampak buruk bagi perkembangan janin dan kesehatan ibu hamil. Ibu hamil yang alami sindrom rubella kongenital yang tidak mendapat penanganan dikhawatirkan dapat menyebabkan bayi dilahirkan dengan kondisi cacat seperti tuli, katarak, penyakit jantung bawaan, kerusakan otak dan hati, serta paru-paru. 

Baca Juga:  Alasan Kenapa Ibu Hamil Perlu Waspada Rubella 

Ini Kiat Mengatasi Rubella Saat Hamil

Saat ibu hamil divonis terjangkit virus rubella, jangan panik, karena terdapat cara yang bisa ditempuh untuk mengatasi rubella. Beberapa cara tersebut antara lain: 

  • Istirahat Sebanyak Mungkin. Apabila ibu mengalami gejala-gejala penyakit rubella, maka penting agar ibu memperbanyak waktu istirahat. Istirahat yang cukup efektif untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh menjadi semakin baik.

  • Konsumsi Air Putih dan Makanan Sehat. Air putih yang cukup dikenal efektif menetralisir racun atau virus yang ada dalam tubuh. Penting untuk memerhatikan kebutuhan nutrisi dan gizi ibu. Dengan gizi yang cukup, maka ini membantu membuat daya tahan tubuh ibu semakin meningkat.

  • Segera Periksakan Diri ke Dokter. Ibu hamil tidak disarankan minum obat, maka sebaiknya periksakan diri ke dokter saat merasakan gejala awal rubella. Ibu hamil juga dapat dengan mudah buat janji dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Setelah melakukan pemeriksaan, turuti perintah dokter, seperti meminum obat-obatan sesuai dengan dosis yang diberikan. Umumnya ibu hamil yang mengidap rubella, dokter meresepkan obat penurun demam serta obat antivirus. Meski dapat mengurangi gejala, namun sayangnya antivirus tidak mencegah kemungkinan bayi menderita sindrom rubella kongenital, yaitu kondisi yang bisa sebabkan bayi alami kelainan saat dilahirkan. 

Baca  Juga: Fakta yang Perlu Diketahui Tentang Penyakit Rubella

Waspada, Ini Komplikasi Rubella

Meski tergolong penyakit ringan, tetapi penyakit ini tidak bisa dianggap sepele. Pasalnya, rubella memberikan dampak yang lebih serius pada ibu hamil. Rubella yang tidak segera mendapatkan pertolongan menyebabkan ibu hamil alami keguguran atau memicu sindrom rubella kongenital pada janin.

Sindrom rubella kongenital diketahui menyerang lebih dari 80 persen bayi, dari ibu yang terinfeksi rubella pada usia kehamilan 12 minggu. Seperti yang disebutkan sebelumnya, sindrom rubella kongenital berbahaya karena dapat menyebabkan cacat lahir, seperti tuli, katarak, penyakit jantung bawaan, dan gangguan pertumbuhan.

Lakukan Upaya Pencegahan Rubella 

Melakukan vaksinasi adalah salah satu upaya pencegahan rubella yang paling efektif. Vaksinasi dapat diberikan minimal satu bulan sebelum menjalani kehamilan. Tidak hanya itu, penyakit rubella bisa dicegah dengan menerapkan beberapa kebiasaan, antara lain: 

  • Menjaga kebersihan diri, yakni dengan rutin mandi dan cuci tangan pakai sabun;

  • Menghindari kontak dengan pengidap rubella; 

  • Mengisolasi pengidap rubella ke ruangan terpisah yang jauh dari anggota keluarga agar virusnya tidak menular.  

Upaya lainnya untuk mencegah rubella adalah melakukan imunisasi TORCH. Kamu bisa berdiskusi dulu dengan dokter sebelum melakukan tindakan imunisasi tersebut.

Baca  Juga: Bumil Dilarang Vaksin Rubella, Mitos atau Fakta? 

Referensi:
Mayo Clinic (Diakses pada 2019). Diseases & Conditions. Rubella. 
Healthline (Diakses pada 2019). German Measles (Rubella).