Aktivitas Fisik Saat Puasa untuk Pengidap Obesitas
Halodoc, Jakarta - Puasa dinilai mampu membuat berat badan lebih ideal alias menurun. Tentu, ini adalah angin segar bagi mereka yang memiliki obesitas atau kelebihan berat badan. Namun, penurunan berat badan ketika puasa hanya bisa terjadi jika kamu tetap memperhatikan asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Tidak lupa juga untuk melakukan olahraga dan aktivitas fisik.
Pada kondisi tidak berpuasa, orang obesitas diharapkan melakukan aktivitas fisik setidaknya antara 2,5 hingga 5 jam setiap minggu, dengan intensitas sedang atau mampu meningkatkan detak jantung dan pernapasan, membuat kamu lebih berkeringat. Tentu saja, ini tidak diwajibkan dilakukan secara langsung, lebih baik jika dilakukan secara rutin setiap hari.
Jika ingin menurunkan berat badan, aktivitas fisik dilakukan dalam intensitas 45 hingga 60 menit dengan intensitas sedang setiap hari dalam seminggu. Nah, karena sedang berpuasa, sebaiknya lakukan aktivitas ringan saja, seperti berikut ini.
Baca juga: Lemak Makin Menumpuk Saat Puasa? Coba Konsumsi 6 Makanan Ini
-
Berjalan Kaki
Jalan kaki memberikan manfaat untuk kesehatan tubuh dan turut berperan dalam menurunkan berat badan jika dilakukan secara rutin dalam jumlah dan durasi tertentu setiap harinya. Sayangnya, aktivitas ringan ini sering lupa dilakukan dengan berbagai alasan yang akhirnya menyebabkan kegemukan.
Berjalan kaki mampu membakar kalori, menguatkan jantung, menurunkan kadar gula darah dalam tubuh hingga meningkatkan imunitas tubuh. Meski sedang puasa, olahraga ini tetap bisa dilakukan dengan durasi waktu tertentu, yaitu selepas sahur atau sebelum berbuka puasa. Tidak perlu lama, cukup 30 menit saja dengan kecepatan ringan.
Baca juga: Bertubuh Gemuk, Ini Tips Puasa Agar Tidak Gampang Lemas
-
Jogging
Aktivitas fisik lain yang bisa dilakukan ketika puasa bagi pengidap diabetes adalah jogging atau lari-lari kecil. Sama halnya dengan berjalan kaki, olahraga ini juga mampu membakar kalori dan meningkatkan imunitas tubuh.
Tak hanya membuat tubuh lebih sehat, berlari juga mampu menurunkan berat badan, dan ini penting untuk pengidap obesitas. Durasinya juga sama dengan berjalan cepat, yaitu selama 30 menit dengan kecepatan ringan setiap hari, selepas sahur atau sebelum berbuka puasa.
-
Bersepeda
Asyik sekali bersepeda sembari menunggu waktu berbuka puasa. Sayangnya, padatnya pekerjaan dan kemacetan yang tidak bisa ditoleransi membuat kamu tiba di rumah ketika malam tiba, dan dalam kondisi tubuh yang lelah. Namun, bukan berarti kamu tidak melakukannya. Coba ganti waktu yang kamu pakai untuk tidur selepas sahur untuk melakukan olahraga satu ini. Atau, manfaatkan waktu akhir pekanmu.
-
Treadmill
Nah, jika kamu tidak punya cukup waktu untuk melakukan olahraga di luar rumah, kamu bisa pergi ke pusat kebugaran di akhir pekan atau setelah berbuka sepulang bekerja, sembari menunggu jalanan pulang sedikit lengang dan lebih bersahabat. Setelah berbuka, kamu bisa melakukan aktivitas fisik di pusat kebugaran ini dengan intensitas sedang. Jika kamu memilih akhir pekan di pagi hari, pilih alat penunjang yang sifatnya ringan dan tidak membuat kamu kelelahan.
Baca juga: Aturan Aman Berpuasa Bagi Pengidap Obesitas
Puasa bagi pengidap obesitas akan semakin maksimal dalam membuat berat badan menjadi ideal jika dibarengi dengan melakukan aktivitas fisik. Jangan lupa, kamu juga perlu konsumsi vitamin untuk membantu meningkatkan imunitas tubuh. Supaya lebih mudah, beli vitaminnya lewat aplikasi Halodoc saja. Kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc, lalu pilih layanan beli obat. Cepat dan praktis, kok!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan