Ajarkan Si Kecil Gaya Hidup Sehat untuk Mencegah Cacing Kremi
Halodoc, Jakarta - Dalam tubuh manusia, cacing kremi dapat berkembang biak dan menimbulkan gejala berupa gatal, nyeri, dan ruam pada anus. Ketika pertumbuhan cacing kremi dalam tubuh seseorang terus bertambah banyak, kondisi ini dapat memicu komplikasi seperti infeksi saluran kemih. Cacing kremi merupakan penyakit yang sangat sering terjadi, dan biasanya akan terjadi pada anak yang berusia 4-15 tahun. Berikut ini gaya hidup yang bisa ibu ajarkan untuk Si Kecil untuk mencegah penyakit cacing kremi.
Baca juga: Awas, Inilah Cara Penularan Cacing Kremi
Cacing Kremi, Parasit yang Hidup di Usus Besar
Cacing kremi merupakan parasit kecil yang dapat hidup di usus besar dan rektum seseorang. Si Kecil bisa saja terinfeksi cacing kremi setelah secara tidak sengaja memakan telur cacing kremi. Lalu, telur tersebut akan menetas di dalam usus. Saat tidur, cacing betina akan meninggalkan usus dan menuju anus untuk meletakkan telurnya di kulit sekitar anus. Saat Si Kecil ke toilet dan lupa untuk mencuci tangan dengan bersih setelahnya, telur dapat menempel di tangan dan akan menyebar. Telur ini dapat bertahan hidup di permukaan benda-benda dalam kurun waktu hingga 14 hari.
Ini Gejala yang Muncul Jika Si Kecil Mengidap Cacing Kremi
Pada kasus tertentu, infeksi cacing kremi dapat tidak menimbulkan gejala. Gejala umum yang paling sering terjadi adalah rasa gatal di sekitar anus atau pantat. Gejala akan bertambah parah pada malam hari. Selain itu, gejala lainnya yang akan muncul, seperti adanya ruam pada pantat, nyeri perut, mual, iritasi kulit di sekitar anus, sulit tidur, dan gatal di daerah kemaluan.
Baca juga: 6 Masalah Kesehatan Akibat Cacing Kremi
Ini Penyebab Terjadinya Penyakit Cacing Kremi
Penyebaran cacing kremi terjadi melalui kontak langsung dengan seseorang atau benda yang telah terkontaminasi. Telur cacing kremi biasanya masuk ke dalam tubuh manusia melalui mulut. Telur cacing juga bisa masuk dalam tubuh manusia melalui hidung yang terhirup saat Si Kecil bernapas. Telur cacing kremi yang telah masuk ke dalam tubuh manusia akan menetap dan menetas di saluran pencernaan.
Beberapa faktor yang bisa memicu terjadinya kondisi ini pada Si Kecil adalah ibu kurang menjaga lingkungan tempat tinggal, kebiasaan mengisap jari, tinggal di lingkungan yang padat dan kumuh, dan adanya anggota keluarga yang mengidap penyakit cacing kremi.
Gaya Hidup Sehat untuk Mencegah Cacing Kremi
Telur cacing kremi dapat bertahan pada benda hingga 2 minggu. Ibu bisa melakukan beberapa hal berikut sebagai upaya mencegah terjadinya penyebaran telur cacing. Beberapa upaya yang dapat dilakukan, yaitu ajari anak untuk menghindari kebiasaan mengisap jari, mengganti pakaian dalam setiap hari, cuci pakaian atau perlengkapan lain yang mungkin terkontaminasi dengan air panas, jangan berbagi pakai barang pribadi, ajari Si Kecil untuk membiasakan mencuci tangan dengan sabun, dan hindari menggaruk anus ketika gatal.
Baca juga: Anak-Anak Rentan Serangan Cacing Kremi
Ibu, jangan lupa untuk segera memeriksakan kondisi kesehatan Si Kecil jika gejala yang timbul sudah berlangsung selama lebih dari seminggu. Jika ibu ingin berdiskusi seputar masalah kesehatan Si Kecil, Halodoc bisa jadi solusinya. Dengan aplikasi Halodoc, ibu bisa ngobrol langsung dengan dokter ahli di mana pun dan kapan pun via Chat atau Voice/Video Call. Jika ada yang tidak beres dengan kesehatan Si Kecil, dokter akan langsung meresepkan obat untuk Si Kecil. Tanpa perlu keluar rumah, pesanan ibu akan diantar dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya sekarang di Google Play atau App Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan